Kelam...

11 0 0
                                    

"Bu, Zahida pulang" Ucap Zahida sambil membuka pintu rumah nya.

Ibu pun menjawab, "iyaa, gimana tadi studi tour nya" Ucap Ibu sambil mengelus rambut Zahida.

Zahida menjawab dengan senyum manis nya, "seru kok bu, kan ada Samudra juga" Jawab Zahida dengan wajah yg lelah.

"Ooh gitu, kamu gak papa Zahida? " Tanya ibu dengan wajah khawatir.

"Aku gak papa kok bu, tapi aku lebih khawatir sama ibu..., ibu udah minum obat? " Ucap Zahida, kini tatapan nya menjadi sedih.

"Udah kok nak" Ucap Ibu yang terbaring lemah di kasur.

Zahida pun mengiyakan. Sebenar akhir-akhir ini ibu Zahida penyakit nya telah kambuh, yaitu penyakit TBC. Ibu terus-terusan batuk di disertai dengan darah. Zahida yang melihat nya jadi kwatir, dia tidak mau kehilangan ibunya. berhubung ayah nya Zahida telah tiada saat Zahida masih kecil.

Zahida pun masuk kamar, di dalam kamar Zahida menangis melihat kondisi ibunya yang sekarang.

"Hiks,...Hiks"

"Ayah... Ibu lagi sakit, Zahida gak mau kehilangan ibu" Isak Zahida sambil memandang foto ayahnya yang dia cintai. Lalu dia memeluk foto ayah nya.

Tiba-tiba datang lah adik nya Zahida, Celeste nama nya. Sontak Zahida langsung buru-buru menghapus air matanya.

"Kak, tadi di panggil ibu" Ucap Caleste polos. Namun Celaste langsung mempertanyakan, "kakak tadi nangis yaa? " Tanya Celeste.

Zahida pun kaget mendengar pertanyaan Celeste, *apa jangan-jangan tadi dia dengar aku nangis yaa*. "Eh... Enggak, kakak gak nangis kok cuman kelilipan aja".

" Ooh gitu ya udah, buruan ibu nunggu tuh" Ucap Celeste mendorong tubuh Zahida untuk keluar kamar.

"Iya, iya" Ucap Zahida

"Bu... " Panggil Zahida di balik pintu. "Ibu tadi panggil aku? " Tanya Zahida.

"Iya nak" Ucap Ibu lirih. Lalu Zahida pun duduk di samping ibu.

"Ibu ada apa panggil aku? " Tanya Zahida bingung, seolah-olah tak tahu apa maksud ibunya.

"Gini nak, ibu mau bilang..., kalau nanti ibu udah gak ada lagi, kamu harus bisa jaga adik kamu, terus juga hmm, jadi anak yang baik harus nurut apa kata orang tua" Ucap Ibu sambil mengelus-elus kepala Zahida.

"Ibu gak boleh ngomong gitu..., Zahida tetap nurut kok sama ibu, terus do'ain juga buat Zahida biar bisa jadi orang sukses ya bu" Ucap Zahida lirih sambil memeluk ibunya.

"Iyaa nak, aminn" Ucap ibu, seraya memeluk Zahida dengan penuh kasih.

****

Malam harinya...

"Tok, tok"

"Iyaa sebentar" Ucap Zahida dari dalam.

"Krek"

Pintu pun di buka, dan ternyata itu adalah Vania, adik nya dari ibunya Zahida.

"Eh tante, silahkan masuk, ibu ada di dalam kamar" Ucap Zahida ramah dan memberikan senyuman ramah pada Vania.

Vania senyum terpaksa pada Zahida, dan langsung masuk ke dalam kamar.

"Kakak sakit apa, tumben gak minta tolong sama kak Randi atau aku gitu" Ucap Vania peduli kepada kakak nya itu.

"Gak usah, kakak udah bisa mandiri kok, semenjak kepergian nya mas Aditya" Ucap Ibu berbicara lembut.

MY AtlantisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang