Pagi yang berbeda. Tidak ada lagi atap usang yang menyapanya saat membuka kelopak mata. Kedua manik silver itu disambut dengan atap yang berbeda. Kanopi berwarna merah yang ia tangkap.
Albert duduk dan merenggangkan kedua tangannya. Tubuhnya terasa sangat pegal-pegal. Ternyata menghabiskan waktu dengan kereta kuda tanpa peduli dengan kualitas tetap membuatnya pegal-pegal. Menggunakan kereta kerajaan saja seperti ini. Apalagi hanya menggunakan kereta biasa.
"Selamat pagi Yang Mulia."
Sapaan berasal dari Jean. Ia masuk dengan membawa seorang pria yang cukup muda. Mungkin baru memasuki pertengahan dua puluh tahun.
"Ah selamat pagi Tuan Jean," balas Albert.
"Jangan menggunakan sapaan seperti itu Yang Mulia. Tidak pantas kami dipanggil seperti itu," terang Jean.
Albert tidak membalas. Hanya menangguk mengerti maksud dari Jean. Walau pun rasanya aneh tapi ia harus membiasakannya. Apalagi ia sudah diwanti-wanti sebelumnya oleh Peter dan orang tuanya.
"Saya membawa pelayan pribadi Anda. Untuk selanjutnya segala keperluan Anda akan diurus olehnya."
Pria itu maju selangkah dari Jean. Dengan memiliki mata yang menyipit layaknya bangsa timur dan telinga yang sedikit runcing. Albert tahu jika dia memiliki darah elf.
"Saya James Rupert yang akan melayani Anda," tutur pria itu sambil menundukan tubuhnya.
Entah hanya perasaan Albert atau yang lain, cara bicara James terdengar ketus. Tatapannya juga berbeda dengan tatapan Jean. Rasanya seperti ia sedang di nilai dengan pelayan itu.
"Salam kenal James. Aku harap kita bisa akrab."
Tidak ada balasan untuknya. Bahkan sebatas senyuman saja ia tidak mendapatkannya.
"Kalau begitu saatnya Anda membersihkan diri Yang Mulia. Para pelayan akan membantu Anda dan setelah itu Anda bisa sarapan."
Jadi inikah rasa menjadi bangsawan? Albert belum menentukan apa yang harus dilakukan tapi sudah diatur oleh sistem. Tapi tunggu. Dibantu pelayan?
"Mandi dibantu pelayan?" tanya Albert.
Jean menangguk dengan tegas. Menunjukan perkataanya tidak salah, "Tentu saja. Beberapa pelayan akan membantu memandikan Anda. Kami telah menyiapkan air mandi untuk Anda," terangnya sekali lagi sambil menunjuk pelayan yang dimaksud.
Wajah Albert sontak memerah dan memeluk tubuhnya. Untuk apa ia dimandikan?! Dan dimandikan dengan pelayan wanita!
Albert menyingkap selimutnya. Langsung berdiri dan berlari menuju kamar mandi.
"Jangan ada yang masuk! Cukup siapkan pakaiannya saja! Dan harus laki-laki!"
BRAK!
Albert tidak terima. Bagaimana bisa pelayan wanita membantunya mandi?! Dan untuk apa?! Ia tidak bisa membiarkan tubuhnya diperlihatkan dengan gamblang oleh mereka. Apa ini termasuk kebiasaan bangsawan?! Sungguh diluar nalarnya
...
Tanpa sadar Albert sedikit membuang waktu untuk membersihkan diri. Nyaris saja ia tertidur sambil berendam. Air rendaman sangat nyaman dan menenangkan membuat dirinya lebih rileks. Sangat cukup untuk menghilangkan penat selama perjalanba kemarin.
Seperti perintah, atau mungkin disebut permintaan karena Albert tidak terbiasa dengan itu, para pelayan tidak membantunya sama sekali. Pakaian disiapkan di atas meja dengan rapi. Tidak ada pula pelayan yang membantunya berpakaian. Setidaknya ia cukup nyaman dengan itu.
Tunggu dulu. Berarti sang Ayah, atau kakak bahkan adiknya selalu dimandikan seperti ini?! Tidak! Tidak! Tidak! Pasti mereka hanya dibantu dalam batas tertentu. Albert hanya sedokit culture shock di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonchild
RandomAlbert tiba-tiba harus kembali kepada keluarga kandungnya. Statusnya sebagai pangeran kedua yang selama ini disembunyikan harus kembali ditunjukan. Dibalik kebahagiaannya dapat kembali ke pelukan keluarga kandunganya ia harus dimusuhi oleh saudara k...