𝒻. - 𝗦𝗠𝗔𝗟𝗟 𝗥𝗘𝗤𝗨𝗜𝗥𝗘𝗠𝗘𝗡𝗧𝗦

286 57 3
                                    

⠀⠀. ⠀ ݁ ⠀ 𓄹𓈒 ⠀ ݁ ⠀ .⠀⠀

( 𝒻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( 𝒻.)

"𝗗ia mengajakmu bermain Quidditch?!" seru Gaby tercengang ketika sarapan di Aula Besar keesokan harinya. Zy menceritakan ajakan Adam untuk bermain menjadi Seekernya. Zy mengangguk muram, tanpa sadar ia mengaduk-ngaduk jus labunya dengan telunjuknya sendiri, sebelum Gaby menepuk pelan punggung tangannya. "Keluarkan jarimu!"

Tomy di seberangnya berbanding terbalik, dia terkekeh senang. "Aku setuju dengan Adam. Hanya satu pertandingan saja, ini demi asrama kita. Disisi lain kau bisa sedikit tampilkan?" goda Tomy usil. Zy yang mendengarnya semakin muram dan lebih memilih menghabiskan jus labunya.

    "Lagipula kenapa Lucas tidak mengoperasi kataraknya saja?" heran Gaby.

    "Orang tuanya bukan muggle, Gab. Mereka mana tahu-menahu soal 'operasi', " Tomy menggeleng pelan, menyantap salad buah di mangkoknya. Gaby menekukkan mulutnya, seakan baru tahu informasi tersebut.

    "Lagipula.." —sendok Tomy mengarah kepada Zy yang sudah menghabiskan jus pai nya—"aku lebih penasaran bagaimana dia bisa tiba-tiba mengajakmu bermain, kau kan tidak ikut kelas terbang," keningnya mengernyit.

    "Yeah..." timpal Gaby setuju sembari menatap Zy penuh tanda tanya.

Zy menghela nafas gusar. Dijelaskannya bagaimana kejadian detailnya pada saat kemarin ia menonton latihan tim Ravenclaw seperti biasa yang ia lakukan, sampai dimana Adam ingin melihat sketsanya, dan berujung netra coklat tersebut menangkap gambaran Golden Snitch. Dan kemungkinan-kemungkinan negatif yang ia takutkan. Tatapan Zy frustasi, bergantian menatap kedua sahabatnya.

    "It's okay, Zy. Itu tidak terlalu buruk, kita berdua merasa bangga mendengarnya. Semuanya akan baik-baik saja. Jangan lupa ada Madam Pomfrey, dia healer terhebat yang kita punya." Gaby membesarkan hati seraya mengulurkan tangannya, membuat lingkaran usapan yang menenangkan di punggung Zy.

    "Yap, aku akan menjadi pertama orang yang meneriakkan namamu saat kau masuk ke lapangan, Zynorm! Zynorm!" Tomy pura-pura bersorak dengan kedua tangannya yang dikepalkan keatas dan kebawah, disusul kekehan Gaby.

Zy tersenyum tipis, mulai merasa tenang dengan dorongan positif yang diberikan. Pun sepertinya ia tidak bisa menolak untuk kali ini, bahkan kedua sahabatnya sangat mendukungnya akan hal itu. Pikirannya kembali berkelana pada sore hari kemarin, rasa menyesal masih mengendap di hatinya. Disatu sisi ia merasa keputusan kemarin saat melakukan pembicaraan sederhana dan berujung entah malapetaka atau kesempatan itu adalah sesuatu yang salah.

Namun disisi lain, secara tak sadar ia berimajinasi bagaimana rasanya menaiki sapu terbang, adrenalin unik yang biasanya dia hanya lihat kini akan dia rasakan, angin yang berhembus menyentuh kulit-kulit dan pori-pori wajahnya, sorakan para penonton yang membahana dan ketika tangannya berhasil menangkap Golden Snitch itu.

𝗡𝗢𝗥𝗠𝗔𝗟𝗜𝗦 » ˢⁱʳⁱᵘˢ ᵇˡᵃᶜᵏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang