Seorang wanita dengan rambut berwarna merah muda panjang sepunggung melangkah dengan anggun dan santai menyusuri lantai bandara di mana ini pertama kalinya ia menginjakkan kaki di negara tersebut.
Setelah melakukan riset tentang negara tujuannya, bisa dikatakan wanita itu sudah lumayan tahu tempat-tempat yang ada di negara tersebut.
Perempuan cantik itu juga sudah memesan sebuah unit apartemen yang akan ditinggalinya selama beberapa waktu mendatang.
Setelah keluar dari bandara, wanita cantik itu mengedarkan pandangannya mencari sopir yang ditugaskan untuk menjemputnya.
"Nona Abigail Stenzel?"
Seorang pria menghampiri wanita bernama Abigail tersebut sambil menyebutkan sebuah nama.
Wanita yang tidak lain adalah Ratu Cleopatra Abigail, berhasil melarikan diri dengan identitas barunya, menganggukkan kepala dengan senyum tipis.
"Yeah, aku Abigail."
Saat ini namanya akan dipanggil dengan Abigail tanpa embel-embel ratu di depannya. Membayangkannya saja sudah membuat Abigail merasa senang.
Mungkin sejak bayi ia sudah dipanggil dengan sebutan Putri dan setelah menjabat sebagai Ratu ia dipanggil dengan Yang Mulia Ratu.
Saat ini pria di hadapannya adalah orang pertama yang memanggilnya dengan sebutan nama yang membuat Abigail merasa senang.
"Kalau begitu aku akan mengantar nona menuju apartemen tempat nona tinggal."
Abigail menganggukan kepalanya kemudian menyerahkan satu koper miliknya pada sang sopir yang langsung menarik dan membawanya masuk ke dalam mobil.
Saat akan melangkah masuk, tiba-tiba tubuh Abigail ditarik. Sebuah benda dingin menyentuh ujung lehernya membuat wanita itu mendengus di dalam hatinya.
Bukankah penyamarannya sudah cukup sempurna? Rambutnya pun sudah tidak berwarna merah lagi, kenapa saat ini ada penjahat yang mengincarnya? Apa mungkin ada seseorang yang tahu jika ia kabur dari istana dan mengincarnya di sini? Batin Abigail mulai menerka-nerka.
Abigail memang sengaja mengecat warna rambutnya menjadi warna merah muda untuk menyamarkan penyamarannya.
Tiba-tiba suara rombongan langkah kaki mendekat membuat perempuan itu mengerut keningnya.
Sementara sopir yang bertugas menjemputnya segera mengangkat kedua tangannya dengan wajah pucat dan tangan sedikit bergetar.
"Kalian jangan coba-coba untuk bergerak jika tidak wanita ini pasti akan mati!"
Pria yang menodongkan pistol di leher Abigail berteriak marah ketika rombongan pria berseragam tiba dengan persenjataan lengkap.
"Robert! Kau sudah dikepung dan kau tidak bisa melakukan perlawanan lagi! Serahkan dirimu kalau tidak, hukumanmu mungkin akan semakin lama di penjara!" Seorang pria yang diperkirakan sebagai pemimpin memberi peringatan pada pria penjahat bernama Robert tersebut. "Robert, kau adalah penjahat yang sudah menjadi buronan hampir 2 tahun belakangan ini! Serahkan dirimu atau hukumanmu akan semakin lama di penjara!"
Pria yang menjadi pemimpin regu itu memberi kembali peringatan pada Robert.
Baru disadari oleh Abigail ternyata pria yang menodongkan pistol di lehernya adalah penjahat yang kebetulan menemukan dirinya secara acak untuk menjadi tawanan.
"Aku akan membunuh wanita ini jika kalian berani untuk bergerak! Biarkan aku pergi dari sini!"
Para pria berseragam itu tentu tidak mau mengambil tindakan gegabah yang akan menyakiti seorang wanita yang tidak bersalah sama sekali.
Sambil melangkah mundur menuju mobil, pria bernama Robert itu terus mengarahkan pistolnya bergantian ke arah Abigail dan juga ke arah para pria berseragam tersebut.
"Aku akan membunuhnya segera mungkin kalau kalian berani mengambil tindakan!"
Pemimpin regu berseragam memberi kode pada anak buahnya untuk tidak mengambil tindakan gegabah.
Meski begitu mereka tetap waspada dan berusaha untuk mencari kesempatan untuk menaklukkan pria bernama Robert tersebut tanpa melukai wanita yang menjadi tahanannya.
Pria itu membawa Abigail menuju sebuah mobil namun ia tetap mengarahkan pistolnya pada para pria berseragam tersebut setelah berhasil memasukkan Abigail ke kursi penumpang bagian depan.
Setelah memastikan dirinya berada dalam posisi aman, dan tahanan tetap berada dalam genggamannya, pria itu kemudian memutuskan untuk masuk ke dalam mobil. Rencananya ia akan membunuh wanita ini nanti di perjalanan dan membuang mayatnya di jalan.
Sayang sekali, baru saja ia duduk di kursi ketika kaki panjang Abigail langsung menendangnya dengan kekuatan penuh.
Pria bernama Robert itu terlempar keluar dari mobil. Sementara pistolnya jatuh ke dalam mobil.
Baru saja tubuhnya bergerak untuk melakukan perlawanan, tiba-tiba Abigail melompat keluar dari mobil dan melakukan tendangan headshot ke arah kepala Robert hingga terbentur di lantai.
Robert melotot kemudian segera menangkap kaki Abigail ketika wanita itu akan melayangkan tendangan kembali ke dadanya. Sadar pergerakan kaki kanannya ditahan, wanita itu menggerakkan satu kakinya lagi untuk menendang bagian intim dari tubuh Robert hingga membuat pria itu kehilangan fokus.
Abigail yang memiliki tubuh proporsional yang tidak terlalu berisi ataupun terlalu kurus, mengangkat tubuh Robert dengan kedua tangannya, kemudian melemparkan pria yang sudah tidak berdaya lagi itu ke arah kerumunan yang kini sudah mulai mendekat.
Masing-masing dari mereka tersentak kaget dan menatap sosok perempuan cantik yang kini berdiri dengan ekspresi tenang setelah berhasil melemparkan tubuh berotot pria bernama Robert yang sudah lama menjadi buronan.
Pemimpin tim menatap rekan-rekannya kemudian memberi kode pada mereka untuk segera menangkap Robert.
Baru kemudian ia menghampiri gadis dengan rambut berwarna merah muda tersebut.
"Nona? Apa kau tidak apa-apa? Apa mengalami luka? Jika nona mengalami luka, kami akan segera membawa nona ke rumah sakit."
Abigail tertegun ketika ia berhasil mengeluarkan tenaganya sedikit dan disaksikan oleh orang banyak.
Gadis itu tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak apa-apa. Terima kasih atas perhatiannya. Kalau begitu aku akan pergi dulu."
Segera Abigail menghampiri sopir yang sudah gemetar di tempatnya, dan langsung masuk ke dalam mobil. Abigail tentu tidak mau berlama-lama di luar dan akan menjadi tontonan banyak orang.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Queen
ActionDipaksa menjadi seorang ratu dan memimpin sebuah negeri di usia yang baru 14 tahun membuat seorang gadis bernama Cleopatra Abigail harus hidup dalam semua aturan istana. Sampai kemudian, gadis 24 tahun itu akhirnya memutuskan melarikan diri dan meny...