Siang hari ini, terasa amat panas dan menyengat. Zanna dan Mutia pun bergegas ke kantin untuk membeli es. Mereka pun berbincang dan tertawa bersama-sama. Mereka berniat ingin membeli bakso diluar sekolah , sebelum jam ujian dimulai.
Baru beberapa langkah berjalan ada yang memanggil mereka dari lantai atas sekolah. Dan yapss benar ternyata wali kelas mereka yang nyebelin itupun memanggil." Heii zanna..... gimana dah diingetin keteman-temankan buat bawa foto coppy kk nya??" ( Melirik kebawah dengan sedikit tersenyum )
" Udah bu.... cuman Zanna lupa bawa lah bu. Besok bisa kan bu?? " ( Merasa panik menyerang tapi tetap berusaha tenang )
" Gak bisa!! Harus dibawa jangan sampai gak diambil ya. Harus!! Kan sudah saya ingatin untuk dibawak hari ini. Siapa yang salah kalian kan, ya udah pulang sana ambil cepat " ( Dengan nada yang sedikit ngegas dan pergi berlalu )
Zanna yang sudah terserang rasa paniknya pun, mencari cara agar bisa segera pulang buat mengambil kertas itu.
" Pinjam kereta siapa ya kita Mutia, duhh bego banget sii bisa-bisanya aku lupa bawa hufttt "
( dengan raut wajah yang mulai sebel )" Gak tau Zan! " ( Mutia masih tetap dengan wajah santai )
" Yuk keluar mana tau ada yang dikenal bisa dipinjami keretanya, mana Yanti belum datang lagi oalahhh gimana ini??? " ( tatapan mulai kosong dan panik semakin menjadi - jadi )
Mereka pun berjalan keluar gerbang, dan siluit mata Zanna tertuju pada seorang lelaki tua.
" Opsss!!!..... ada bapak itu entah siapa namanya lupa aku haha...tapi bapak itu temannya bapak aku kemungkinan bisalah kita pinjem bentar ya kann. Kuyy tanyakk yokkk, berusaha aja dulu mana tau dikasih kan " ( Secercah harapan ada dimata Zanna )
Zanna dan Mutia pun mendatangi bapak tersebut. Dan Zanna pun memulai aksi nekadnya itu.
" Pak oh pak.... boleh gak pinjem kereta bapak bentar aja mau ambil berkas yang ketinggalan lah pak. Boleh ya pak, ini antara hidup dan mati loo pak " ( Dengan raut wajah memelas )
" Boleh aja nakk... tapi gak bisa lama. Soalnya bapak mau jemput anak bapak yang kecil itu looo. Klok bentar ya udah dipakai sana " ( Sambil memberikan senyumannya )
" Tapi masalahnya rumah kami gak sejalan lo pak, rumah kami bertentangan hmmm " ( pupus sudah harapan seorang Zanna )
" Maaf nak gak bisa, kasihan anak bapak kelamaan jemput nanti emaknya merepet ke bapak "
(memberikan penjelasan secara serius)" Ahhh... ya sudahlah pak tak apa. Terima kasih ya bapak. Permisi , Assalammu'alaikum " ( Pamit Zanna dengan membawa rasa kecewa ).
Zanna pun tetap gak bisa tenang, dia terus berusaha mencari kesana kemari. Karena Zanna paling anti diumber-umberin gitu bawaannya panik dan takut berlebihan serta cemas.Zanna pun menemukan satu target lagi dan ya target itu adalah bapak BK yang nyebelin itu, karena cuman dia yang always bawa kereta. Zanna dan Mutia pun pergi mencari bapak itu diruang BK, ternyata gak ada. Akhirnya Zanna ketemu bapak itu, disebuah pondopo sekolahnya.
" Bapak.... bapak ada bawak kereta gak pak?? "
( Wajah Zanna penuh dengan secercah harapan lagi )." Ada kenapa?? " ( Dengan tatapan binggung )
" Iya pak boleh pinjem tidak pak?? Bentar aja butuh banget masalah penting ini pak" ( Tatapan penuh harapan dan memelas )
" Bukan saya gak mau ngasih pinjem, nah masalahnya kan saya dari pagi disini dan pastinya kereta saya didalam banget dan dipojok x dan gak bisa dikeluarkan " ( memberikan penjelasan secara detail )
" Yaaaa..... bapak pun ntah apa rajin x tarok keretanya diujung " ( raut wajah kecewa jelas terlihat diwajah Zanna )
" Ini nie agak laen anaknya, ya namanya saya orang sibuk ya kayak gitu lah " ( berbicara dengan nada songgong dan tersenyum tipis )
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku dan Inner Childku
Random" Antara Aku dan Inner Childku " ini menceritakan tentang seorang gadis yang berjuang melawan rasa trauma dan luka dimasa lalunya.Gadis yang selalu berusaha kuat dan tegar menghadapi cobaan demi cobaan yang datang silih berganti.Seorang gadis yang t...