Part 33

58 7 0
                                    

Sesampainya dirumah Rey, lelaki itu memarkirkan mobil Alya didepan rumahnya tak lupa dikunci agar lebih aman. Lalu mereka berdua masuk.

"duduk aja dulu, gue panggilin kakek sama nenek." Pinta Reynald mempersilahkan gadis itu duduk sembari melihat seisi ruang tamu yang gak berubah semenjak terakhir dia kesini

5 menit berlalu datang kakek menghampiri gadis itu yang sedang menunggu, lalu melihatnya datang ia berdiri untuk menyalim tangan yang telah sepuh itu.

"duduk aja gapapa, anggep aja kayak rumah sendiri, kamu kan juga cucu kakek." Celetuk kakek dibarengi anggukan dan senyum oleh Reynald.

Keriput di wajah dan tangan tidak seberapa, rambutnya yang telah memutih tidak mengurangi eksistensi kakek yang menginjak usia berkepala 6 tersebut.

Tak lama kemudian Reynald datang dengan membawa nampan berisi dua cangkir teh hangat untuk mereka berdua.

"hidangan telah datang, dua cangkir the hangat Melati untuk nona manis dan satu lagi untuk kakek tercinta dan tertampan sepanjang masa," ucap lelaki itu bak barista yang membuat Alya terkekeh geli

"tak lupa snacknya untuk nona yang tak kalah manis dengan rasa cookies ini,"

"ini kakek yang bikin sendiri?" tanya Alya spontan

"iya, ayo cicip aja, jangan malu-malu, habisin kalau bisa,"

"wah kakek bisa bikin kue?"

"siapa dulu dong kakek gue," sahut Reynald sambil merangkul kakeknya itu, Alya yang mencicipi rasa kue cookies itu langsung membelalakkan matanya sumringah

"fix ini enak banget, cocok jadi chef ini mah," lalu ketiganya tertawa, memenuhi isi ruang tamu tersebut.

"siapa dulu dong, kakek" kata kakek dengan hebohnya

"yaudah kalian makan tuh kue sambil ngobrol gih,"

"gak ikut ngobrol?"

"ntar aja, gue mau ke belakang dulu,"

"gak sampai 1 jam juga bakal balik, kek permen karet aja gak bisa lepas sehari,"

"eh enggak gitu juga kali kek," lalu gelak tawa kakek dan Alya pecah, mungkin saja gadis itu menahan malu, meski dihati bilang "iya kek, rasanya kalau gak ada Reynald sepi,"

"oh iya kamu tadi mau obrolin apa, ada yang mau ditanyakan?"

"oh iya kek, hampir lupa ini tadi dari rumah Alya bawakan wedang jahe, kesukaan kakek," kata Alya sembari menyodorkan oleh-oleh dari mamanya

"wahh tau aja mah kamu, makasih ya oleh-olehnya, pasti dari Claudya,"

"iya kemarin habis ujian, mama nitipin ini."

"besok kakek temui dia, kayaknya masih malu ketemu kakek,", "tadi gimana ujiannya lancar?"

"alhamdulillah lancar kek"

"reynald gak nyontek lagi kan?"

"aman kakek mah kalau itu, kita udah ada perjanjian kalau dia nyontek atau melanggar hukum kita gak ketemu dan bicara 3 hari kedepan,"

"woah, ngeri kali kau," kagetnya kakek dengan logat medannya keluar

"gapapa kali kek, bisa diatasin itu mah, nakal-nakal juga pinter baik anaknya,"

"oh iya kek ini waktu itu aku dikasih beberapa petunjuk dari Alvino" kata Alya seraya mengeluarkan sebuah kotak cokelat polos dari paper bagnya.

"apa itu?" tanya kakek sambil memakan cookies buatannya sendiri. Lalu lelaki tua itu melihat isi kotak yang diberikan oleh Alya dan mendapati beberapa foto di dalamnya.

Alya Mission [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang