04. Dufan

583 61 20
                                    

CARLA POV

Gila aja ngasih ucapan selamat ke mereka sialan, ga mungkin gw bakal ikhlas, tapi gw juga ga punya hak buat ngelarang mereka berdua, tapi gw ga ikhlas, tapi gw ga ada hubungan apa-apa sama diandra, tapi gw ga mau kalau dia sama yang lain, ahh sial sial kenapa gw harus terima ayana buat balikan lagi

“shitt,,” bisa gila gw lama-lama gini, angel monyet gara-gara dia jadi kepikiran gini

“kamu ga apa-apa?” gw otomatis balik ke dunia nyata waktu seseorang nyentuh pundak gw, gw hanya diam mengerutkan kening liat tatapan manusia di hadapan gw yang ga lain diandra

“kenapa?” Tanya gw sambil menatap satu persatu sahabat gw sama temen diandra yang terlihat nahan tawa

“Carla kurang belaian kak hahaha” celetukan vanya kayak monyet banget, sumpah ingetin gw buat nampol mulut tu anak

“kamu ga enak badan? Ga panas tapi” diandra menempelkan tangannya ke jidat gw, sial jantung gw kenapa lagi, wangi baby oil yang kayaknya udah jadi ciri khas nya herannya bisa bikin gw rileks

“a,apa sih” ini badan gw kenapa astaga kenapa gugup, gw menepis tangan diandra di jidat gw, sekuat tenaga gw jaga ekspresi muka gw supaya keliatan normal

AUTHOR POV

Diandra semakin mengerutkan keningnya melihat wajah Carla yang berubah menjadi merah, ia memberikan tatapan bingung kepada manusia-manusia yang sedari tadi menyaksikan mereka yang di jawab gelengan kepala dari mereka seolah satu pendapat

“b,buruan pulang ayo” dengan langkah seribu secepat mungkin Carla menjauh dari diandra yang masih menatapnya aneh, sedangkan manusia-manusia yang sedaritadi menahan tawanya mengeluarkan tawa setannya yang membuat Carla menggepalkan tangannya mengumpat

“kita mau ke dupan gak mau ikut?” samar-samar Carla mendengar suara dinnar yang menawarkan teman-temannya pergi bersama

“bolehh ih udah lama ga kesana” nasya menganggukkan kepalanya dengan semangat mendengar kalimat dufan

“yaudah ayoo,, lets goo” teriak dinnar yang membuat ivi memukul kepalnya karena ia berteriak tepat di telinganya, yang hanya di balas cengiran tanpa dosa dari dinnar

“sialan anj mau bikin gw budek lo” ivi mengelus telinganya yang membuat mereka tertawa

“kita ke kelas bentar kak, mau ambil tas sama panggil Carla juga” ucap dewi yang di jawab anggukan mereka ber 4

“kita tunggu di parkiran ok?” diandra yang sedari tadi diam akhirnya membuka suaranya yang membuat murid SMA di hadapannya lagi-lagi menganggukkan kepala

Sementara itu di kelasnya Carla masih menetralkan detak jantungnya, mustahil rasanya ia beneran terkena serangan jantung ayolah ia baru menginjak usia 17 tahun

“sayang” suara ayana membuat Carla menoleh kearah wanita itu, kira-kir apa yang membuat ia menerima kembali wanita itu untuk menjadi kekasihnya, apakah diselingkuhi ayana untuk yang kesekian kalinya tidak membuat carla jera, sekarang ia mulai malas melihat manusia itu berdiri di hadapannya

“hei,, kok bengong” ayana mengelus kepala Carla, dengan cepat di tepis oleh Carla yang membuat ayana mengerutkan keningnya heran dengan tingkah Carla yang tidak biasanya seperti itu

“kamu kenapa?” Tanya ayana heran

“e,eh ga apa apa kok Cuma kaget aja” ayana mengeluarkan senyumannya sambil menarik kursi disamping Carla, kalau dulu mungkin Carla dengan cepat memeluk lengan ayana atau hanya sekedar menyenderkan tubuhnya di pundak ayana, tapi sekarang hal itu menjadi tebalik, bahkan melihat ayana saja rasanya ia muak

my silly girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang