(chapter 3) 1-A

859 107 54
                                    

Warning typo
.

.

.

.

.

.

.

Setelah ujian masuk yang menegangkan menurut beberapa siswa, tentu kecuali BoBoiBoy ya kan~ boboiboy cuma ngerasa kayak main katanya

Saat ini boboiboy sedang bersiap-siap berangkat ke sekolah, setelah selesai memakai sepatu boboiboy pun berjalan menuju mobilnya

Boboiboy diantar oleh supir pribadi nya

Fuyyuh~ supir pribadi (〃゚3゚〃)

Sedap sangat hidupkau kat sana boy

Boboiboy berangkat lebih dulu daripada aizawa, katanya nanti telat masuk

Saat ini boboiboy sudah berada di lorong sekolah sedang mencari kelas nya, walau sering datang kesana palingan hanya ke kantor, kantin, kelas 3 ataupun UKS

Setelah sekian lama mencari boboiboy pun menemukan pintu bertuliskan 1-A tanpa ba bi bu boboiboy pun berjalan (menerjang) masuk

Saat di dalam ia menemukan orang yang tak asing di dalam dengan cepat boboiboy berlari ke arah orang yang dimaksud

"SHO-KUN!!" Teriak boboiboy, todoroki yang dipanggil pun segera menoleh ke arah suara, dia menemukan sahabat nya yang melambaikan tangan meski hanya berjarak satu meter saja

"Sudah ku duga kita akan sekelas" ucap todoroki dengan kekehan kecil di akhir

Todoroki akan menjadi lebih hangat dan lebih ekspresi jika bersama dengan BoBoiBoy, entah apa yang dikatakan BoBoiBoy sampai bisa merubah kepribadian si dispenser

Ya dan mereka pun berbincang bincang, selang beberapa saat terdengar suara pria yang menginterupsi mereka

"Bagi kalian yang ingin bermain-main dan berteman, cari tempat lain"

"Ini adalah jurusan pahlawan"

Ucap seseorang yang berada dalam sebuah kantung? Kuning

"Bagus, butuh delapan detik agar kalian diam, waktu kita terbatas, kalian kurang rasional" lanjutnya, pria tersebut keluar dari entahlah aku lupa namanya

(Gak usah dideskripsikan, kalian pasti tau)

'Siapa dia?'

"Saya wali kelas kalian, Shouta Aizawa, mohon kerja samanya" ucap Aizawa, Aizawa menatap BoBoiBoy memberi sebuah kode, BoBoiBoy yang mengerti pun segera menghampiri nya

"Bagikan baju olahraga ini kepada mereka semua" perintah Aizawa, BoBoiBoy menganggukkan kepalanya lalu membagikan baju olahraga tersebut

"Pakai dan ke lapangan segera"

.

.

.

"Apa?! Tes pengukuran quirk?"

"Bagaimana dengan orientasi? Upacara penerimaan?"

"Ini adalah sekolah pahlawan, kita tidak bisa mem buang-buang waktu hanya untuk kegiatan tidak bermutu seperti itu"

"Nilai jual UA adalah menjunjung tinggi kebebasan"

"Itu juga berlaku kepada para guru" ucap aizawa seraya menatap mereka satu-satu

"Kalian pasti sudah melakukannya saat SMP dulu, tes tanpa quirk" ucap aizawa, memunculkan daftar tes yang akan mereka lakukan

"Ini adalah arsip tunggal yang digunakan negara untuk menilai standar seseorang, sama sekali tidak masuk akal. Namun, ini adalah bentuk kelalaian dari kementerian teknologi dan pendidikan" ucap aizawa, tatapan nya beralih ke boboiboy

"Oboi, kau yang mendapatkan peringkat pertama di ujian masuk bukan?" tanya aizawa, murid yang lain kebingungan siapa itu oboi?

"Hm! Ya" seru boboiboy, semua murid menatap penasaran ke arah boboiboy, yang bener aja cowok manis, pendek, imut, polos, ceria ini yang mendapatkan peringkat pertama

"Berapa meter bola yang kau lempar dulu tanpa quirk" tanya aizawa lagi, boboiboy diam sebentar mengingat-ingat berapa meter dulu ia melempar bola tanpa menggunakan kuasa

"Hmm, mungkin antara 250 atau 270 aku agak lupa ehehe" jawabnya sambil cengengesan

Fyi, wanita yang mereinkarnasikan boboiboy menambah kekuatan fisik juga kuasanya menjadi sangat kuat dan op

Murid lain tersentak mendengar jawaban boboiboy, kenapa mereka dari tadi senam jantung terus sih?

"Ini anak siapa? Kecil-kecil cabe rawit"

"Ternyata benar, Jangan menilai seseorang dari sampulnya"

"Apa benar!?"

"Sialan!"

Sementara aizawa hanya bisa menghela nafas lelah, ia sudah sangat paham dengan kondisi boboiboy yang melebihi kekuatan nya apalagi isi surat itu

"Sekarang coba gunakan quirkmu" ucap aizawa, dengan semangat 45 boboiboy segera berlari ke arah lingkaran dan mengambil bola tersebut

"Hehe rasakan ini lemparan Taufan!" boboiboy yang sudah dalam mode Taufan melempar bola tersebut dibantu dengan dorongan angin yang ia buat

Bola tersebut terbang jauh, bukan hanya bola saja yang terkena efeknya bahkan beberapa teman sekelas nya hampir terbawa angin

"Eh alamak! Sorry tak sengaja ehehe" ujar boboiboy sambil menggaruk pipinya yang tak gatal

"Yang pertama kita harus mengetahui batas kekuatan kita" aizawa pun menunjukkan hasilnya kepada mereka semua melebihi batas atau Infinity

Mereka kembali menjatuhkan rahang mereka menatap ke arah boboiboy yang terlihat senang dengan wajah tanpa dosa

Boboiboy menatap mereka semua dengan bingung, memiringkan kepala sedikit lalu dengan polos nya bertanya "kenapa kalian menatap ku seperti itu"

Oke skip

Tes lari boboiboy menggunakan solar untuk ini, dengan kecepatan cahaya nya ia berhasil menyelesaikan 50 meter dalam waktu 0,02 detik, tentu saja cepat namanya juga kecepatan cahaya

Tes genggaman ia iseng2 nyoba gak pake quirk dan mendapatkan hasil 200kg, bukan cuma author yang kaget oboi nya pun juga kaget

Lompat jarak jauh boboiboy menggunakan Taufan, dengan mengumpulkan angin dibawah nya lalu meledakkan nya menyebabkan boboiboy terbang cukup tinggi

Lompat samping tentu ia menggunakan bang gledek kita

Akhirnya setelah melalui banyak tes mereka dipersilahkan untuk istirahat, aizawa gak ngancem ngeluarin siswa yang nilainya paling dibawah karena di ancem boboiboy

Di kantin, dengan semangat boboiboy berjalan ke arah meja yang kosong entah karena laper atau memang ia agak lengah, tanpa sengaja ia menabrak seseorang berambut pirang

"Aduh, apa ini orang yang mendapatkan peringkat pertama? Pfft- bagaimana mungkin orang seperti mu mendapat peringkat pertama? Sudah pendek kecil tidak lihat-lihat jalan lagi" komentar pemuda itu, ya dari narasi nya aja udah ketebak kalo ini si menjengkelkan monoma

"Maaf, tapi setidaknya jaga mulut mu" ucap boboiboy

"MONOMA!!" teriak seorang gadis berambut merah, monoma tidak menghiraukan teriakan gadis itu ia tetap lanjut menghujat boboiboy

"Aku heran kenapa kau bisa mendapat peringkat pertama? Berapa yang kau bayar oh apakah kau benar ben- ukh!" ucapannya terpotong saat kepalanya di pukul, bukan kendo tapi boboiboy sendiri

"Ah maafkan aku karena telah memukul temanmu, tanganku terpeleset" ucapnya masih dengan senyuman namun tercetak perempatan di dahinya

"Tidak apa-apa dia pantas mendapatkan nya, dan maaf dia memang orang seperti itu aku permisi ya" ucap kendo, lalu menarik kaki monoma yang sedang tak sadarkan diri

"He'eleh iri lah tuh" monolog boboiboy, padahal dia sangat senang tadi tapi moodnya menjadi sangat buruk karena si monomanjing itu

"Lebih baik makan daripada mati kelaparan"






















Sedikit doang sih, author lagi kena writerblock

BoBoiBoy x my hero academiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang