07. MY OLD WIDOWER

6.1K 185 9
                                    

Yolanda tersenyum, ketika disampingnya ada astennu yang memeluknya begitu erat. Mereka telah melewati malam panas berdua, tanpa gangguan Aerglo. Dan untung saja hari ini adalah hari Sabtu.

Jadi ia, Astennu, & Aerglo libur. Meskib bersekolah di sekolah swasta, tapi tetap saja sekolah Aerglo, Sabtu itu libur.

Pria itu semalam nampak gagah, bahkan ia menghabisi Yolanda dengan kenikmatan tiada tara. Namun pasti Yolanda yakin, kalah nanti pria ini bangun akan mengeluh sakit punggung.

Yolanda pun membersihkan diri, lalu mengenakan dasternya dan pergi ke dapur untuk memasak. Meski lelah, Yolanda selalu menyempatkan diri untuk memasak.

Meski sang ibu tidak pandai memasak, namun Yolanda tidak mau merip sang ibu. Karena baginya, seorang perempuan harus lah bisa memasak.

"Morning, honey." Suara serak dari pria itu datang menghampirinya sedang merebus daun bayam dan juga kecambah Klanding.

"Too. Aerglo belum bangun mas?" Yolanda kemudian menata tempe, tahu, dan juga bakwan jagung ke piring.

"Sudah, dia sedang menyiram tanaman tadi." Pria itu juga ikut membantu Yolanda menata piring diatas meja makan.

"Maaf ya, aku ga bantuin bersih-bersih." Yolanda sedikit terdiam. Karena memang ia tidak mengerjakan pekerjaan rumah, ia hanya mencuci piring, mencuci bajunya dan sang suami, dan memasak.

Astennu yang mendengarnya pun menghela napasnya. Pria itu hanya ingin Yolanda berpusat ada ia dan anaknya, bukan pada pekerjaan rumah.

"Tidak apa, mas menjadikan mu istri. Bukan pembantu." Pria itu kemudian menuntun Yolanda untuk duduk dikursi meja makan.

Lalu melumat bibir wanita itu dalam. Yolanda memejamkan matanya ketika merasakan sapuan halus dibibirnya.

Yolanda yang duduk dikursi dan Astennu yang membungkukkan badannya guna meraih bibir Yolanda.

Keduanya berciuman, bertukar Saliva dan lidah cukup lama sehingga Aerglo memasuki dapur melihat kedua orang tuanya bercumbu mesra.

"Morning kiss????" Tanya Aerglo dengan santai, lalu duduk di kursi meja makan.

Lalu Yolanda mendorong dada suaminya gar menjauh. Astennu berdecak sebal ketika Aerglo selalu mengganggunya bersama Yolanda.

Untung saja semalam anak itu kalem, dan tidak mengganggunya membuat adik bersama Yolanda.

"Kakak, ayo sarapan." Yolanda kemudian menyiapkan nasi untuk suami dan anaknya itu.

Menu sarapan pagi ini adalah nasi pecel, dan lauk pauknya adalah tempe, tahu, dan bakwan jagung

"Ini apa mah?" Tanya Aerglo ketika melihat masakan ibunya cukup asing dimatanya.

"Nasi pecel, kakak gak suka ya?" Tanya Yolanda.

"Bukan tidak suka mah, cuma baru aja lihat."

"Ini makanan dari Yogyakarta. Cobain enak deh." Ucap Yolanda.

Memberikan nasi pecel itu kepada Aerglo.

Aerglo menatapnya tak menarik, anak itu hanya meragukan warna sambalnya.

"Apapun yang dihidangkan ibumu, makan saja. Dan tak perlu proses!" Ucapan dingin Astennu membuat Aerglo sedikit takut.

Astennu hanya saja tak menyukai respon Aerglo yang seakan tak menghargai makanan, dan tak menghargai masakan Yolanda.

"Kalau kakak gak mau gapapa, mamah buatkan yang lain." Tentu saja Yolanda cukup mengerti kalau Aerglo tak akan mau makan makanannya, karena dari penampilannya memang cukup kurang menarik bagi anak itu.

2. MY OLD WIDOWER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang