bab 8

91 18 2
                                    

New membuka matanya, merasakan keringat mengalir di tubuhnya,mimpi itu terasa begitu nyata, new memandang kamar yang biasa dia tempati namun kali ini terasa hampa dan kosong.

New berjalan kearah kamar Tay yang berada tepat di samping kamar nya,new mengetuk kamar Tay yang masih tertutup.

Tok tok
"Ka" panggil new namun tak ada suara sedikit pun.
"Ka Tay" panggilnya sekali lagi.
Tay meregangkan otot nya saat sayup-sayup mendengar namannya di panggil, Tay membuka matanya dan menatap jam dinding di kamar tersebut, masih terlalu dini untuk memulai aktivitas.

"Hmm sebentar" ucap Tay akhirnya membuka pintu kamar nya dengan mata setengah tertutup.
New segera masuk kedalam kamar Tay, biasa new akan langsung masuk tanpa mengetuk pintu Tay, karena Tay tak pernah mengunci pintu nya, namun kali ini Tay merasakan ada yang aneh dari new.

New masuk ke dalam kamar Tay, Tay merebahkan kembali tubuhnya yang masih mengantuk sementara new hanya terdiam duduk di pinggiran kasur.

"Hiks hiks" tiba-tiba terdengar suara tangisan dari new, Tay segera bangun dan membawa new dalam pelukan nya.

"Kenapa new?" Tanya Tay yang kaget tiba-tiba melihat new menangis, new hanya menggeleng karna sejujurnya new sendiri tidak tau apa yang membuat dirinya begitu sedih.

Tay tak banyak bertanya,hanya diam sambil terus mengelus pundak new agar menenangkan nya.

Lama tak terdengar apapun lagi, ternyata new kembali pulas dalam dekapan Tay, Tay membaringkannya dengan perlahan dan membiarkan new mengambil tempat nya.

Tay menatap wajah new yang sudah lelap dalam mimpi nya, wajah manis dengan bibir tebal dan kulit nya yang putih, Tay hanya berkali-kali menghembuskan nafasnya sebelum akhirnya ikut tertidur di samping new.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
Pagi ini Tay sudah sibuk membujuk new untuk bertemu dokter terapinya karna bibi juga berkali-kali menghubungi Tay memastikan bahwa Tay tak lupa membawa new,

Sudah beberapa kali new melewati sesi temu dengan dokternya dengan berbagai alasan seperti sakit perut lah, susah di bangunkan lah dan yang terakhir new bersembunyi di rumah nya yang besar seharian sehingga bibi kesulitan mencari nya.

New hanya diam di dalam mobil, tak bersemangat bahkan kali ini justru Tay yang terlihat lebih semangat dari pada new sendiri.

"Kak, nanti jangan jauh-jauh ya sama new" hanya satu kalimat ini yang keluar kemudian new kembali hening.

Tay menggenggam tangan new agar new yakin bahwa dirinya akan selalu di samping new hingga pengobatan selesai.

*
*
*
*
*
*
*
*
"Halo new, sudah lama saya tidak lihat kamu" sapa sang dokter laki-laki berperawakan tinggi kurus yang rambutnya sudah mulai memutih namun tak menghilangkan ke ketampanan nya.

New masuk dengan terus menggandeng tangan Tay.
"Ini-?" Dokter menunjuk ke arah Tay.
"Oh saya pengasuh baru new" ucap Tay.

"Oh, bibi kemana?" Tanya nya lagi.
"Sedang ada urusan di kampung halaman nya"ucap Tay.
Dokter pun hanya mengangguk.
"Silahkan berbaring new" dokter menyarankan new untuk berbaring seperti biasa.

Pengobatan yang new jalani hanya sebuah terapi untuk membuat new sadar bahwa dirinya sedang terjebak dalam imajinasi nya sendiri dengan menggunakan metode hipnotis, dokter hanya membantu new keluar dari zona nyaman nya dengan sendirinya tanpa memaksa karna sejujurnya penyakit yang new derita belum ada obat nya, karena ini bukan penyakit fisik melainkan mental new yang di serang secara brutal.

Tay terus berada di samping new karena new tidak melepaskan tangan Tay sedikit pun.
"Ayo new pejamkan matanya" titah sang dokter.
New terdiam, terlihat pucat.
"Ayo new" suruh Tay.

New menatap Tay dan menggeleng.
"Kenapa?" Tanya Tay.
"Newwie takut ka" ucap new.
Tey berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan new.

"Takut kenapa?" Tanya Tay penasaran.
"New takut, tiap tidur disini new mimpi buruk" ucap new, Tay tak mengerti maksud new karena belum pernah melihat nya sendiri namun Tay yakin itu benar-benar hal yang mengerikan buat new.

"New sekarang ada kakak, kakak janji gak akan biarin new ketakutan oke? Sekarang new ikutin kata dokter, Kaka akan terus ada di samping new," ucap Tay.
Sang dokter hanya mengangguk tanda menyetujui apa yang Tay katakan.

New pun akhirnya mulai menutup matanya, dokter terus memberikan instruksi agar new rileks dan biar kan new masuk jauh kedalam bawah alam sadar nya.

Dokter terus memanggil nama new dengan sebutan yang berbeda, seperti new dan newwie.
"New? Newwie?" Tanya sang dokter memastikan siapa yang sudah berada bersama nya, sekedar informasi bahwa new dewasa tidak suka di panggil newwie, menurut nya terlalu ke kanak-kanakan.

"Newwie?" Panggilnya lagi.
"Jangan panggil itu, namaku new" sahut new dalam tidur nya bahkan dengan suara lebih berat dari yang biasa Tay dengar sehingga membuat Tay sedikit terkejut dengan menatap sang dokter, dokter pun mengangguk memberi informasi bahwa benar yang di dalam tubuh new adalah dirinya yang asli.
"Halo new, sudah lama bukan? Gimana kabar kamu?" Tanya sang dokter.

*
*
*
*
*
*
*

Hai guys maaf ya kemarin aku lagi repot, btw aku lagi sedih kapal aku netjames karam guysss, tapi itu gak akan menggangu aku buat nerusin buku ini yaaa, buat sekarang segini dulu yaa selamat membaca kesayangan aku 🥰🥰🥰

My PolabearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang