Stelah insiden di hutan kering dan berhasil menemukan kristal yang mreka cari, akhirnya mreka memilih untuk pulang ke asrama, krna dari hutan kering itu perjalanan nya sangat jauh untuk sampai ke asrama jadi mreka memilih beristirahat sejenak.
Hari semakin malam kunang-kunang berterbangan mengintari pohon-pohon yang menjulang memberikan cahaya walau remang-remang untuk mreka
"Rasanya tubuh ku seperti di timpug batu besar"eluh lala
"Aku juga, untuk berjalan lagi kurasa aku gak akan kuat" Rey bersandar di salah satu batang pohon di samping Nehra
Kia sekarang tengah sibuk mengumpulkan kayu bakar untuk membut api unggun, untung nya mreka membawa bekal lumayan cukup banyak, jadi malam ini mreka gak kesusah untuk mencari makan
"Gunakan kekuatan mu Rey"
Rey yang mendengar titahan kia pun langsung menjentikan jari,kayu yang sudah di susun itu terbakar sempurna.
"Ra, kamu baik-baik saja?"tanya Lala sebab gadis itu sejak tadi hanya diam saja dan memejamkan matanya, entah lah mungkin dia sangat lelah
"Kaki ku sakit, sepertinya luka nya kena infeksi"
"Kamu terluka?"Rey buru-buru menghampiri Nehra begitupun Lala sama kia
Bibir gadis itu pucat pasi begitupun wajah nya, ringisan-ringisan kecil keluar dari bibir nya
"Aku ingat, kaki nya Ra terluka"
Kia langsung melihat kaki nehra yang sudah di ikat oleh kain, entah kapan gadis itu melakukan nya,pergelangan kaki nya membiru dengan luka melingkar di sana,urat-urat nya menonjol dengan warna keunguan
"Apa kamu terkena ranting di hutan kering?"tanya Rey
"Jelas saja bodoh, kamu ini lupa atau hilang ingatan, insiden kita di hutan itu berawal dari Nehra dijerat ranting-ranting pohon di sana"Lala mendelikan matanya sebal
"Hei! jangan mengatai ku bodoh, aku ini pintar, hanya saja suka lupa"
"Lemot"
"berhenti bertengkar atau aku jejalkan kayu bakar itu ke mulut kalian"
Keduanya terdiam kia kalau soal mengancam dia gak akan main-main, apapun yang dia katakan pasti akan dia buktikan, mreka jelas saja takut
"Ra apa yang kamu rasakan sekarang?"tanya kia
"Sakit, rasanya tubuhku gak bisa di gerakan" gadis itu berucap dengan kepulan asap yang keluar dari mulutnya, suhu tubuhnya normal tapi dia merasakan dingin yang sangat kuat dan membuatnya seperti akan membeku
"Bagaimna ini ki? apa ada penawar untuk luka nya Nehra?"
"Jaga dia tetap hangat, aku akan segera kembali"
"Mau kemana ki, ini sudah malam, bahaya"cegat Rey
"Nehra harus segera di obati racun dari ranting itu berbahaya, jika dalam 24 jam dia belum di kasih penawar, dia bisa mati"jelas kia
"kita cari sama-sama, jangan pergi sendiri, hutan ini sangat luas kita gak tau akan ada apa di dalam sana"
"Lala benar ki, kami tau selama ini kamu bisa mengatasi apapun sendiri, tapi sekarang kamu ada kami"
"ini bukan ajang bermain kata, penawar racun itu bunga yang tumbuh liar,mencarinya bersama-sama pun belum tentu ketemu,kalau kita semua pergi lalu bagaimna dengan Nehra? Kalian akan meninggalkan nya di sini? Mengajak nya sama saja dengan membuatnya mati lebih cepat"
Ya seharusnya mereka berpikir ke arah sana, jika mreka semua pergi lalu siapa yang menjaga Nehra, gadis itu terlihat sangat lemah dan hampir sekarat.
"stidak nya salah satu dari kita ikut bersama mu ki"ujar Lala
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic (HIATUS)
FantasyBerawal dari rasa penasaran membuat Nehra terjebak dalm dunia yang sama sekali tak pernah dia duga kalau kehidupan seperti di negri dongeng itu benar adanya,dan malahan lebih rumit.