Prolog

7 2 0
                                    

***

"Saya harus pergi ke Jepang, maaf ga ngasih tau kamu dari jauh-jauh hari."

Agnes membaca pesan yang dikirimkan suaminya. Rasanya ingin marah pada Javier suami dinginnya itu, habis di unboxing langsung ditinggalkan begitu saja.

Agnes bangkit dari posisi tidurnya, membenarkan posisi selimut yang menutupi tubuhnya, lalu berjalan menuju toilet.

Setelah bersih-bersih dan berbenah diri, Agnes berjalan kebawah menuruni anak tangga, lalu berjalan ke arah dapur.

Melirik jam tangan di lengannya itu menunjukan pukul 07.30, "Aish.. gue telat." Matanya melirik ke arah meja makan yang ternyata terdapat satu porsi nasi goreng seafood kesukaannya.

"Jangan lupa di makan, saya bikinnya pakai hati :)"

Pipi Agnes bersemu merah setelah membaca notes yang suaminya tulis, gombalan kaku dari suami dinginnya itu.

"Dasar kanebo kering, gombalan jadul gini aja bikin gue baper."

Karena sudah tidak ada waktu lagi, Agnes memindahkan nasi goreng itu ke dalam kotak bekal, lalu memasukan kotak itu ke dalam tasnya.

***

"Agnes!"

Mendengar panggilan tersebut Agnes mendongak mendapati Gea yang berlari kearahnya.

"Kenapa Ge, gue ga telat kan?" Agnes mendapati wajah panik Gea dihadapannya.

"Agnes sumpah, di dalem lagi hectic banget."

"Hah kenapa? gue ketinggalan apalagi ini, perasaan gue telat semenit doang deh." Agnes melihat jamnya 08.01, meyakini bahwa memang dirinya telat satu menit dari jam kantor yang biasanya 08.00.

"Kebiasaan lo ga buka grup, jam tujuh tadi Pak Kafi ngabarin kalau anak kantor harus udah dateng sebelum jam setengah delapan."

"Sorry gue ga sempet buka handphone."
Agnes segera mengambil handphone nya, kemudian menggulirkannya ke aplikasi whatsapp.

Pak Kafi
Jam kantor dimajukan 07.30 untuk membahas perihal berita simpang siur yang terjadi pada Pak Javier selaku Ceo Davis Corp.

"Ge ini berita apaan yang di maksud Pak Kafi?"

"Nes sumpah, lo buka berita di website perusahaan yang terbaru deh."

Agnes segera membuka berita di website perusahaannya.

06.00
Terjadi kecelakaan mobil yang di tumpangi oleh Ceo Davis Corp, Tuan Javier Davis. Kecelakaan tunggal tersebut terjadi ketika Tuan Javier tengah menuju bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan perjalanan bisnis menuju Jepang. Namun belum diketahui alasan kecelakaan tersebut terjadi.

Tubuh Agnes rasanya seperti melemah setelah membaca berita singkat tersebut, bahkan handphone yang dia pegang pun terlepas dari genggamannya.

"Ge ini beneran?" Air mata Agnes turun begitu saja, padahal baru semalam ia menghabiskan waktunya dengan Javier, kenapa tiba-tiba saja jadi seperti ini pikirnya.

"Nes beritanya masih simpang siur, bahkan Pak Reynald yang notaben nya sepupunya Pak Javier pun ga menemukan keberadaan Pak Javier di bandara, padahal dia sekertaris dan orang yang sangat di percaya oleh pak Javier." Gea berusaha menenangkan Agnes yang sudah berlinang air mata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Amnesia HusbendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang