06

844 84 4
                                    

"Terus kenapa kalo emang Haruto niat ngedeketin lo karna lo dideketin Travis? Itu justru kesempatan bagus buat lo dapetin Haruto 'kan? Inget selama ini lo yang ngebet pengen bebep-bebepan sama Haruto, masa sekarang lo mendadak ngehindarin dia? Nggak lucu, Jun," omel Hyunsuk, keduanya lagi makan sambil deeptalk dipojok kantin.

Udah beberapa hari ini Junkyu emang ngehindarin Haruto. Malem waktu dia mau nginep ke apartemen Haruto juga nggak jadi, Junkyu langsung pulang dan ngechat Haruto ngabarin nggak bisa nginep karena ada keperluan lain. Entahlah, Junkyu juga nggak tau dia kenapa, kayak tiba-tiba nggak mau aja gitu berurusan sama Watanabe bersaudara. Tapi dia tetep kagum kok tiap ngeliat sosok paripurna Haruto selaku ketua osis unjuk diri dihadapan seantero sekolah. Yeah, intinya Junkyu masih suka Haruto.

"Jangan bahas itu mulu ah gue males!" Junkyu lanjut ngunyah nasi gorengnya dengan raut wajah tertekuk masam.

Hyunsuk ngehela napas kemudian ikut lanjut makan baksonya yang sempet tertunda gara-gara sibuk ngocehin Junkyu. Topik pembicaraan mereka mulai beralih jadi tentang tugas sekolah yang numpuk, guru killer yang ngeselin dan biang onar—Travis dkk—dikelas yang rusuhnya bukan main.

"Jun?" panggil Haruto, dia berdiri dengan nasi goreng serta es teh ditangan. "Boleh gabung?" tanyanya ramah sambil tersenyum manis.

"Boleh kok, duduk aja," jawab Hyunsuk kikuk, ngelirik Junkyu yang keliatan canggung.

Naruh bawaannya dimeja, Haruto lantas narik kursi disebelah Junkyu, sementara Hyunsuk posisinya duduk didepan Junkyu. "Gue ganggu ya?" Haruto bertanya spontan karena sadar kalo suasana diantara Hyunsuk sama Junkyu yang tadinya ngobrol seru langsung diem seribu bahasa.

"Nggak—"

"Ganggu! Pergi sana lo!" Belum selesai Hyunsuk ngomong, kalimatnya dipotong Travis duluan yang baru dateng dan ngambil kursi disisi lain Junkyu yang kosong.

"Hai, Bro," sapa Jeongwoo yang duduk disebelah kiri Hyunsuk sedangkan Junghwan disebelah kanannya.

"Yang ganggu itu elo, Vis!" Haruto mendelik sinis, tangannya greget pengen ngelempar sendok ke kepala Travis.

"Lo! Sana pergi lo sama Jeno!"

"Lo aja yang pergi! Samperin tuh pacar-pacar gemes lo!"

Junkyu yang ada ditengah-tengah saudara kembar itu tampak tekanan batin banget. Alesan Junkyu ngehindar dari mereka juga ya karena ini, kalo salah satunya muncul pasti nggak lama lagi satunya juga dateng—dan berujung adu mulut kayak sekarang.

"Dek Haru udah, jangan pake nada tinggi gitu, nggak pantes," lerai Jeongwoo. "Makan nasgor aja ya, atau mau Mas Jeo suapin?" Ya nggak berniat ngelerai sih sebenernya, emang cuma mau godain Haruto doang.

Junghwan ketawa geli. "Sampe kedengeran Jihoon dibunuh beneran entar lo Jeo, biar jadi setan sekalian," katanya yang tau tragedi kalo pas Jeongwoo cosplay kuntilanak itu cowok malah ngewein Jihoon disemak-semak. Udah langsung ketauan kuntilanak palsu tersebut si Jeongwoo, dan Jihoon tetep minta tanggung jawab dipacarin. Terlebih itu kali pertama Jihoon ngerasain jadi uke.

"Awas aja lo kompor," sahut Jeongwoo ketar-ketir. Meskipun Jihoon ngalah dan rela jadi uke, tetep aja vibes kapten tim basket galaknya tuh masih kerasa. Tapi, Jeongwoo akuin dia manis banget pokoknya ngalahin gula sama madu.

"Gue mau ke toilet," pamit Junkyu yang dari tadi males ngomong. Tanpa babibu Junkyu bangkit dan ngelangkah pergi, ninggalin Hyunsuk begitu aja. Dia juga males noleh untuk sekedar ngelihat raut wajah kecewa Haruto dan ekspresi bingung Travis.

Junkyu pikir pas ditoilet dia bakal sedikit lebih tenang, tapi ternyata Haruto ikut ke toilet. "Haru ngapain? Nasi goreng lo belum ke makan 'kan?"

Haruto berdiri tanpa suara, natap Junkyu dengan pandangan berkaca-kaca. Mata hitam jernihnya agak memerah kayak lagi nahan nangis. Sejujurnya Haruto kesel, dia nggak tau kenapa belakangan ini Junkyu yang sering nyamperin dan manggil dia 'sayang, bebeb' tiba-tiba ngejauh saat Haruto mulai ambil keputusan untuk terang-terangan nerima Junkyu. Emangnya Haruto salah apa?

Ngelangkahin kakinya lebih deket dengan Junkyu, tangan berjemari lentik itu bergerak ngalungin leher Junkyu kemudian nempelin bibir ranumnya ke bibir Junkyu sembari mejemin mata. Haruto nggak peduli kalo-kalo ada orang lain yang masuk ke toilet.

Kecupan lama itu akhirnya dibales oleh Junkyu. Si koala ngelumat bibir manis Haruto, lidahnya bergerak masuk memagut lidah Haruto penuh nafsu. Tangan Junkyu ngeremes pantat Haruto kuat, sambil lebih dempetin tubuhnya dan gesekin juniornya dengan junior Haruto yang masih dibalut celana.

"Eumhh ... ah ...." Haruto kehilangan akal sehatnya.









" Haruto kehilangan akal sehatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junkyu Haruto

Travis Watanabe

Dua? [KyuHaru + KyuVis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang