"Ayah, sudah aku katakan bahwa aku tidak ingin piknik bersama. Lagipula ada Rafael yang akan menemani Hazel, kenapa harus aku?" Tanya Moritz dengan nada kesal dan sedikit tinggi saat dia bertanya dengan ayahnya, Charles.
Charles tertegun dan dia mengangguk, dia paham apa yang diinginkan oleh putranya itu.
"Nak, aku tau kau tidak ingin piknik. Tapi jangan membuat Hazel sedih dengan ini semua. Lagipula piknik sangat menyenangkan bukan? Aku ingin kita berkumpul bersama di musim panas ini," tutur Charles dengan rasa sabar menghadapi Moritz.
"Nak, ayolah. Ini musim panas, lagipula apa salahnya jika sekali saja kau menghabiskan waktu bersama keluarga?"
"Aku hanya ingin musim panas ini, aku habiskan sendiri dengan hal-hal yang aku sukai. Bisa saja aku menghabiskannya dengan gym, berenang di kolam renang, olahraga, pergi ke museum atau festival bersama teman-temanku."
Charles tersenyum tipis mendengar jawaban putranya itu, "Nak, aku rasa kau benar-benar tidak ingin menghabiskan waktumu bersama orang tua atau saudara mu. A—"
"Memang tidak, jika kau sudah tau kenapa kau menyuruhku untuk menghabiskan waktu bersama kalian?" Sela Moritz.
Deg—!!!
______________________________________
•
•
•
-----------------------------------------------------------Malam yang indah di ibu kota, Madrid. Sebuah rumah yang mewah diterangi oleh lampu yang membuat rumah tersebut tampak elegan ditambah lagi dengan alunan musik dari sebuah piring hitam yang menambah nuansa klasik dirumah itu.
Disebuah kamar yang lumayan berantakan, seorang laki-laki baru saja selesai mandi dan dia sedang bercermin, memandangi dirinya yang masih telanjang dada selepas mandi dengan rambutnya yang masih basah kuyup karena keramas. Laki-laki itu menggunakan sebuah skincare untuk perawatan wajahnya jadi tidak heran walaupun dia masih berusia 17 tahun tetapi ketampanannya seperti pria berusia 20 tahun.
Ya, siapa lagi jika bukan Moritz yang baru saja selesai mandi sehabis pulang dari olahraga sore. Tiada hari tanpa olahraga, itulah dia, sudah menjadi kebiasaan jika ditinggalkan maka mengganjal dihati dan pikiran. Dia bersiul sembari menggunakan rangkaian skincare nya dari tahap ke tahap, terlihat santai apalagi jika malam tiba, waktu yang baik adalah istirahat dan bersantai untuk menenangkan pikiran. Namun karena bulan ini musim panas, maka kita bisa menenangkan pikiran hingga musim panas berakhir.
Ting—!!
Notifikasi pesan muncul dari handphone Moritz yang dia simpan di mejanya. Moritz menatap handphone nya dan ternyata,
|Julio
¿Moritz, estás ocupado esta noche?
(Moritz, apakah kamu sibuk malam ini?)Ternyata pesan itu dia dapat dari temannya bernama Julio.
"Julio?" Gumam Moritz dipenuhi rasa penasaran kenapa Julio mengirimnya pesan di jam makan malam ini.
|Julio
¿Moritz, estás ocupado esta noche?
(Moritz, apakah kamu sibuk malam ini?)|Moritz
No lo creo, ¿por qué?
(Aku rasa tidak, kenapa?)|Julio
Oh no, sólo estoy preguntando. Antes conocí a Vania y a tu hermano, los dos eran como una pareja.
(Oh tidak, aku hanya bertanya. Tadi aku sempat bertemu dengan Vanya dan kakakmu, mereka berdua layaknya seorang pasangan.)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duty To You Had Ended: The End
Teen FictionMY DUTY TO YOU HAD ENDED:THE END Mereka juga perlu bahagia walaupun mereka tidak pernah merasakan rasa memiliki dan tidak pernah merasa bagaimana rasa dicintai. Sebelum mereka pergi, setidaknya berikan dia sebuah kenangan dan berikan sebuah memori y...