***
Malam hari di suatu desa, sepi dan senyap seperti biasanya, tidak mengherankan, malam hampir larut dan desa ini juga bukan desa besar. Dingin dan sepi, dan kebetulan juga sekarang malam Jum'at. Siapapun laki laki beristri pasti kompak memikirkan satu hal yang sama di malam ini.
Tak terkecuali keenam orang di gubuk berkaki itu, semuanya menganggap diri sendiri tak beruntung karena kebagian jatah ronda di malam sakral ini. Sambil menjalankan tugasnya, mereka melakukan permainan kecil dengan kartu dalam upaya melupakan kehangatan serta kemolekan tubuh wanita masing masing di rumah. Kartu kartu bergantian dibanting sementara mereka main sambil ngobrol khas omongan laki laki, tentang segala hal. Beberapa kali salah satu akan berguyon dan yang lain akan tertawa. Sejenak nampaknya mereka semua seolah melupakan kesialan mereka.
Sayang, tidak semuanya.
Sino duduk dengan kaki menjuntai dan agak merenggang, celana hijaunya menampakan gundukan samar dan itu bukan hanya lekukan celana, di dalam sana memang ada yang sedang berontak. Asap putih membumbung dari mulut berbibir tipis punyanya ketika sekali lagi dia menghisap rokok, masih berusaha keras meredakan amarahnya.
Dia masih bisa mengingat beberapa menit sebelum pantatnya jatuh di karpet tipis pos ronda ini, dia sudah melepaskan baju saat itu, dada bidangnya sudah terpapar dengan gagahnya dan dia juga sudah mengeluarkan perkakas laki lakinya. Senyum istrinya menghantui pikiran Sino, wanitanya sudah di ranjang mereka, kaki terenggang, menunjukan kerelaannya untuk sekali lagi menemani Sino mencapai nikmat dunia. Sino bahkan juga sudah minum obat kuatnya, dia bertekad ingin membuat malam Jum'at kali ini istimewa. Efek obat itu sudah mulai terasa di tubuhnya, badannya terasa panas dan kejantanannya langsung tegang, Sino yakin malam itu dia bisa membuat istrinya kembali kesulitan berjalan untuk beberapa waktu.
Dia baru memikirkan akan memulai dengan gaya apa dulu, langsung menerjang? Itu pasti, tapi mau seperti apa? Apa Sino mau menindih tubuh istrinya, menusukannya batangnya ke tempat nyaman di bawah sana sambil mencium bibir pasangannya seperti gaya umum mereka biasanya? Atau dia malah ingin menarik istrinya kembali bangun, membiarkan wanita itu merangkul pundaknya, menciumnya sebentar untuk kemudian Sino angkat kakinya sampai tubuh seksi itu terangkat, dan saat yang di bawah sudah masuk, dia bisa berjingkat sedikit untuk mencapai kenikmatan... Sino menggoda istrinya, dia bertanya si wanita mau apa.
Sayang, malah bukan dia yang menjawab. Ketokan pintu seolah menarik Sino kembali ke dunia. Dengan jengkel, dia memakai sarung secara asal dan menghadapi tamu yang datang sangat tidak tepat waktu ini.
Malam Jum'at dan sudah jam tidur anak anak, cuma orang gila yang bertamu selarut ini, Sino bersumpah orang yang ada di depan pintu rumahnya ini minimal akan dia buat terluka entah jiwa atau fisiknya nanti, bukan tanpa alasan kampung ini menunjuk Sino sebagai ketua keamanannya.
Tapi Sino memilih mendengarkan, atau itulah satu satunya yang bisa dia lakukan, bukan orang tak waras yang bertamu, melainkan kepala RT lingkungannya. Wajahnya menyiratkan rasa tak enaknya, namun dia datang memang karena urusan yang cukup penting.
Dan dengan kontol tegang, istri Sino hanya bisa tertawa kecil ketika melihat suaminya dengan jengkel memakai baju seragam hijaunya.
Begitulah alasan kenapa Sino disini. Sekarang ketika dia duduk merenung dan memikirkan alasan pak RT memberinya perintah, dia makin merasa ini konyol. Apa kata orang itu tadi? Kampung sebelah heboh karena seseorang mengaku habis di perkosa kolor ijo.
Kolor ijo ya, belakangan ini memang isu itu dengan semerbak di kampungnya dan Sino tak pernah berusaha menyembunyikan wajah tak percayanya kepada siapapun orang bodoh yang berbual tentang makhluk tak nyata itu. Sekarang ini sudah modern, Sino lebih percaya gambar di handphonenya bisa keluar layar dari pada eksistensi makhluk itu. Dia yakin semua itu hanya bohong, mungkin perempuan kampung sebelah itu cari sensasi, guna menutupi ketidaksetiaannya kepada suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unlucky Man
Short Story''Salah apa gue sampe kayak begini?'' Nggak salah apa apa, sial aja lu ketemu author biadab. Heheh (Berisi kumpulan cerita one shoot gay bottom muscle, mungkin panas, dan mungkin juga bisa mellow)