Pawang Wayang

789 63 3
                                    

• Did she?



















disclaimer:
○ this is a work of fiction, sangat jauh dari kehidupan asli cast yang akan tertera. and this is a gxg work, homophob¡cs please do not interact!
● akan ada banyak harshwords, typo, bahasa kurang berkenan, juga bahasa tidak baku.
○ gimme ur feedbacks, kritik dan saran diterima baik melalui pesan anonim- Tellonym, atau komentar dan DM.





















•••

PUSING berat, tidak tertolong.

Mungkin begitu cara deskripsiin perempuan yang sedang duduk sambil pegangin kepalanya. Nilai siswa-siswi terpampang rata di layar laptop miliknya.

Katanya, lagi mau rekap absensi dan penilaian mingguan karena sebentar lagi masuk masa pengujian pertama semester genap. Itu baru kabar burung.

Tapi ada baiknya, dikerjain sekarang daripada buru-buru dan berujung gak kebagian waktu kayak semester sebelumnya.

Sambil makan melon yang barusan diambil dari kulkas, fokusnya sedikit ambyar karena beberapa kali pesan masuk dari grup 'English Leader Kertajaya'.

Yang dibaca sekilas sih;
1. Bu Jihan minta diadakan rapat.
2. Jangan ada missed absensi personal pengajar.
3. Jangan lalai sama tugas siswa.

DIA TUH HAFAL.

Gausah diingetin mulu, dong!? Nambah beban aja..

Ditambah ketukan pintu yang makin bikin stresnya nambah.

"Masuk!"

Bisa dilihat salah satu temannya yang juga pengajar menyembulkan kepala. Konsepnya ngintip, tapi yang di dalam cuman ngasih ekspresi bertanya-tanya aja.

"Kenapa, Sic?" Tanyanya.

Temannya atau biasa dipanggil Sica, Nasica, sekarang masuk selangkah ke dalam ruangannya.

"Disuruh rapat sama Bu Jihan... sekarang."

"APALAGI SIH YA TUHAAAAN.."

Kathrin Rinjana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kathrin Rinjana.

Miss Rin, kata murid-muridnya.

Gamau dipanggil 'Bu', selain karena guru bahasa inggris, Rinjana juga gamau disangka ibu-ibu.

Dan jadi guru di SMA Kertajaya ini sedikit penuh dengan penyesalan. Cukup imbang sih sama rasa bersyukurnya. Selain karena gaji, juga karena fasilitasnya yang mumpuni, bikin betah. Alasan penyesalan? Coba tanya Nasica atau Gesha.

Srikandi Love-lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang