Assalamualaikum, halo, ketemu lagi dengan Babang di chapter empat puluh. ☺️
Gak nyangka udah dua puluh chapter aja, semoga semangat bacanya dan jangan bosan ya. 🥳
Jangan lupa vote, komen serta follow. 🤗
Babang akan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Jadi tetap
Semangat untuk membaca cerita absurd ini juga menjalani hidup dan selalu tersenyum walaupun hari ini tidak berpihak padamu. 💪💪💪
Selamat membaca
★
★
★
★
★Sesampainya di rumah sakit, Gasha langsung diperiksa oleh dokter di ruang intensif. Sedangkan yang lain menunggu di luar dengan harap-harap cemas, terutama sang suami. Anggara mulai berpikir negatif, takut sang istri terjadi sesuatu. Apalagi belakangan ini Gasha sering sekali mengeluh padanya sakit perut dan merasa pusing.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya seorang dokter perempuan berhijab ke luar dari ruang pemeriksaan Gasha, ia menghampiri orang tua pasiennya dengan senyuman.
"Keluarga pasien?" panggil dokter menghampiri Anggara dan yang lainnya.
"Iya, Dok. Saya suaminya, bagaimana keadaan istri saya?" sahut Anggara bertanya dengan nada khawatirnya.
"Selamat ya, Pak, sebentar lagi bapak akan menjadi seorang ayah," jawab dokter tersebut yang membuat semua orang tanpa terkecuali kaget.
"Hamil? istri saya hamil, Dok?" tanya Anggara terbata-bata akibat terkejut sekaligus terharu.
"Benar, Pak. Istri bapak hamil sembilan Minggu, untuk kandungannya sehat," balas dokter seraya tersenyum dan menatap satu persatu orang yang ada. Dirinya sempat kaget saat pertama kali melihat pakaian yang dikenakan oleh pasiennya, ditambah lagi dengan pakaian keluarganya.
"Saya bisa lihat istri saya, Dok?" tanya Anggara lagi dengan semangat yang tinggal dan mendapatkan anggukkan kepala oleh dokter, dirinya langsung berlari masuk ke dalam ruang pemeriksaan Gasha.
★★★★★
Selagi di rumah sakit yang sama, Yasha menggunakan waktunya untuk mengunjungi Reyvan yang belum kunjung sadarkan diri. Ia diam-diam menjauhkan dirinya dari keluarga terutama sang papa, guru matematika itu takut jika Badai mengetahui hubungan antara dirinya dan Reyvan juga orang tua pria itu, sang papa akan marah dan berusaha menjauhkan ia dari Reyvan.
Dengan melihat kondisi sekitar, Yasha membuka pintu ruang rawat Reyvan dan masuk. Ia tersenyum melihat Reyvan terbaring di brankar-nya dengan alat medis yang melekat di tubuh atletisnya.
"Bang, apa kabar? belum mau bangun juga? gak kangen sama aku? papa sama mama kamu udah merestui hubungan kita, Bang. Abang gak mau lagi kek dulu lagi?" tanya Yasha duduk di kursi samping brankar Reyvan seraya menggenggam tangannya.
"Hari ini kak Gasha nikah, seharusnya setelah ini kita, Bang. Tapi abang gak mau bangun, ya gak jadi lah," sambung Yasha dengan air mata yang membasahi pipinya.
Sudah berminggu-minggu dirinya menunggu Reyvan untuk membuka matanya, namun pria itu masih setia menutup rapat matanya. Apa belum cukup penantiannya selama Reyvan menjalin hubungan dengan Tisha? apa dirinya bisa menjalin hubungan seperti dulu lagi dengan Reyvan? mengingat sang papa pasti akan menentang keras hubungan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/356350067-288-k878794.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
02. My Husband Is a Student Part 2 [END]
SonstigesFOLLOW DAN VOTE DULU SEBELUM MEMBACA‼️ ★Alghifhari The Series★ 🔞 Kelanjutan dari "My Husband Is a Student" Bisa di baca terpisah, tetapi disarankan membaca season sebelumnya dulu biar ngerti alur. 🙃 ★★★★ Kisah rumah tangga Alghifhari Badaindra dan...