𝒻. - 𝗧𝗛𝗘 𝗪𝗜𝗧𝗧𝗬 𝗚𝗥𝗬𝗙𝗙𝗜𝗡𝗗𝗢𝗥𝗦

533 78 34
                                    

⠀. ⠀ ݁ ⠀ 𓄹𓈒 ⠀ ݁ ⠀ .⠀⠀

( 𝒻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( 𝒻.)

𝗟ambaian tangan dengan air mata tertahan dari para orang tua menghiasi dibalik jendela kompartemen kala kereta menyelusuri relnya. Dalam hitungan beberapa menit, pemandangan di balik jendela berganti dengan bukit-bukit landai, padang rumput luas kehijauan tersiram cahaya matahari, dan sesekali memperlihatkan bangunan-bangunan tidak terjamah.

Ketika jarinya hendak membuka resleting tas selempang pintu kompartemen tiba-tiba bergeser. Menampilkan tiga lelaki dengan tinggi badan yang tidak sama, salah satunya sudah sangat Zy kenal. "Hey, buzz!" sapa pemilik kacamata bundar dilengkapi senyuman lebarnya. James, laki-laki yang sangat sangat menyukai sepupunya. Naas, tetap bertahan dengan penolakan yang sama di tiap tahun.

     "Hey James," balas Zy.

     "Boleh kami bergabung?"

Zy mengangguk. Mereka bertiga pun duduk di seberangnya. James mengambil posisi dekat jendela, temannya yang duduk di tengah bernama Sirius adalah lelaki ter-famous seantero Hogwarts dan tampang yang seperti butuh dikasihani duduk dekat pintu kompartemen adalah Peter. Mereka semua langganan detensi para professor sependek Zy mengenal mereka.

Hanya saja ia tidak dekat dengan Peter dan Sirius. Sedangkan James dan Remus berbeda. Itu pun karena Remus adalah teman belajarnya sejak Zy tidak sengaja membuat ramuannya sendiri meledak di tahun ketiga. Membuatnya kini mempunyai teman belajar yang dapat diandalkan. James sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Mengambil kesempatan yang tentunya tidak datang dua kali kala mengetahui Zy sepupu Lily, maka bersamaan peristiwa ramuan meledak tersebut James mulai bertanya tentang hal apapun mengenai Lily. Yah.. seperti sekarang.

     "Mana Lily buzz?" tanya James sedikit mencodongkan badannya.

     "Sudah jelas kan?" Sirius yang menjawab. "Pasti sedang dengan Moony, they're Prefek mate."

     "Ah yeah i'm forgot mate.. Prefek..." nada James dipanjangkan-panjangkan sembari menekukkan kurva bibirnya kebawah, seakan mengejek kata 'Prefek' itu sendiri.

     "I'm so great at remembering that, aren't I??" cemooh Sirius sambil menyeringai, peka dengan nada sahabatnya.

     "Very great mate. " kekeh James, sebelum kembali menaruh perhatiannya kembali. "Bagaimana musim panasmu dan Lily?" tanya James.

     "Aku dan dia pergi berliburan ke rumah kakek di Greenwich dan menghabiskan waktu memancing ke Nahoon Beach, cukup lama menginap disana."

     "Oh yeah?" raut wajahnya kurang puas, sedikit mengangguk mendengar informasi itu. "Ada yang lain, buzz?"

𝗡𝗢𝗥𝗠𝗔𝗟𝗜𝗦 » ˢⁱʳⁱᵘˢ ᵇˡᵃᶜᵏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang