23. Balon

377 16 0
                                    

Assalamualaikum semua
Kabarnya gimana? semogga sehat selalu ya

  karena saya lagi proses menulis mohon bantuan nya ya. Tolong tandain kalau misal ada typo. Saya fokus ke selesai nya cerita ini dulu. Nanti setelah selesai baru saya periksa lagi, Jadi harap dimaklumi

klik bintang yang ada di bawah dan comment, biar author makin semangat melanjutkan di bab berikutnya.

Terimakasih yang sudah sukarela mengklik bintang nya, semogga kamu selalu dalam lindungan Allah dan semogga sehat selalu jasmani maupun rohani nya.

Author mengucapkan terimakasih yang udah selalu setia menunggu cerita ini update
dan selalu setia vote dan comment ❤️

"Allahumma solli ala sayyidina muhammad 💚 jangan lupa perbanyak sholawat yaww"✨

"Mengagumi mu adalah canduku, tapi belum tentu lauhul mahfudz ku adalah kamu."

"Makasih udah bikin gue seneng,"Ujar Astra tersenyum manis ke arah Danen.

"Sama-sama. lain kali kalo ke Dufan jangan pilih permainan yang kaya tadi gue gak suka!"Ujar Danen kesal.

Astra terkekeh"Iya gak ko, sana lo pulang gue mau masuk,"Ucapnya menyuruh Danen untuk pulang.

"Bukannya disuruh mampir dulu palah di suruh pulang! lo mah gak asik!"Ucap Danen dengan lesu.

"Ck gue mau istirahat! gue gak menerima tamu! pulangnya hati-hati! assalamualaikum!"Ujar Astra memasuki rumah.

"Walaikumsalam! bisa gak si lo bikin gue seneng! lo mah bikin gue sebel!"Ujarnya lalu pergi meninggalkan rumah Astra.

"Maafin gue Danen, gue gak mau lo suka sama gue, gue udah nolak lo tapi kenapa lo selalu baik sama gue? gue cuma anggap lo sebagai teman gue, gak lebih dari itu! semogga kelak suatu saat nanti ada perempuan yang lebih baik lagi dari gue dan nerima lo apa adanya,"Ucapnya tersenyum melihat kepergian Danen.

Dibalik pohon terlihat Rendra yang menatap nanar Astra. Ingin sekali dia mendekati rumah dengan cat putih itu, namun dia urungkan hanya melihatnya dari jarak jauh. dari sorot matanya dia merindukan sosok gadis yang berada di dalam rumah. ingin sekali tubuhnya mendekat memberikan pelukan ternyaman untuknya, namun apalah daya Rendra yang bukan mahramnya. ingin sekali menghalalkan gadis itu namun setatusnya yang masih remaja sulit untuk mendapatkan restu dari kedua orang tuanya.

"Indahnya menunggu jika hasilnya adalah dirimu,"Ucapnya dengan tersenyum lalu bergegas pergi.

"Eh itu ko kaya Rendra ya? apa mungkin dia ngikutin gue sama Danen? mana mungkin kan dia sama Syahira, Astra lo bego banget! mana mungkin Rendra ngikutin lo,"Ujarnya dengan menggeleng-gelengkan kepala.

"Lagi ngapain?"Tanya Bintang

"Bukan urusan abang!"Ucapnya dengan ketus.

"Astra??kamu kan tanggung jawab abang. jadi masalah sekecil apapun jadi urusan Abang! sekarang bicara lah ada apa?"Tanya Bintang.

Astra menganggukan kepalanya "Tadi Astra liat Rendra! tadi Astra sama Danen habis dari Dufan. disana Astra bertemu dengan Rendra dan Syahira, habis naik rollercoaster Astra pamit pulang duluan sama Danen. tapi Astra liat ada Rendra dibalik pohon itu, padahal Rendra masih naik wahana di Dufan dengan wanita itu," Ucapnya.

ASTRA ADHARA (Selesai ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang