VIII

10 1 3
                                    

"Seberapa jauh lagi kita harus berjalan?"Tanya Lala dia udah mangap-mangap kek ikan buntal, andai dia bisa lari cepat sperti Rico dan teman-teman nya

"Menurut peta yang di berikan prof lee kurasa sbntar lagi kita sampai di perbatasan hutan kering"ujar Rey

Dan benar aja stlah berjalan yang sangat jauh dan melelahkan,mlewati lembah gunung bahkan menyebrangi sungai, tak ada pedesaan apalgi perkotaan.

"Wahh hutan nya benar-benar kering" cltuk Nehra

Perbedaan nya sangat jelas dimna hutan yang mreka pijak daun-daun nya sangat hijau dan terlihat asri, tapi berbeda dengan hutan yang brada di hadapan mreka, kuning dan tidak ada daun sama sekali, benar-benar kering.

"Kering dan runcing seperti duri"ujar Lala

"Kita harus berhati-hati, jangan menyentuh apapun selama di dalam sana, tolong kerja samanya, ingat jangan sampai berpencar"ucap kia

"stlah kita dapatkan kristal magic pet nya, kita langsung pulang" ujar kia sekali lagi dan langsung di angguki oleh ketiga teman nya.

Nehra sangat gugup, kekuatan nya masih sangat lemah dan hanya beberapa mantra yang dia bisa itupun stlah belajar dengan mati-matian beberapa hari ini.

"Ingat pesan prof lee, hutan ini udah di pengahuri oleh ilmu hitam,kalian harus berjaga-jaga krna kapan pun bahaya bisa aja terjadi, terutama nehra, kita harus prioritas kan dia dulu"ucap kia

Tugas mreka bukan hanya mencari kristal magic pet saja tapi mreka harus memusnahkan ilmu hitam yang mempengaruhi hutan kering itu, di antra ribuan pohon di sana hanya satu yang harus mreka hancurkan.

"Jangan takut ra, kita ada bersamamu"ucap Lala mencoba membuat Nehra yang gugup itu tenang, Nehra tersenyum dan mengangguk.

"Kita masuk sekarang, ingat jangan mendekati pohon-pohon yang ada di dalam sana apalgi menyentuhnya, coba lah untuk memberi jarak sejauh mungkin"pringat kia sekali lagi

"Aku terharu"ucap Rey tiba-tiba

Membuat ketiganya menatap Rey, gadis itu langsung nyengir kuda

"Kenapa terharu Re?"tanya Nehra

"Baru kali ini aku mendengar kia bicara serajin itu"Gadis itu berpura-pura seperti mengusap air matanya, membuat sang empu yang di bicarakan berdecih

"Menggelikan, ayo kita jalan"

Kia jalan terlebih dahulu lalu di susul sama Nehra yang tersenyum geli, Rey mendengus sebal Lala terkikik

"Sudah lah re, ayo kita jalan, nanti kita ketinggalan"ucap Lala

Mreka berempat sudah memasuki area hutan kering itu dan mencoba memberi jarak sejauh mungkin agar tidak bersentuhan dengan ranting atau dahan pohon nya.

"Walaupun di sini gak ada daun apapun, tapi udaranya sangat dingin ya" celetuk Lala

"Dingin apanya, justru di sini sangat panas tau"ucap Rey

"Ini ilusi, jangan sampai terpengaruh, penyihir itu pintar sekali membuat jebakan untuk membuat semua orang terperangkap di sini"Ucap Kia

Srakkk

Nehra terdiam kaku dan menelan ludah nya gugup, sesuatu seperti menjerat kaki nya.

"T-teman-teman......"panggil Nehra dengan suara gemetar

Ketiga orang yang di panggil langsung menoleh ke arah nehra

'AAAAAAAAK'

"NEHRA!!"

Mreka semua panik dan mencoba untuk mengejar nehra yang sudah di tarik oleh akar, namun batang kayu di sana menjalar layak nya akar  mencoba untuk menarik mreka juga

Magic (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang