PART 1

12 1 0
                                    

Di tulis: 17 Januari 2024

"Bang, Lo bisa nyetir mobil kan?" tulis Sophia pada seseorang yang dipanggil Abang itu.

"Bisa, emang kenapa?" Jawab Isa balik bertanya.

Dia Isa. Lelaki yang menjadi cinta pertama Sophia. Lelaki sederhana yang membuat Sophia mengejarnya lebih dahulu. Tak masalah siapa yang mengejar siapakan. Yang terpenting rasa cinta harus disampaikan. Tapi sayang, Isa tak pernah sadar akan rasa cinta yang dimiliki Sophia padanya. Menganggap Sophia adalah adik perempuannya. Untuk pertama kali Sophia juga sempat begitu, tapi dia salah. Itu bukan rasa yang dia miliki untuk seorang Abang, melainkan pasangan.

"Bang, gue besok mau ke rumah lo. Bagi alamatnya dong" tulis Sophia yang membuat Isa agak kaget.

"Mau ngapain? Enggak ah" titah Isa malas.

"Jahat banget lo, Gue cuman mau traktir makan" tutur Sophia dengan emot marah nya. padahal dia tak akan bisa marah sedikit pun pada Isa. Karena sifat dingin Isa pun sudah bisa dia takhlukan.

"Karena buku lo banyak yang baca? Sebaiknya Lo tabung atau sedekah" tulis Isa lagi.

"Udah, tenang aja Abang ku" tutur Sophia lagi. Kali ini dengan emot love dimata.

"Gue besok ada latihan pagi" balas Isa. Sepertinya dia memang benar-benar malas bertemu Sophia.

"Kalau gitu siang aja" balas Sophia tak kehabisan cara.

"haduh, Gue mau istirahat Nayyra!" ujarnya lewat voice note. Panggilan Isa pada Sophia emang agak lain dari pada yang lain.

"temenin pokoknya, Gue udah tau rumah lo dari bang Aldi. Besok jam 1 Gue ke rumah Lo" tutur Sophia lewat voice note pula.

"ampun deh!" balas Isa dengan emot iblis.

"Bye" tulis Sophie mengakhiri chat mereka malam itu.

Pertemuan mereka besok adalah pertemuan pertama sejak lulus SMA. Isa adalah kakak tingkat Sophia, tentu Isa akan lulus lebih dahulu dibandingkan Sophia. Sejak saat itu mereka hanya bicara lewat telepon saja, chat tepatnya. Jadi, bagaimana dengan besok? Apakah akan ada kecanggungan diantara mereka?

Bagaimana dengan Isa yang tampaknya terpaksa menerima tawaran Sophia.

Malam ini, gadis itu overthingking dibuatnya. Berbagai macam kisah romance sudah dituliskan dalam bait-batit kata. Tapi, kisahnya sendiri tak pernah terukir dalam sajak cinta yang mengiringi tulisan-tulisanya. Miris sekali.

Tapi, apakah akan berbeda dengan esok? Apakah ada satu kata yang menggambarkan baiknya cinta. Mari kita lihat saja besok dengan segala macam scenario semesta. Menunggu waktu temu yang telah semesta tulisakan esok dengan dia yang selalu mengiringi setiap tulisan.

-Dia yang selalu aku tulisakan, namun bukan dengan ku-

###

Malam tenggelam dengan cahaya bulan serta bintang. Mentari menari diufuk barat, merebut malam dan gelap nya. Dia menunjukkan sisi abadi, seakan dia akan selamanya di sisi siang. Tetapi, siang juga akan bergantikan dengan senja yang cepat sekali menghilangnya. Begitu seterusnya dengan malam yang juga menenggelamkan mentari.

Pagi ini Sophia memutuskan untuk menjemput adik sepupunya. Mungkin ini waktu yang tepat mengajak Khalisa berjalan-jalan sambil menemaninya bersama Isa nanti. Sophia beralasan ingin membelikan Khalisa mainan, sebab dia ada sedikit rezeki yang sengaja dia sisihkan untuk adik kecil nya itu. Cici, ibu Khalisa tentu saja memperbolehkannya. Tetapi dengan syarat jangan terlalu dimanjakan. Sebab anak yang selalu dimanjakan akan menjadi kebiasaan dan menjadi watak yang tak baik. Cici tak ingin anaknnya sepeti itu.

WINTER AND SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang