47

8K 855 196
                                    

Lanjut :

Skip pagi :

seperti yang di katakan oleh christy semalam, bahwah hari ini ia akan meminta izin kepada jino, kini jino, Anin, Vio, Chika, dan Christy sudah berada di meja makan menunggu sarapan mereka di sajikan oleh maid.

" Pih " panggil christy.

" Ada apa ? " tanya jino yang melihat gelagat christy sepertinya ia ingin mengucapkan sesuatu.

" ada yang ingin kamu tanyakan ? " lanjutnya.

" Pih, sekarang kan bang Aran  udah sadar, apa boleh aku kembali tinggal di rumah papa ?" tanya christy.

Vio jelas tidak kaget mendengar ucapan christy, tapi berbeda dengan chika yang kini menatap tajam ke arah christy, ia tidak habis pikir kenapa christy tiba-tiba meminta pindah bahkan ia tidak mengatakan apapun padanya terlebih dulu.

" Kamu ini ngomong apaan sih, kenapa kamu tiba-tiba minta pindah ?, dan semalam kamu menghindar dari aku apa aku ada salah ?, kalau ada bilang  jangan tiba-tiba menghindar dan  mendiami aku, jangan membuat aku bingung " protes chika.

" gimana pih ?" tanya christy tanpa memperdulikan ucapan dari chika.

" Pih, jangan memberikan jawaban apa pun padanya sekarang, karna aku yang akan menentukan dia pindah atau tidak " tegas chika.

" Sebaiknya setelah sarapan ini kalian berdua selesai kan dulu masalah kalian, karna papi nggak ingin ikut campur " putus jino, saat melihat kode yang di berikan oleh Vio.

Mendengar itu christy menghela nafasnya pasrah, bukannya ia mau melawan chika, tapi ia tidak ingin memperkeruh suasana.

" Lo nggak bisa menghindar Chris, lo harus menghadapinya " bisik Vio pada christy yang di balas anggukan olehnya.

Setelahnya mereka pun sarapan dengan suasana hening karna sempat tegang tadi, tidak berlangsung lama acara sarapan mereka akhirnya selesai, dan tanpa mengatakan apa pun Chika langsung pergi meninggalkan meja makan.

" Sana ikuti " suruh Vio.

" Iya kak " ucap christy.

" Mih, pih, aku duluan ya ? " lanjutnya.

" Iyaa, tolong selesaikan masalah kalian dengan baik ya ? " ucap Anin.

" Iya mih " ucap christy, lalu ia pun pergi menyusul Chika yang ia yakini pergi ke kamar.

Setelah sampai di depan kamar tanpa mengetuk pintu, ia langsung masuk dan benar saja Chika berada di sana, ia sedang duduk di atas kasur, christy pun memilih duduk di sofa setelah menutup pintu kamar yang tadi ia buka.

" Aku ada salah apa sama kamu ?" tanya chika to the poin.

" Kakak nggak ada salah kok, aku aja yang pengen pindah ke rumah papa " ucap christy.

" Kenapa kamu nggak ada ngomong apa-apa sama aku ? " tanya chika.

" Aku pikir itu bukan masalah, yang paling penting aku izin sama papi kan " ucap christy.

" Kamu sebenarnya anggap aku Ini apa sih, aku ini masi istri kamu christy " ucap chika yang kini sudah menaikkan nada bicara.

" Iyaa dan itu cuma sementara kan, apa itu penting sekarang ?, lagi pun dalam beberapa hari ke depan status kita akan berakhir, kehadiran aku juga udah nggak di perlukan lagi kan " ucap christy, walaupun nada bicara Chika sudah meninggi tapi ia seakan tidak peduli.

" Ohh jadi gitu sekarang, oke kamu boleh pindah tapi setelah Aran pulang dari rumah sakit " ucap chika.

" Kenapa ? " tanya christy.

" Karna sebelum surat perceraian kita di urus oleh papi, kamu masih menjadi istri sah aku " tekan chika.

" dan sebagai seorang istri lakukan tugasmu dengan baik " lanjutnya.

" Melakukan tugas apa ? " tanya christy yang kini mulai berdiri dan melangkah pelan menghampiri chika.

" Menjaga aku adalah tugas kamu " ucap chika.

" Oh ya, apa cuma itu ? " tanya christy yang sudah berdiri tepat di hadapan chika yang masih duduk di pinggir kasur.

" apa cuma itu tugas seorang istri ? " lanjutnya.

" Ka-kamu mau apa ? " panik chika saat melihat christy yang kini semakin mendekat ke arahnya, bahkan jarak di antara mereka kini cuma beberapa centi saja.

" Kamu ingin aku melakukan tugas ku kan ? " tanya christy, dengan pelan ia mendorong bahu chika hingga yang awalnya chika duduk kini menjadi berbaring.

Chika ingin kembali duduk tapi terhenti karna christy yang langsung menindihnya. Namun, christy masih tetap memberi jarak pada perut chika.

" Kamu jangan macam-macam ya ?" ucap Chika yang sudah sangat panik.

" Kan kamu yang ingin aku melakukan tugas ku, dalam sebuah hubungan pernikahan pasti ada yang namanya melakukan kewajiban kan, dan kita belum pernah melakukan itu " ucap christy yang entah setan apa yang merasukinya hingga melakukan hal seperti itu kepada chika.

" apa kamu lupa tentang yang satu itu ? " lanjutnya, dengan lembut ia membelai pipi chika dengan tatapan yang tidak pernah lepas dari bibir Chika, namun kali ini tatapannya ia alihkan ke mata coklat milik chika.

" Jika aku melakukannya, itu sah-sah aja kan ?, Toh kamu juga istri aku " ucap christy yang kini semakin menghapus jarak di antara mereka.

Tanpa bisa melakukan apapun, Chika hanya bisa memejamkan matanya karna kedua tangannya yang di tahan oleh christy sejak tadi.

Hembusan nafas christy kini ia rasakan menyapu pipinya dan ia yakin jarak mereka kini sangat dekat, namun sudah beberapa detik berlalu ia tidak merasakan apapun, tapi ia tidak berani membuka mata karna nafas christy yang masih ia rasakan.

Sedangkan christy kini ia tersenyum melihat chika yang memejamkan matanya kuat hingga membuat keningnya berkerut.

Tidak ingin berlama-lama lagi christy langsung mendaratkan ciumannya di kening chika.
lalu ia beranjak dan pergi meninggalkan Chika tanpa sepatah kata pun.

lalu ia beranjak dan pergi meninggalkan Chika tanpa sepatah kata pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Yesika egois.

Dah lah ngantuk gue udah doubel up kan jadi bay gue mau tidur.

Jangan lupa vote awas aja kalau ngk vote ngk bakal up gue.

Oke bay sayang-sayang ku selamat malam ☺️

Oh iya satu lagi jangan panggil gue Thor, karna ada yang panggil gue thorlah, Thirlah bang lah udah di bilangin gue cwek masih aja manggilnya bang 🙄.

Panggil Gil aja

Oke makasih ☺️

ฅ^•ﻌ•^ฅ
My name is Gil

 ( CH2 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang