Chapter 2

1K 144 3
                                    

Silahkan di vote dan komen supaya mimin update trus~



































___________






Ini semua terasa membonsankan. Semua yang diajari oleh guru ini sudah dirinya ketahui, membuka gembok dengan mudah dan yang lainnya.


Lalu sapu terbang, dan lain-lainnya. Tetapi berkat itu, (Y/n) berhasil menarik perhatian para murid dan itu juga termasuk si Lance.



Tak lama kemudian, (Y/n) merasakan pundaknya ditepuk. Pria.. Siapa?

"Hey, kamu! Apa kamu berminat untuk ikut serta pertandingan Duela?" (Y/n) memperhatikannya.

"Kamu siapa?" tanya gadis itu.

"Panggil saja Tom!" senyum si pria itu.

"Apa ada untungnya aku ikut?"

"Yah.. Kalau menang dapat koin perak sih." 































Pada akhirnya, (Y/n) hanya terbang di pertandingan Duelo karena tidak paham. Para penonton mulai naik emosi dan menyuruh gadis itu dan seseorang untuk pulang atau pergi.


Tunggu, seseorang? Ya, pria kepala jamur itu, Mash Potato. Adler sudah tertinggal jauh, sepertinya (Y/n) mulai memahami permainan ini.

Dengan cepat, (Y/n) merebut bola dari tangan Lang. Anggota tim Lang itu terkejut seberapa cepat gadis itu mencetak gol pertama untuk Adler.


"Apa kau lihat kecepatannya tadi..?" para penonton mulai berbisik-bisik. Pertarungan pun berlanjut. Tetapi yang tidak disangka, lengan (Y/n) langsung dibuat patah.


"Brengsek..!" gumam (Y/n) jatuh dari sapu terbang. Baru saja masuk, sudah mati?





Mash menangkap (Y/n) dengan cepat. "Kamu baik-baik saja?" tanyanya, suaranya penuh perhatian.



"Kurasa tidak." (Y/n) tidak bisa menggerakkan lengannya, rasa sakit melanda setiap gerakan.


"(Y/n)-chan! Kamu tidak apa-apa?! Sialan.. Mereka tidak main sportif. Maafkan aku, jika aku tahu kamu akan terluka aku takkan mengajakmu," Tom turun dari langit, ekspresinya penuh penyesalan dan kemarahan. Namun, (Y/n) hanya terkekeh.



"Apa kamu lupa, bahwa kita masih ada Mash?"

"Eh?" Mash dan Tom terlihat bingung.



"Mash-kun, menangkan pertandingan ini, ya? Aku akan bikin banyak CreamPuff untukmu." Satu-satunya cara untuk membuat Mash tergerak, mungkin juga kesal karena membuat seorang wanita terluka.


Mash menatap (Y/n) dengan serius, dan kemudian mengangguk mantap. "Aku akan menyelesaikannya."



















































Beneran menang, dong. Sekarang dirinya sedang dirawat di UKS, ditemani Mash.. Dan seseorang yang imut? Kalau ga salah dia Finn Ames, yang hampir terkeluarkan dari sekolah ini.


"Aku akan membuatkan CreamPuff setelah lenganku sembuh, jadi jangan khawatir." ucap (Y/n) dengan wajah dinginnya.



"Mengerikan sekali.." pria imut itu memperhatikan lengannya yang full perban.


"Maaf, kalau aku dari awal beraksi.. Kamu takkan terluka." Kata-kata keluar dari mulut Mash. Tapi.. Kenapa anak ini wajahnh juga datar terus?





"Biarkanlah, lebih baik kita ke kelas sekarang." (Y/n) berdiri dari kasur UKS.


"Tapi.. Kamu masih terluka." Finn mencoba menghentikannya.


"Aku tau itu. Tetapi bukan berarti aku akan melewatkan kelas." (Y/n) tetap bersikeras, membuat Finn kagum.

"Wah.. Padahal terluka tapi tetap rajin.." gumam Finn dengan mata berbinarnya.
























































Setelah kelas selesai, (Y/n) bersiap pulang ke asrama, yang kebetulan berada di tanah yang sama dengan sekolah. Dia dikelilingi oleh Mash, Finn, Lemon, dan Tom, teman-teman setianya. Namun, tiba-tiba pintu kelas terbuka.



"Sepertinya seru, apa aku boleh ikut?" tanya seorang pria yang baru muncul itu.

Mata (Y/n) melebar, mengenali pria itu. "Lance?"

"Oh, kamu," Lance hanya menjawab dengan santai.




"Lance Crowd... Aku dengar dia murid pindahan elite. Apa yang ia inginkan disini?" pikir Finn memiliki firasat buruk.



"Ingin bermain game?" ajak Lance tiba-tiba.



"Seperti catur/petak umpet?" jawab Mash dan (Y/n) bersama-sama.



"Bukan," tiba-tiba, semua teman-temannya (Y/n) masuk ke dalam botol yang dipegang oleh Lance.


"Tidaaakk! Bersama 3 pria itu mengerikan!" seru Lemon dari dalam botol itu.



"Apa yang kamu inginkan?" tanya
(Y/n) langsung to the point.


"Ayo, kita keluar," ajak Lance.



(Y/n) merasa tidak nyaman dengan situasi ini, tapi dia merasa harus mengikuti Lance untuk melindungi teman-temannya.


























Tbc. Besok reveal sihir (Y/n) hihihi.

Mashle x (Y/n) | Mashle magic and musclesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang