BAB 2

17 4 0
                                    

'Saya gak pernah bosan jadi orang baik. Tapi saya gak pernah bilang kalo saya ga bisa jadi orang Jahat.'

"Loh, Si cantik? Tumben hari ini ke Apartemen?" Tanya Bi Alna pada Ku.

"Gapapa Bi... bosen aja dirumah terus. Pengen ketemu sama Bibi dulu hhehe. Oh iya? Paman mana Bi? Riella kangen tau" Allea sangat pintar menutupi luka nya dengan cepat. Riella adalah nama lainnya. Bi Alna tidak mengetahui bahwa dia perempuan ke 4 dari keluarga Johannes. Gabriella Aquilla Rahayu. Allea merasa bahwa yang sangat menyayanginya adalah Bi Alna dan Paman Roy. Allea sangat nyaman saat ada disisi Bi Alna dan Paman Roy.

Bi Alna dan Paman Roy adalah orang yang selalu tinggal di Apartemennya. Bi Alna dulunya hanya bekerja menjadi pembantu di Apartemen Allea. Tetapi, karena Allea sudah mempercayai mereka bahkan mengganggap mereka Orangtuanya, Allea mengajak mereka untuk tinggal di Apartemennya bukan dikontrakan lagi. Mereka memiliki 1 Anak Laki laki. Bernama Rendra. berusia 24 tahun dan sedang merantau Semarang. Bi Alna dan Paman Roy sangat menyayangi Allea. Mungkin karena mereka tidak memiliki anak perempuan jadi menganggap Allea adalah gadis kecil mereka.

Oh ya? Mengapa Allea bisa memiliki Apartemen di usia muda ini?? Karena, Allea memiliki sebuah perusahaan yang dapat dikatakan perusahaan ternama setelah Johannes Company. Jangan dihiraukan, Allea sangat pintar membuat penyamaran yang tidak bisa dikenal orang. seperti sekarang. Allea tampil seperti perempuan jenius, anggun, dan memiliki sifat manja juga warna kulit yang cerah. Jika di rumah, ia akan berpenampilan perempuan berkacamata, dingin, tak tersentuh dan kulit yang kusam. beda cerita juga jika dia berada diPerusahaannya. Dia tampil tegas, anggun, Aura yang disegani bawahan, tapi dia tetap ramah dan sopan.

" Oh Mas Roy lagi pergi ke depan. Biasalah habis kerja pasti ngobrol - ngobrol di warung Umi." Allea hanya mengangguk paham. "Bibi ada berita bagus buat kamu. kalau, Nak Rendra lagi menuju ke Bandara untuk pulang kesini." Ujar Bi Alna.

"WHAT!? SERIUS BII?? HORAYYY ABANG RENDRA BALIKKK'' Allea tidak kalah excited mendengar berita itu. Allea langsung mengotak atik handphone nya

Terhubung.

"ABANG?!! KENAPA GA BILANG MAU PULANG KESINI? RIELLA KANGEN TAU!" Begitulah Allea. Ia akan menampilkan diri nya seperti ini jika nyaman bersama orang tertentu.

"Hhaha... Tadinya abang mau kasih suprise buat adik tersayang abang. Tapi, Mama udah duluan kasih tau nih pasti. Jadi ngga suprise lagi. Yaudah abang mau pesan Taxi dulu ya tungguin ab-" belum sempat Rendra melanjutkan katanya sudah dipotong oleh Allea "Abang tunggu disitu. Riella menuju ke situ. jangan Pesen taxi dulu. Awas ajaa" Ujar Allea.

"Bii Riella izin jemput abang dulu ya. Nanti Riella beliin Bibi sama Paman makann enakkk bangett. Byeee Bi" Ucap Riella sembari menyambar kunci mobilnya.

Diperjalanan, Handphone Allea bergetar. Ia pun mengangkat nomor yang tak dikenal itu.

"Hallo? Ini dengan siapa?" tidak ada jawaban dari pihak sebelah. "Hallo?"  tidak ada sahutan juga. "Jika tidak ada yang ingin dibahas, saya tutup telponnya" saat Allea ingin mematikan Telpon tersebut,

"Al.. pulang ya? Abang pengen cerita banyak sama kamu" Lirih seseorang dari telpon tersebut.

Allea sangat mengenali suara itu. itu adalah Dirga. Abang pertamanya yang baru balik dari luar negri.

"Maaf. Saya sedang tidak memiliki banyak waktu.." Suara tersebut terdengar ketus. Tapi, percayalah Allea sangat ingin mendengarkan suara itu lebih lama lagi. Allea pun mematikan sambungan telpon dan lanjut mngemudikan mobilnya ke arah Bandara.

"ABANGGGG!! " Teriak Allea kepada pria yang sedang memainkan gadget nya. Allea pun menghampurkan badan nya ke dalam dekapan Abangnya itu.

"Kok lama banget sih? abang sudah mesen Taxi nih" Canda Rendra saat pelukan mereka sudah melonggar. Allea pun mengambil alih hp Rendra untuk mengecek apakah benar Taxi sudah dipesan.

"Ga ada tuh" Ucap Allea sambil tetap mengotak - atik handphone Rendra.

"Percayaan banget sama omongan abang" Kekeh Rendra. Itu candaan yang sangat menyebalkan bagi Allea. Mengapa tidak? Ia sudah jauh - jauh ke bandara dan meratapi macetnya jalanan Kota Jakarta tetapi ujung ujungnya Rendra malah memesan Taxi.

"Tau ah.. Nyebelin banget. Ayo pulang, Allea kangen kasur nih. Tapi, yang bawa mobil abang aja Allea pegel bawa mobil dari tadi. Oh iya?! Jangan lupa mampir dulu ke tempat makan ya bang. Tadi Aku udah janji ke Bi Alna buat beliin makanan. Sama bawanya jangan ngebut - ngebut mobil Riella nanti rusak. Belum lunas soalnya hhehe" Cerocos Allea yang membuat Rendra geleng geleng kepala melihat kelakuan Allea.

"Tukang ojek kalo denger costumernya banyak perintah bakal nge cancel kayak nya Rie" Cibir Rendra.

Saat di perjalanan.

Handphone Allea berdering kembali. Karena malas meladeni nya, Allea membiarkan telpon itu berdering terus menerus. Lagi - lagi nomor yang tidak dikenal.

"Kok ga diangkat Rie?" Tanya Rendra penasaran.

"Ngga penting Bang." Ucap Allea. Rendra tidak ingin bertanya lebih banyak karena takut membuat Allea menjadi risih. Telpon itu kembali berbunyi. Dengan berat hati Allea mengangkat telpon tersebut.

"Halo?" Ucap seorang perempuan disebrang sana. Allea pun mengetahui suara itu.

"Iya? Nomor baru Van?" Tanya Allea pada Vana.

"Iyaa. Geng sebelah ngajakin lo buat balapan lagi. kalo gak salah tandingan lo sekarang Rora. Gue tadi udah bilang kalo lo sibuk, tapi bocahnya maksa. Bisa ga lo? Nanti malem jam 11 an. Gue temenin deh" Ujar Vana panjang lebar. Allea masih terdiam.

"Bisa. Nanti gw infoin gw jam berapa otw ke situ" Ujar Allea. Allea mematikan telpon tersebut dan melihat ke arah Kaca mobil.

"Siapa Rie?" Tanya Rendra penasaran. Allea hany membalas perkataan Rendra dengan kata 'Kepo'.

Sesampainya di Apartemen.

"Assalamualaikum Mah" ucap Salam kedua remaja tersebut.

"Waalaikumssalam. Masih ingat mama toh. kirain sudah lupa dan pergi nikah tanpa wali orang tua." Ujar candaan Bi Alna.

"Apa sih mah. Kan Rendra disana juga kerja. Kalo soal mama mau cucu, Rendra udah punya menantu buat mama kok. Tapi ya ituu" Rendra tiba - tiba menjadi kaku. Bi Alna bingung perkataan anaknya.

"Tapi kenapa?" Tanya Bi Alna penasaran sama ucapan Rendra yang terjeda.

HALOOWW READERSS

PA KABAR NICHHH???

ADA YANG TAU GA NIH KENAPA RENDRA JEDA PERKATAANYA?

CERITANYA KEGANTUNG YAA KAYAK PERASAAN KAMU KE DIA

TAPI TENANG AJA AUTHOR BAKAL UPDATE LAGI KOK





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Say ; GOOD BYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang