DS 02 : Yessica

701 156 10
                                    

Flora berjalan menyusuri kooridor rumah sakit dengan kening yang menyatu. Beberapa perawat yang mengenalnya sebagai dokter senior di rumah sakit menyapanya sopan, Freya hanya tersenyum simpul untuk membalas sapaan mereka.

"Belum berhasil?" Seorang dokter pria dengan wajah tampan mendekat, kacamata berbingkai emas yang bertengger di hidung mancungnya dinaikkan sedikit.

Flora menggeleng.

"Ara masih trauma megang pisau bedah sejak hari itu"

"Aku juga akan seperti Ara jika pacarku mati karena---"

"Aldo stop! Jangan bicara asal, ingat kamu bekerja di rumah sakit siapa?" Mata Flora sedikit memicing, nada bicaranya naik satu oktaf ketika memperingatkan Aldo.

Aldo menggendikkan bahu tanda tidak terusik sama sekali. Karena dia masih ada jadwal operasi, setelah berbasa-basi sedikit segera dia berlalu meninggalkan Flora dengan wajah kesal.

Kekesalan Flora dia bawa sampai dia bertemu dengan Yessica, dokter yang baru saja di pindah tugas ke rumah sakit ini. Yessica adalah junior Flora, wajahnya yang cantik dengan mata cokelat berbinar membuat siapapun yang melihatnya terpaku.

"Siang dok..." Sapa Yessica dengan senyum ceria.

Ini adalah hari pertamanya, jadi sebisa mungkin dia ingin terlihat 'baik' di mata seniornya.

Flora hanya mengangguk.

"Yessica kan?"

"Iya dok, saya dokter baru yang pindah ke sini"

"Hari ini kamu ada tugas. Ada pasien yang baru masuk di IGD umurnya sekitar 5 tahun, tugas kamu mastiin output cairan sesuai dengan input infus yang saya kasih"

"Baik dok..."

Yessica mengangguk paham, dia kemudian melangkah pergi ke bangsal yang di beritahu Flora.

Yessica membuka pintu ruangan, di dalam kamar tidak banyak pasien hanya ada empat orang pasien yang di temani oleh walinya masing-masing.

Ketika melihat seorang anak perempuan yang sudah pasti pasien Flora dia tersenyum lebar menampilkan gummy smilenya. Yessica berjalan mendekat.

"Halo adik kecil..." Sapanya ramah.

Sang ibu dari pasien tersebut ikut tersenyum, dia yang duduk di kursi bangkit dan dengan sopan menyapa Yessica.

"Adiknya sakit apa?"

"Muntaber bu dok..."

"Maaf yah buk, aku baru di sini jadi belum sempat cek sakitnya apa" Yessica menjelaskan sambil memantau selang infus dan cairan yang menggantung.

"Adek di infus susah sekali dok, pembuluh darahnya sudah tertutup"

Yessica hanya tersenyum mengangguk.

"Iya buk, mata adeknya juga masih cekung yah" Tangan Yessica bergerak dan memegang dada pasien di ranjang.

"Jantungnya cepet, ini masih kurang cairan. Hari ini saya pantau yah buk..."

Yessica menerima buku diagnosa pasien dari seorang perawat yang mengikutinya.

Dengan wajah serius, manik matanya bergulir membaca setiap tulisan yang ada di atas kertas.

"Adeknya sudah buang air kecil belum?"

"Belum dok. Adek sengaja nahan"

Alis kanan Yessica terangkat mendengarnya. Perawat di sampingnya memberi ide...

DR.SHARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang