01. Jaena : Perpisahan

119 19 7
                                    

*PLEASE biar lebih nge-feel waktu baca cerita ini dengerin lagu di playlist yang aku kasih di kolom komentar atau play lagu di mulmed atau cari lagu "That i was once by your side-Toy" di platform manapun yg ada waktu baca ini.

*PLEASE biar lebih nge-feel waktu baca cerita ini dengerin lagu di playlist yang aku kasih di kolom komentar atau play lagu di mulmed atau cari lagu "That i was once by your side-Toy" di platform manapun yg ada waktu baca ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pernah dengar kalimat tentang perpisahan yang satu ini?

Katanya..sesiap apapun kamu, setegar apapun kalimat pamitnya, sebenar apapun alasannya, selapang apapun perasaanmu untuk menerimanya tidak ada orang yang benar-benar baik-baik saja saat berpisah.

Gong Hina adalah salah satu orang yang menyetujui kalimat itu. Oleh karena itu, saat akan berjumpa dengan sebuah perpisahan, Hina memilih untuk tidak menghadapinya. Bukan berarti ia akan tetap tinggal, hanya saja ia memilih untuk langsung pergi begitu saja tanpa berpamitan, tanpa benar-benar mendeklarasikan sebuah perpisahan meninggalkan orang yang ia tinggalkan dalam sebuah ketidakpastian.

Suara riuh dan sorak-sorak teriakan penonton di sekitarnya terdengar jelas saat layar besar di depannya menampilkan keempat gadis cantik sedang melakukan ment di tengah konser mereka yang berlangsung di Tokyo hari itu. Hina ikut tersenyum saat gadis seusinya yang juga merupakan teman dekatnya itu melontarkan lelucon-lelucon sederhana saat berinteraksi dengan penggemarnya. Senyum itu masih terus merekah sampai dimana tiba-tiba seseorang yang sudah ia hindari selama 7 tahun ini tampak di layar besar sembari melambaikan tangannya.

"Hari ini ada beberapa senior kami yang datang juga." Ucap Ningning membuka suara.

"Iya, mereka tidak bisa datang saat konser kami di Seoul karena ada jadwal, tetapi mereka sudah berjanji akan menonton konser kami dan disinilah mereka sekarang." Winter menanggapi.

"Wah..jadi mereka menepati janjinya. Aku kira mereka lupa." Sahut Karina kali ini.

"Dimana ya mereka? Coba kita lihat..tolong bantu kami menemukan mereka."

Keempat gadis itu tampak sibuk menoleh kesana kemari sembari sesekali menatap layar berharap camera man sudah menemukan orang-orang yang mereka sebutkan sebelumnya.

"Nah itu dia!" Seru Ningning saat layar besar itu sudah mulai menampakkan kelima pemuda yang kini duduk di section VIP sedang melambaikan tangan malu-malu.

"Hari ini ada NCT Dream Mark sunbaenim." Ucap Giselle memperkenalkan, lalu kamera menyorot ke arah Mark dan satu persatu member yang datang dan dipanggil setelah itu.

"Ada juga NCT Dream Jeno sunbaenim."

"Lalu NCT Dream Haechan sunbaenim."

"NCT Dream Jisung sunbaenim-"

"-dan NCT Dream Jaemin sunbaenim."

Suara riuh heboh teriakan penonton semakin terdengar saat kelima pemuda itu ditampilkan di layar, kecuali satu orang yang hanya terdiam membeku menatap layar yang masih menampilkan orang terakhir yang dipanggil tadi. Bahkan ketika sesi telah berganti dan Aespa kini sudah kembali perform, Hina tetap terdiam dengan pikiran yang melayang entah kemana. Gadis itu berusaha untuk kembali menikmati euforia konser, tetapi rasa sesak yang kembali datang itu terus mengganggunya dan memaksanya untuk kembali pada memori 7 tahun yang lalu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE Untold | NCT Dream and XSRG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang