DS 01 : Mimpi Berulang-ulang

1.3K 197 12
                                    

"Dok! Pasien!"

Dr.Ara yang baru saja menyelesaikan operasi selama 4 jam menegakkan tubuhnya. Mata hitamnya yang jernih menengok ke arah pintu masuk.

Di sana seorang pria paruh baya yang wajah dan tangannya berlumuran darah menggendong seorang wanita muda yang seluruh pakaiannya di penuhi noda merah.

Dr.Ara bergegas maju.

"Dok tolong putriku dok!!!"

"Pak, tenang dulu---"

"Putriku sekarat, bagaimana bisa aku tenang!"

Dr.Ara meraih wanita dipelukan pria tersebut, ketika wajah wanita itu akhirnya dapat dia lihat detak jantungnya berhenti.

"SIAPKAN KAMAR!" Teriak Dr.Ara dan dengan langkah tergesa-gesa dia memasuki salah satu bilik.

Di belakangnya beberapa dokter residen dan perawat mengikuti.

Dr.Ara meletakkan wanita tersebut dengan hati-hati, matanya yang panas mengamati seluruh tubuh.

Wajah wanita itu pucat pasi, dengan gerakan hati-hati Dr.Ara meraba dada wanita itu.

Tulang rusuknya patah...

"Tensinya turun, pendarahannya kuat. Segera pesan darah dari PMI!" Dr.Ara memerintah dengan tegas.

Ketika semua orang sibuk, dia dengan perasaan sakit menggenggam tangan wanita itu.

"Sayang kamu harus kuat, aku gak mau sendirian"

Beberapa detik kemudian Dr.Ara dengan keringat di pelipisnya mendapatkan diagnosa.

Pasien wanita itu mengalami patah tulang dengan diagnosa fraktur tertutup dan harus segera di operasi.

"Hubungi Dr.Flora sekarang, pasien butuh operasi segera" Dengan suara bergetar Dr.Ara memberitahu.

Di dalam ruang operasi, Dr.Flora dengan di bantu Dr.Ara melakukan operasi. Tidak ada suara yang keluar, hanya suara derap langkah dari luar atau helaan nafas berat Dr.Ara yang terdengar.

"Selesai..." Dr.Flora berjalan keluar meninggalkan Dr.Ara di dalam.

Operasi berjalan dengan lancar.

Setelah memindahkan pasien ke ruangan lain, Dr.Ara berjalan menghampiri pria paruh baya yang tadi sempat mengatakan ayah dari wanita tersebut.

"Kamu bukan ayah Fiony, siapa kamu? Dan kenapa Fiony bisa terluka!?" Wajah Dr.Ara merah padam, mata hitamnya menusuk langsung ke netra pria di depannya.

"Itu...tanyakan ke Tn.Gustav"

Setelah menyelesaikan kalimatnya, pria itu berlalu pergi dan tidak pernah muncul lagi.

"DOK! DOK!"

Seorang perawat berlari kearah Dr.Ara dengan ekspresi panik.

"Kenapa?"

"Pasien yang baru saja di operasi mengalami serangan jantung pasca operasi!"

Dr.Ara berlari dengan cepat menuju ke arah kamar rawat.

"Lakukan RJP!"

Dr.Ara menyuruh perawat yang tadi memanggilnya untuk melakukan begging pompa oksigen ke mulut pasien, sedangkan dia memompa jantungnya terus-menerus tanpa henti.

Satu siklus...

Dua siklus...

Tiga siklus...

DR.SHARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang