3

652 29 0
                                    

Tanyakan pada Didit kecil yang selalu menunggu ayahnya pulang di depan pintu.

Tanyakan pada Titiek seperti apa rasa deg-degan hati ketika suaminya selalu berada di garis depan pada setiap pertempuran.

Tanyakan juga pada Titiek seberapa tegar dirinya saat mendengar suaminya sempat berhari-hari hilang di tengah pertempuran, dan saat Prabowo ditemukan dalam kondisi pingsan dengan tubuh dipenuhi semut dan ulat,
Prabowo selamat setelah nyaris saja tewas.

Titiek sulit menjalani kehidupan normal seperti saudari-saudarinya yang lain.

Ibu Tien Soeharto yg telah dulu pernah mengalami seperti apa yg dialami putrinya mencoba menghiburnya seraya mengajarkan, bahwa cinta tak selamanya harus di sisi. Cinta tak selamanya selalu mendampingi. Cinta adalah mengabdi pada negeri. Bahwa cinta adalah pengabdian, dan cinta adalah pengorbanan meski harus beresiko tinggi dan menyakitkan hati.

Titiek mencoba untuk belajar dari ibu kandungnya itu ttg apa yang disebut dengan kalimat 'mengabdi pada ibu pertiwi'. Kisah keluarga yang tak memperoleh kasih sayang sempurna dari seorang suami dan ayah, hanya karena membela ideologi bangsa.

Sebagai wanita tak ada yang bisa dilakukan Titiek pada masa itu selain kembali harus menumpahkan air mata. Putri Soeharto ini tak berhenti menangis.

Suami yang sangat dicinta saat itu tengah berada dalam kondisi terfitnah. Dan ironisnya, keluarga besarnya tidak berpihak pada suaminya.

Posisi Prabowo saat itu sangat tidak menguntungkan. Prabowo bersama sejumlah petinggi militer lain yang telah mati-matian mempertahankan stabilitas keamanan entah bagaimana ceritanya, justru menjadi difitnah akan menggulingkan kekuasaan Soeharto. Alasannya, karena Prabowo dekat dengan sejumlah tokoh reformis macam Amin Rais.

Sementara Titiek tak dapat berbuat banyak. Ia berada dalam kungkungan sebuah keluarga militerisme yang notabene hanya tunduk pada satu perintah. Dan Si pemilik perintah adalah ayahnya. Tak pernah terbayang seumur hidupnya, perjalanan rumah tangganya akan berakhir tragis sedemikian rupa. Putranya, Didiet jelas akan sangat terpukul dengan apa yang terjadi pada ayahnya.

Dan apa yang ditakuti Titiek menjadi kenyataan. Pada tanggal 20 Mei 1998, Prabowo diusir dari Cendana dan diminta untuk bercerai dengan Titiek. Lagi-lagi, Titiek menangis lantaran harus berpisah dengan lelaki yang sangat dicintainya itu.

Pasca peristiwa itu, kehidupan Prabowo semakin terpuruk lantaran beragam fitnah dialamatkan kepadanya. Hingga akhirnya, Prabowo dipecat dari korps kebanggaannya.

Air mata Titiek Soeharto [SELESAI✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang