06. Lost

497 28 3
                                    

Hampir satu bulan kedekatan antara diandra dan Carla semakin intens, tak jarang para bocah SMA itu berkunjung ke apartmen daindra dan dinnar hanya untuk hang out atau bersantai bersama.

bahkan tak jarang diandra menjemput atau mengantar Carla ke sekolah hingga sekedar menunggu di halte buss untuk menaiki buss yang sama dengan gadis itu, diandra tau bahwa Carla masih berstatus kekasih orang tapi ia juga tidak dapat membohongi perasaannya sendiri bukan.

DIANDRA POV

Seperti biasa hari ini aku mengarahkan mobilku ke gedung yang belakangan ini biasa aku datangi hanya untuk mengantar jemput salah satu siswinya, bukan berarti aku beralih profesi menjadi supir ok.

sesekali aku ikut melantunkan lagu beautifull in white milik westlife yang terdengar cukup nyaring dari radio mobil, woowww semangat ku menjadi ber kali-kali lipat membayangkan senyuman atau genggaman tangan Carla.

Semenjak kejadian di kincir angin sore itu hubungan ku dengan Carla semakin dekat, ya walaupun kadang ia masih bersikap jutek, tapi hal itu justru semakin membuatku jatuh kepadanya. berlebihan mungkin karena satu ciuman aku bisa menjadi gila dadakan saat mengingat saat itu, setelah ciuman itu aku tidak pernah lagi mencium Carla, menurutku walaupun ia menerima ciuman ku tapi ia masih mempunyai kekasih huffttt

Aku menghentikan mobilku di lapangan yang tak jauh dari gerbang sekolah elite tersebut

“kok sepi, padahal belum terlalu sore” gumam ku merasa heran, tidak biasanya sekolah dengan 4 lantai ini sepi secepat ini

Aku melangkahkan kaki ku menuju taman belakang sekolah tempat Carla biasa menungguku kalau aku terlambat menjemputnya, senyumku terus mengembang sambil membawa kantong plastik berisih strawberry milk shake kesukaan gadis mungil itu, aku sedikit menghela nafas mendapati kursi yang biasa Carla tempati kosong dan sialnya ponselku lowbat jadi aku tidak dapat menghubunginya

“kemana coba? hobi banget ngilang” aku memperhatikan sekitar taman sambil terus melangkahkan kakiku

Wow taman ini cukup nyaman ternyata, aku terus terkagum-kagum dengan bunga aster yang terlihat terawatt dengan baik

“mhhh,, ayy” aku mengkerutkan keningku mendengar suara yang sepertinya familiar di telingaku
Aku melangkahkan kaki ke arah pohon yang daunnya sudah mulai habis karena gugur, tapi sedetik kemudian aku menyesal karena datang ke tempat ini, jantungku berdetak jauh lebih cepat dari biasanya, mataku memanas seketika melihat pemandangan yang ada di depanku

“burgh,,” aku menoleh kearah minuman yang dari tadi aku pegang sekarang sudah tumpah ke tanah,
Dengan cepat aku membalikan badan berjalan kearah parkiran, sial kenapa harus sesakit ini, aku menghapus kasar air mata yang mengalir di pipiku

“fuckkk,,, sial,,, sial,, siaall” aku mempercepat langkah kaki ku saat mendengar suara Carla memanggil nama ku

Iya itu dia sedang berciuman dengan ayana, hahaha bodoh sangat jelas itu wajar, mereka sepasang kekasih, aku menginjak gass mobilku sedalam mungkin meninggalkan area sekolah itu

“ahh,, siall,, bangsatt” kenapa rasanya sesakit ini, berkali-kali aku memukul stir mobilku tapi rasanya dadaku jauh lebih sakit

Aku bodoh, bodoh, seharusnya dari dulu aku tidak meletakkan harapan, seharusnya aku tidak jatuh cinta dengannya, jelas dia sudah mempunyai kekasih kazania diandra velnota sadarlah bangsat, kau yang menyakiti diri sendiri bodoh

Bisa-bisanya aku dipermainkan hahaha jadi ucapan sayangnya selama ini bullshit semata, perhatiannya Cuma sampah fuckk, aku semakin menginjak pedal gass mengarahkan mobilku kembali entah kemana.

AUTHOR POV

Dinnar, ivi dan gea hanya menatap miris kearah diandra yang asik menelan wine, mereka sudah mencoba menghibur wanita berdarah bandung itu tetapi semuanya bahkan tidak ia hiraukan, dinnar sudah mencoba menghubungi angel, vanya, dewi dan nasya untuk menanyakan apa yang terjadi, tapi hasilnya nihil ke empat murid SMA itu juga tidak tau apa-apa karena Carla belum memberitahu apa-apa ke mereka

my silly girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang