Selesai makan malam, Casandra melangkah keluar dari ruang makan dengan perasaan kenyang dan puas.Namun, kali ini ada sesuatu yang berbeda. Farka, suaminya, dengan lembut memintanya untuk masuk ke dalam kamar tanpa harus mencuci piring atau membersihkan dapur setelah memasak.
Seolah-olah ada sesuatu yang ingin dia sampaikan atau rencana yang sedang dia rancang.
Casandra memasuki kamar merasa kelelahan akibat daya tubuhnya yang belum pulih.Melemparkan dirinya ke atas tempat tidur, Casandra merasakan punggungnya bersandar pada kepala ranjang yang empuk.
Tangan yang lembut memegangi perutnya yang semakin membesar,
Saat itu, Casandra merasakan pergerakan bayi kandungannya.Seperti gelombang kecil yang menyentuh hatinya, senyum kecil terukir di wajahnya.
"Kamu udah gerak-gerak ya! Halo sayangnya bunda" bisiknya dengan penuh kelembutan.
Rasa hangat melingkupi Casandra, mengingatkan bahwa ia sedang membawa kehidupan baru di dalam rahimnya menjadi lebih baik.
"Eh ya kamu panggil bunda mimom aja ya, nama panggilan buatan Popo farka!" Ucap Casandra dengan senyuman hangat di wajahnya.
Saat-saat seperti ini, Casandra selalu teringat pada ayah dari calon bayinya. Ia teringat saat-saat pernikahan mereka yang diukir dengan cinta selama 4 tahun.
Meskipun mereka menikah tanpa restu, mereka tetap memilih untuk bersama. Namun, ingatan itu juga membawa Casandra kembali pada saat-saat sulit ketika tangan besar Ryzard, mantan suaminya, menampar wajahnya dengan penolakan kehadiran bayi mereka.
Casandra merasa sesak nafas, seolah-olah dia berada dalam ruangan yang penuh tekanan. Perubahan sikap Ryzard begitu tiba-tiba setelah Casandra mengandung.
Dulu, mereka berdua saling mencintai dan berjuang bersama. Namun, sejak kehamilan ini terungkap, Ryzard berubah menjadi dingin dan jauh.
Hari ini adalah awal dari perjalanan baru mereka sebagai keluarga Zevallo. Casandra menggenggam erat tangan kecil yang sedang tumbuh di dalam perutnya,
"Maafin Ayah kamu, ya? Mungkin dia emang belum siap jadi seorang Ayah. Kamu gak salah hadir didunia, karena kamu Mimom jadi ketemu orang baik,Mimom bersyukur punya kamu, jadi jangan menyulitkan Popo kamu ya, nak?"
ia terus berbicara pada bayi didalam perut nya tanpa sadar kalau laki laki setinggi 180 cm sedang bersandar di pintu yang sudah terbuka.
Farka dengar semuanya.Hatinya menghangat memandangi interaksi sepihak dari Casandra istrinya.
Farka melangkah mendekat tanpa menutup pintu menuju pada Casandra.
Perempuan itu yang mendengar langkah kaki mengangkat kepalanya terkejut.
Farka mendudukkan diri dikursi samping Casandra lalu memberikan kecupan singkat pada kening perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Call Me Papa Anka's [TERBIT]
RomanceGue nggak peduli ayah dari bayi ini,benih yang ditanam di rahim lo ini! Yang pasti gue cuman ingin menjadi ayah untuk bayi ini, meskipun ini bukan darah daging gue,gue akan memperlakukan layaknya anak kandung. Dan gue juga nggak bakalan melarang lo...