WARNING : JIKA TIDAK MENYUKAI CERITA INI DIMOHON UNTUK SEGERA KELUAR DARI SINI TANPA MENINGGALKAN KOMENTAR KEBENCIAN! TERIMA KASIH
. . . . .
. . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selir Lee menatap bayi mungil berjenis kelamin laki-laki yang kini tengah tertidur lelap didalam gendongannya. Bayi kecil yang dibungkus dengan selimut tebal dan hangat itu beberapa kali bergerak karna merasa tak nyaman saat Selir Lee dengan gemas menguyel pipi tembamnya.
Selir Lee terkekeh melihat kelucuan bayi itu. Kemudian kembali memberikan tepukan-tepukan ringan dibokong sang bayi agar kembali terlelap.
"Pangeran kecil, tumbuhlah menjadi laki-laki yang kuat dan bijaksana seperti ayahmu, dan laki-laki yang penuh cinta dan kasih sayang seperti ibumu." Ucap Selir Lee tulus.
"Selir Lee, hamba sudah merapihkan ranjang untuk Putra Mahkota Chanyoung." Tanya Dayang Kim.
"Ohh terima kasih."
Selir Lee berjalan mendekati ranjang tidurnya yang sudah dirapihkan oleh dayang dan kemudian dengan perlahan meletakan bayi kecil itu diatas sana.
Putera Mahkota kecil itu kembali bergerak ringan masih dengan mata tertutup, dan kembali tertidur dengan lelap.
"Apa Yang Mulia Raja masih berada diruang kerjanya?" Tanya Selir Lee.
"Ye.. Yang Mulia masih disana." Jawab Dayang Kim.
"Kalau begitu aku akan ke paviliun Ratu sebentar untuk membawakannya cemilan. Kau tolong jaga Putera Mahkota disini ya." Titahnya.
"Baik Selir Lee."
Selir Lee berjalan keluar dari kamarnya, lalu berhenti disebelah seorang pemuda yang sejak tadi mengintip kedalam ruangannya.
"Berhenti mengintip!" Omel Selir Lee.
Pemuda yang ditegur itu langsung memasang wajah cemberutnya. "Kakak, aku ingin melihat Putera Mahkota."
"Tidak.. Kau hanya akan mengganggunya. Biarkan Putera Mahkota tidur." Jawab Selir Lee.
"Pelit sekali."
"Manse, lebih baik sekarang kau ikut aku ke paviliun Ratu daripada hanya berdiri disini tidak ada kerjaan." -Selir Lee-
"Aku ingin disini saja. Aku bisa jadi penjaga disini." Tolak Manse.
Selir Lee membuang nafasnya sebentar, lalu tangannya dengan gemas menjewer telinga pemuda itu.
"Disini sudah banyak penjaga yang berjaga, kau tidak dibutuhkan disini. Jadi lebih baik ikut aku." Omel Selir Lee sambil berjalan.
"Kakak sakit!! Kakak!!" Manse hanya pastah mengikuti langkah Selir Lee yang masih menjewer telinganya.