bab 7

89 16 4
                                    

Sejak pagi entah mengapa mood new sedang jelek, sehingga membuat Tay kesulitan memberi makan new dan juga obat nya.

"Makan dulu new, sedikit aja nanti kita jalan keluar ya?" Bujuk Tay.
Namun new tak menghiraukan Tay, seperti nya new sedang kesal pada Tay yang meninggal kan nya tadi malam, Tay berniat beristirahat sejenak dengan mengunjungi bar langganan nya bersama off setelah new tertidur, siapa sangka jika new terbangun dan kelabakan mencari Tay.

New bahkan sampai tertidur di ruang tamu karna menunggu Tay, padahal biasanya new tidak pernah bangun tengah malam.

New bahkan sempat menangis karna mengira Tay pergi meninggalkan dirinya sendiri, namun beruntung Tay sempat meninggalkan catatan di kamar nya jika dirinya sedang keluar.

"Ayo dong new, kakak minta maaf yaa" Tay terus membujuk new namun new tak menghiraukan Tay sama sekali.

"Kita main ke mall yuk, new mau beli apa? Makan apa?" Tay terus saja mencoba mengambil hati new.

"Yaudah kalo new gak mau ikut kakak, kakak pergi sendiri aja" Tay mengancam new dengan mengambil kunci mobil dan memamerkan nya pada new.
New melirik kearah Tay, saat Tay akan beranjak , new menarik ujung kaos yang di pakai Tay.

"Newwie ikut ka, new takut di tinggal sendirian" ucap new yang membuat Tay tersenyum.
"Okee let's go " seru Tay sambil menggandeng tangan new.

*
*
*
*

"Newwie mau makan apa?" Tanya Tay saat sampai di dalam mall.
"Mau es cream boleh?" Tanya new.
"Boleh, tapi makan nasi dulu ya" bujuk Tay.
New mengangguk semangat.

Tay dan new duduk di salah satu meja dengan berbagai macam menu makanan yang tadi new pilih.

Beberapa orang menatap mereka dengan aneh karna new berpakaian seperti anak-anak, hanya dengan menggunakan kaos dan celana pendek bermotif beruang, entah mengapa di lemari new banyak sekali baju dengan gambar yang sama.

Tay sempat merasa tak enak hati dengan tatapan orang di sekitar mereka, namun melihat new yang makan dengan lahap nya membuat Tay mengabaikan orang-orang tersebut.

"Pelan-pelan ya" Tay membersihkan pinggir bibir new yang berantakan.

"Ka aaa" new menyuapi Tay dengan suara yang mulut nya penuh Dengan makanan.
Tay hanya menurut dengan new.

"Hai Tay, masih inget gue?" Seorang wanita datang dengan sambil bertolak pinggang.

"H-hai Nadia hehehe" ucap Tay gugup.
"Waw udah bisa makan enak Lo ya, berarti udah bisa bayar utang Lo yang banyak itu dong? " Ucap wanita tersebut.

"Nad gue janji akan bayar utang gue sama Lo tapi kasih gue waktu, gue cicil ya" ucap Tay pada wanita di depan nya.

Dia adalah Nadia, mantan pacar Tay Tawan sekaligus seseorang yang telah Tay tipu, Tay seorang lelaki yang tumbuh seorang diri, untuk menghidupi kebutuhan hidup nya Tay melakukan apa saja termasuk pernah menjadi pengedar obat terlarang dan juga menipu wanita kaya untuk menjadi kekasih nya.

Namun semua nya berantakan saat Tay bertemu Nadia,Tay yang mengira bahwa Nadia sama seperti wanita kesepian lainnya ternyata lebih cerdik dari perkiraan Tay , semua kebohongan Tay terbongkar bahkan Tay sempat masuk penjara karena laporan Nadia.

Itu juga yang membuat Tay kesulitan mendapatkan pekerjaan karena mempunyai catatan kriminal di hidup nya.

"Ka newwie mau itu" rengek new yang tak di hiraukan oleh tay karena sedang sibuk bernegosiasi dengan Nadia.

"Cakep juga, orang kaya mana lagi ini? Gilaa bahkan anak kaya gini Lo jadiin mangsa?" Tanya Nadia sambil menatap new.

"Anak kaya gini gimana?" Tanya Tay.
"Anak spesial?" Jawab Nadia sambil tertawa.

"Iya dia emang spesial tapi bukan karna fisiknya, buat gue dia spesial dan Lo gak berhak memandang dia dengan tatapan menjijikan Lo itu" ucap Tay.

Nadia tertawa mendengar pernyataan Tay.
"Hahaha Tay, Lo tuh lucu banget tau, sejak kapan orang kaya Lo yang hanya perduli sama cara bagaimana supaya Lo bisa bertahan, makan dan tidur enak sekarang sok perhatian?" Sarkas Nadia.

"Lo cuma jadiin dia ATM berjalan kan? Sama kaya orang-orang Lo yang lain?" Ucap Nadia dengan penekanan di setiap katanya.

Iya awalnya mungkin ini yang di lakukan Tay, sehingga dirinya bersedia mengurus new sementara sebenarnya Tay tak begitu menyukai pekerjaan ini, namun belakangan ini entah apa yang Tay rasakan sehingga Tay selalu berusaha ingin menjaga new dengan segenap hati nya.

"Bukan urusan Lo" Tay lalu membawa new menjauh dari Nadia, setengah berjalan new menghentikan langkah nya.
Tay menatap new bingung.
"Kenapa new?" Tanya Tay yang menyadari perubahan raut wajah new.

"Itu, kakak kan udah janji" new menunjuk toko gelato terbesar di mall tersebut.
"Astaga kakak lupa, maaf ya" Tay segera membawa new memilih pesanan yang new mau.

"Gue harus cari cara biar bisa bayar Nadia secepatnya, biar hidup gue tenang " Tay tak ingin berurusan dengan Nadia dan orang-orang nya yang menyeramkan menurut Tay.

Terakhir dirinya bertemu dengan orang Nadia yaitu Tay hampir masuk liang lahat akibat di keroyok, beruntung kali ini Nadia hanya seorang diri sehingga tak membahayakan dirinya dan new.

Tay mengekor pada new yang terlihat antusias pada beberapa bentuk gelato yang terpajang.
"Kakak new mau yang ini aja" ucap new menunjuk gelato dengan ukuran cup yang cukup besar dengan berbagai rasa di dalam nya

"Kamu yakin habis segitu?" Tay terkejut melihat tumpukan gelato dalam satu wadah, namun new hanya mengangguk.

New menempati salah satu bangku di sudut ruangan untuk menikmati cemilan nya, Tay mengikuti new seperti itik yang m ngikutin induk nya.

"Kakak mau?" Tanya new.
Tay menggeleng
" Ih kenapa? Ini enak , nih cobain" new menyodorkan sesendok es pada Tay
Tay hanya menurut pada new dan mengikuti permainan nya , namun alih-alih memasukkan ke mulut Tay, new justru menempelkan nya pada hidung Tay, new hanya tertawa melihat noda es pada hidung Tay.

"Iseng banget sih, awas ya" ucap Tay pura-pura marah
"Ihh iya maaf" ucap new sambil tersenyum.
New membersihkan hidung Tay dengan tangan nya, Tay terpelonjak kaget melihat tatapan new yang berbeda, new seperti dua orang yang berbeda dari biasanya Tay lihat.
Namun detik kemudian tatapan new berubah lagi seperti new si bocah.

Tay dan new terdiam di dalam mobil, new masih sibuk dengan gelato nya yang belum juga habis, Tay sesekali melirik ke arah new sambil terus mengemudikan kendaraan nya.

"Akhirnya dia muncul juga, gue pastiin dia gak akan bersembunyi lagi" ucap Tay pada new dalam hati.

Bibi bilang new terkadang menampakkan sisi dirinya yang lain jika merasa aman, namun itu akan sangat jarang dan sampai sejauh ini Tay belum menemukan new yang sesungguhnya sehingga membuat Tay penasaran, namun akhirnya Tay dapat menemukan mata new yang sesungguhnya bersembunyi di belakang new si bocah.

Tay tersenyum, bukan kah itu berita yang membahagiakan? Itu artinya new sudah nyaman bersama nya meskipun hanya sebentar

*
*
*
*
*
*
*
*

My PolabearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang