05. Dufan 2/2

493 37 10
                                    


Diandra melangkahkan kakinya melihat lebih dekat wahana rolleacoster yang masih berjalan dengan manusia diatasnya

“berani?” Tanya diandra pada 5 anak SMA yang menunjukan ekspresi bermacam-macam di wajah mereka

“why not? Mimpi gw banget kak naik wahana ini” jawab angel antusias

“halah bilang aja lo mau teriak sekuat mungkin buat ngelepas kesal gara-gara putus kan” ledek nasya yang membuat angel mendelik kesal

“lah angel diputusin ya? Kasian hahhaha”tawa dinnar meledak seketika mendengar fakta itu

Dinnar dan yang lain masih asik meledek angel yang sekuat mungkin mempertahankan benteng pembelaan dirinya, sedangkan diandra mengelengkan kepalanya melihat teman-temannya yang dengan senang hati meledek angel tapi satu sisi ia juga merasa iba melihat angel yang menjadi korban kejahilan mereka. diandra menolehkan kepalanya melihat manusia mungil dengan topi baseball miliknya menatap kincir angin yang cukup besar tak jauh dari tempat mereka berdiri

“mau naik itu?” Tanya diandra ikut menatap kincir angin yang terlihat kontras dengan warna langit yang mulai senja

Carla hanya menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan diandra, sedari dulu ia berkhayal menaiki wahana itu dengan orang yang kelak menjadi kekasihnya supaya ia bisa menyandarkan kepalanya atau mungkin berciuman layaknya drama korea yang telihat romantic, tapi sepertinya nasib baik tidak berpihak kepadanya jangankan menaiki kincir angin kemudian berciuman disana, menjalani hubungannya sekarang saja ia mulai muak

“huff,,” helaan nafas Carla membuat diandra menatap wajah Carla yang berubah jadi masam

“hey, kenapa?” Tanya diandra mengenggam tangan Carla yang membuat empu pemilik tangan menatap kearahnya

“ara carla ayoo buruann” teriakan ivi membuat kedua makhluk itu spontan melepaskan genggaman tangan mereka dan menoleh kearah ivi dengan wajah yang tidak dapat di jelaskan

“a,ah iyaa” diandra melangkahkan kakinya mendekati teman-temannya diikuti Carla yang mengekor di belakangnya

“kakak duduk disamping aku yaa” ucap dewi menarik tangan diandra

Carla kembali memasang wajah malasnya, untung temen kalau bukan mungkin nasib dewi sudah diambang kematian. angel yang menyadari situasi itu dengan cepat meminta dewi untuk duduk disampingnya namun siapa sangka Carla menarik tangan angel untuk duduk di sampingnya

“la siniin topinya entar terbang loh” ucap diandra yang duduk bersama dewi di belakang Carla dan angel

“gw bisa pegang sendiri” ketus Carla melepaskan topi baseball milik diandra kemudian menggengam erat topi putih itu

“lo ga apa ca? Kan lo phobia tinggi, ini rolleacoaster loh” Tanya angel meyakinkan Carla yang menggenggam erat sabuk pengamannya

Carla hanya mengganggukkan kepalanya yakin, setelah beberapa detik kemudian wahana itu melesat bergerak cepat yang membuat mereka berteriak sekuat mungkin, tapi hal itu tidak berlaku bagi ivi yang duduk disamping nasya yang memeluk erat lengannya, tawa ivi pecah melihat wajah nasya yang pucat sambil berteriak supaya wahana itu dihentikan, sedangkan diandra tidak terlalu pusing dengan dewi yang memeluk lengannya, bukannya ia kehilangan rasa kemanusian tapi matanya sibuk mengintip Carla yang duduk dihadapan mereka, apakah wanita itu baik-baik saja?

Setelah beberapa menit akhirnya wahana itu berhenti kembali

“ga apa-apa?” Tanya diandra pada dewi yang masih memeluk lengannya

“ga apa kok kak” senyuman dewi mengembang walaupun wajahnya masih pucat

Setelah mereka keluar dari area rolleaacoster diandra dengan cepat mendekati carla yang terlihat pucat sambil memeluk erat topi miliknya

my silly girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang