halo" ini cerita pertamaku
kalo gak seru, yaudah skip aja⚠️waspada typo⚠️
itu aja gabisa buat kata kata soalnya.
selamat membaca❤️😁
~~~
*
*
*
*
*Flashback 10 thn yg lalu.
"Angkasa tinggal sama Papa, ya?"
ucap wanita berumur tiga puluh tahun yang merupakan ibunya Angkasa itu, mengusap halus air mata anaknya. "Maafin Mama, suatu saat Kasa bisa cari Mama. Mama mau pergi sebentar, mama nggak tega liat anak mama terus menderita."
Angkasa menggeleng cepat. "Nggak mau Ma, tolong jangan pergi..."
Air mata Ratih ibunya Angkasa meluruh saat itu juga. Hatinya sakit melihat Angkasa menangis."Ma...," isak Angkasa memegangi jari tangan Ratih
Ratih kemudian menghapus air matanya dengan kasar Wanita itu mengecup singkat kepala anaknya, lalu dia menarik kopernya untuk pergi dari sana."Ma!! Mamaaaa!!" Angkasa berteriak kencang, Angkasa ingin mengejar kepergian ibunya. Namun, dengan cepat Riko menahan Angkasa.
Pria itu mencengkram tangan Angkasa dengan kuat. Dia tidak memedulikan Angkasa yang terus menangis karena kesakitan.
"Pa.. Mamaa ninggalin kita" Angkasa menangis histeris, sampai kedua pipinya banjir air mata.
"Ini semua karena kamu, Angkasa" ucap Riko dengan suara yang penuh penekanan.
Pria itu kemudian menolehkan kepalanya menatap Angkasa.
"Semenjak kelahiran kamu, keluarga Papa jadi berantakan. Perusahaan Papa bangkrut, Nenek meninggal, Mama kamu ninggalin kita. Ini semua karena kamu!"
Angkasa hanya diam dan menangis ketakutan."Kamu anak yang sangat pembawa sial, Angkasa Putra Saga Reynatha."
***
Lima tahun kemudian...
Lima tahun setelah kepergian Ratih,
tidak membuat kondisi ekonomi Riko kunjung membaik. Riko masih seperti biasanya. Tidak ada perkembangan, semua klien yang ia ajak kerja sama selalu menolak. Bahkan geng motor yang diketuai olehnya kini bubar, meninggalkan dirinya yang sedang jatuh.
Riko sungguh frustasi. Dia tidak tahu harus bagaimana. Hidupnya benar-benar hancur.Tidak berselang lama, sesuatu terlintas di otak Riko. Pria itu perlahan mendongakkan kepalanya. "Apa gue minta tolong sama Arnold?"
Sepertinya memang Arnold yang saat ini bisa membantu. Arnold adalah sahabatnya sejak SMP. Namun dia tidak pernah bertemu lagi semenjak Arnold membangun klub motor Divoltury.
***
Saat ini, Riko dan arnold bertemuan di sebuah cafe. Masih beruntung, karena Arnold mau bertemu dengannya.
Mereka berdua terus berbincang-bincang seru, sambil melepas rasa rindu karena sudah hampir sepuluh tahun tidak bertemu.
"Makin sukses aja ar," ucap Riko menatap sahabatnya itu dengan bangga.
Setelan jas yang rapi, membuat Arnold terlihat begitu tampan.
"Alhamdulillah, Rik," jawab Arnold sambil tersenyum. "Lo sendiri gimana? pasti lebih sukses dong, sahabat gue yaa kan?"
Riko tersenyum getir. "Boro-boro sukses. Gue lagi hancur, Ar. Istri gue aja ninggalin gue karena jatuh miskin. Ditambah lagi, geng motor gue bubar. Mereka semua ninggalin gue," ucapnya menjelaskan semua apa yang terjadi.
Arnold langsung terdiam saat itu juga. Dia kaget setelah mengetahui geng motor yang dipimpin oleh sahabatnya itu bubar.
"Sagactrios bubar?"
Riko mengangguk. "Mereka nggak solid. Bukannya bantu gue, mereka malah pergi disaat gue lagi jatuh seperti ini."setelah pertemuan dicafe itu, mereka kini pulang ke rumah masing-masing. Riko mendapatkan bantuan modal dari Arnold yang pastinya jumblahnya tidak sedikit.
***
Beberapa tahun kemudian...
Kehidupan Riko sekarang jauh lebih baik. Perusahaannya kembali berjaya. Bahkan banyak klien luar negeri yang ingin mengajak bekerja sama dengan perusahaannya."Reynatha...," panggil Riko berteriak. Pria itu berjalan memasuki rumahnya dengan raut wajah yang sangat bahagia.
Disisi lain, Angkasa yang sedang mengerjakan pr diruang tamu, lantas langsung menatap ke arah ayahnya.
"Papa udah pulang? tumben, perasaan masih siang begini?" ujar Reynatha yang keluar dari kamar mandi."Sengaja. Karena papa mau kasih kamu sesuatu," ucap Riko
Reynatha pun refleks berlari menuju ayahnya "Se-seriuss?"
Riki mengangguk. Pria itu kemudian menyodorkan sebuah kunci mobil dihadapan Reynatha. "Lamborgini yang kamu pengen, kan?"
Reynatha membulatkan mulutnya tak percaya. Kedua matanya melebar, lalu mengambil kunci mobilnya dari tangan Riko. "Papa beneran beliin Lamborgini ini?"
"Iya dong. Papa kan udah janji sama kamu."
"Makasih banyak, Pa!" Reynatha langsung memeluk ayahnya dengan erat.
"Sama-sama"Angkasa yang sejak tadi melihat mereka, kemudian membuang muka ke arah lain. Dia mengambil handshet bluetooth yang berada di dekat handphone nya, lalu memakainya. Setelah itu, Angkasa berdiri dan pergi dari sana.
Angkasa tumbuh menjadi laki-laki pendiam (introvert) yang tidak suka dengan keramaian. Terlalu lama menyendiri, membuat Angkasa jadi seorang yang pendiam dan tidak suka banyak bicara.***
Prolognya sedikit aja.
bagaimana menurut kalian?
kalo ada typo langsung komen aja, biar segera diperbaiki
📌next part bakalan dipanjangin kok
Jangan lupa vote dan komen🥰💐
selamat membaca❤️❤️
follow tiktok author supaya tidak ketinggalan update.
@Angks4_ (angkasa_ptrsgryntha)