Happy reading❤️
*Bel istirahat
Seorang gadis berjalan riang dengan senyum yang merekah. Ia akan melakukan rutinitasnya yaitu mengganggu shankara eh lebih tepatnya ingin mengambil hatinya. Apakah dia pencuri?. Langkah kakinya terhenti tepat dihadapannya seorang pemuda yang sudah menjadi pujaan hatinya sejak kelas 10 itu, ia tengah duduk sembari membaca buku.
"Cintaku" ucapnya
Shankara memutar bola matanya malas "Lo gak ada kerjaan lain kah?"
"Kerjaan aku kan mencintai kamu" jawab aletta dengan senyum manisnya.
Tak ada tanggapan dari sang pujaan hati.
Alleta hendak duduk di kursi sebelah shankara tapi aktivitasnya terhenti kala melihat bercak darah di seragam pemuda itu "Shankara kamu luka?" Tanyanya khawatir"Apasih?" Shankara menghempaskan tangan aletta dari punggungnya.
"Itu ada darah diseragam kamu. Kita ke UKS yaa? Liat luka kamu nanti kalo infeksi gemana?" Aletta segera menarik tangan shankara.
"Aletta lepas gak? Gue bilang lepas ta" gadis itu tidak mendengarkan ia terus menarik tangan shankara menuju UKS.
*Ceklek
Shankara mendengus kesal kenapa gadis ini sangat pemaksa "gue bilang kan gak papa. Lo kenapa sih keras kepala banget?"
"Jelas-jelas ada darah berarti kamu luka!" Ucap aletta dengan nada yang sedikit membentak membuat shankara diam membisu.
"Buka baju kamu"
"Hah?" Shankara bingung
Aletta tersenyum jahil "kamu mikir apa? Pasti mikir yang iya iya kan?"
"Apasih" jawab shankara kesal lalu memalingkan wajahnya.
"Isss buka baju kamu, kan mau di liat lukanya. Kamu mau buka sendiri atau aku nih yang bukain?" Tangan aletta bergerak ingin melepas kancing seragam shankara tapi di tepis oleh sang empunya.
"Udah gue bilang gue gak papa" shankara hendak pergi namun langkahnya terhenti saat aletta memeluknya dari belakang.
"Obatin dulu lukanya kalo enggak aku gak akan lepasin pelukan ini" shankara panik setengah mampus, kalo ada yang melihat mereka dan mengira mereka melakukan hal tak senonoh bagaimana. Ia menyarah "yaudah iya, tapi lepas"
"Gitu dong" jawab aletta senang.
Dengan berat hati shankara melepas seragamnya. Bukan, bukan karena malu jika tubuhnya terekspos di depan gadis ini tapi ia tak pernah menunjukan luka di tubuhnya pada siapapun. Ia rasa hanya ia, mamanya dan tuhan yang tahu.
Mata cantik aletta membola ketika melihat punggung pujaan hatinya memiliki banyak luka. Apa dia tawuran? Atau di pukuli orang? Monolog aletta.
"Cepet" lamunannya buyar ketika suara shankara menginstrupsikannya.
Dengan telaten aletta mengobati punggung shankara dengan banyak pertanyaan yang terlintas di otaknya.