Sabtu malam minggu kala itu, Utahime terpaksa lembur karena sebuah pesan dadakan dari nomor tak dikenal yang rupa-rupanya milik Ajudan dari Istri Gubernur di kotanya dua hari lalu. Permintaan nya cukup dadakan karena Istri kepala daerah nya tersebut meminta dibuatkan baju dengan tenggat 10 hari. Sangat tidak mungkin, namun sekali lagi melihat bagaimana antusias nya sang nyonya ingin memakai gaun buatannya, hati Utahime tak bisa tidak tersentuh.
Berbekal desain yang sudah dirundingkan bersama sebelumnya, tim Utahime bekerja keras untuk menyelesaikan. Tanpa menyadari bahwa ia melupakan janjinya pada sang buah hati di hari ulangtahunnya.
...
Rumah dua lantai dengan interior kaca dan warna serba putih itu nampak indah dengan hiasan-hiasan khas pesta ulang tahun seorang bocah. Balon-balon berwarna menghiasi setiap sudut, tak lupa renda dan balon menunjukkan angka '9' tak lupa figur-figur kesukaan si bocah yaitu All- Might menghiasi meja tempat kue 2 tingkat diletakkan. Si tokoh utama hari ini nampak berseri-seri setelah dipaksa mandi sore oleh sang nenek.
Dengan pakaian warna biru beraksen merah dan emas, tak lupa rambut palsu warna blonde yang dibuat semirip mungkin dengan si tokoh kesukaan, Iori Yuuji nampak bersinar.
"Nenek! Ujii mau makann!" Teriakan itu berasal dari lantai dua, dengan sepersekian detik, muncullah seonggok mahluk dengan dominan warna emas diruang tamu yang sudah dihias.
"Loh, sopo iki, Bah. Mana cucu ku yang wes tangi tak suruh mandi tadi? Kenapa yang muncul tuyul emas toh?"
Perkataan itu keluar dari bibir wanita yang sudah memutih rambutnya, kerutan diwajah yang menunjukkan ia tak lagi muda, namun bibirnya yang telah diolesi lipstik berwarna merah itu tak kunjung menanggalkan senyum.
"Ihh nenek mah gitu, Tuyul botak nek, Uji engga!"
Kakinya dihentakkan karena kesal tak lupa bibirnya maju seperti bebek akibat kesal di candai neneknya dengan sebutan Tuyul emas.
"Nah, liat tuyulnya iso ngomong, Bah."
Yuuji langsung berlari menghampiri kakeknya yang duduk di single sofa sambil membaca koran.
"Opo tho Le, guyon nenekmu itu ya,"
Si kakek langsung mengusap sayang kepala bocah yang bertambah usia tersebut."Uji laparr kek!" Yuuji menepuk-nepuk perutnya, sambil berlarian.
Melihat tingkah aktif cucunya, si nenek dan kakek tidak bisa untuk tidak bahagia, meski kadang dibuat kesal dengan tingkah cucunya yang sering diluar akal sehat.
"Nenekku yang ayuuu! Ujii lapar," Si bocah menarik narik tangan sang nenek membuat si nenek tersadar dan bangkit menuju dapur.
"Anakmu itu loh nduk, ada ada aja." Lirih perkataan si kakek setalah melihat cucunya bersama sang istri.
...
Ingat, dimana ada niat dan usaha pasti ada jalan. Itu seperti kata-kata yang paling diingat oleh Si lelaki bersurai putih ini. Dibuat galau oleh lamaran kerja yang tak kunjung ada kabarnya selama dua hari, Satoru akhirnya mendapat pekerjaan. Selama masih halal dan bukan hal hal berbau melanggar hukum pasti akan dilakoni si putih, seperti ini salah satunya.
Dari selepas bakda magrib tadi, ia sudah siap dengan kostum maskot All Might. Ia si putih jadi badut. Pekerjaan ini ia dapat dari sohibnya, Dazai, yang katanya lagi gabut terus ditawari jadi badut ulang tahun oleh sebuah rumah makan khusus anak anak. Disinilah pemuda itu, berdiri menyapa anak-anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY SITTER!!!
FanfictionBerjuang ditengah peliknya ekonomi dan gempuran tugas kuliah yang tak kunjung selesai, Satoru mengadu nasib pada sebuah selebaran yang ia dapat dari temannya.