Warning‼
Nama, karakter sifat penokohan, organisasi, dan peristiwa yang ada di dalam cerita ini tentu tidak terkait dengan fakta manapun dan tentunya cerita ini hanyalah bersifat FIKSI, murni karangan author sendiri, mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dalam penulisan☺️
#fiksi #bxb #🔞...
...Melangkahkan kaki dengan hati-hati, Hao akhirnya mampu menghirup udara segar untuk pertama kalinya setelah satu dekade hidup dalam penyiksaan. Rasanya sangat aneh, dunia yang telah lama ditinggalkan berubah tanpa dirinya sadari.
Udara dingin di pagi hari yang menerpa wajahnya, membelai dengan lembut, namun ada sesuatu yang asing di balik setiap hembusannya.
Hao dengan takjub mengamati sekelilingnya, memperhatikan pepohonan rindang yang terus bergoyang kala tertiup angin. Dia pun tak melewatkan tanah yang dipijak, dan langit biru di atasnya karena terlalu mengundang perhatian.
Namun, semua itu tampak berbeda, lebih indah namun terasa asing. "Aku bahagia, tapi rasanya sangat takut," gumamnya lirih, berbicara pada diri sendiri.
Sepuluh tahun terkurung dalam kegelapan, di mana hanya ada rasa sakit, ketakutan, dan keputusasaan yang terus menyelimuti, membuatnya sulit untuk menerima kenyataan jika benar-benar telah terbebas.
"Hao," panggil seseorang yang mana itu segera menyadarkannya dari lamunan.
Hanbin, pria yang selama ini ditugaskan untuk selalu berada di sisinya, menatapnya dengan penuh perhatian.
Hao menoleh, perhatiannya segera teralihkan. Mata mereka bertemu sejenak sebelum akhirnya dia kembali menunduk.
"Apa aku benar-benar sudah bebas?" tanyanya, suara itu sedikit bergetar, mengungkapkan keraguan mendalam.
"Kau sudah bebas, Hao. Memang butuh waktu untuk membiasakan diri, tapi percayalah semua akan baik-baik saja ke depannya."
Mendengar kata-kata itu, Hao hanya bisa menganggukkan kepala pelan, dia sadar jika rasa khawatir perlahan tergerus seiring berjalannya waktu.
Hanbin tidak salah, kebebasannya terasa asing karena yang terbebas baru sebatas tubuhnya. Sementara hati serta pikiran masih terperangkap oleh kenangan buruk, masa lalu yang mencekik terus mengejarnya.
"Kau tidak harus terburu-buru. Perlahan saja, tidak akan ada yang memaksamu. Kau hanya perlu membiasakan diri, aku ada di sini," ujarnya sembari berdiri lebih dekat, memberikan dukungan langsung.
"Terima kasih," balas Hao singkat, meskipun sebenarnya di dalam lubuk hatinya terdalam ada begitu banyak hal yang ingin diucapkan.
"Kau tahu," Hanbin tiba-tiba berbicara, suaranya ringan namun bermakna, "Langit ini mungkin terlihat tidak sama seperti dulu, tapi terkadang yang berubah bukanlah dunia di sekeliling kita, melainkan kita yang melihatnya dengan mata berbeda."
Hao terdiam mendengar kalimat itu, berusaha memproses ucapan Hanbin secara perlahan.
"Aku tidak tahu, aku dulu masih sangat kecil," dengan polosnya dia berucap, meski dialog mereka tidak saling berhubungan tetapi ada makna arti tersendiri di dalamnya.
Perjalanan keduanya masih sangat panjang. Meskipun Hanbin berada di sisinya, akankah pria itu benar-benar mampu membantu Hao melupakan mimpi buruk masa lalu yang begitu menyesakkan? Atau, akankah dukungan Hanbin cukup kuat untuk menuntunnya menjalani kehidupan yang telah lama ditinggalkan?
...
...After You
A story by: Minary03
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER YOU |•| binhao
FanfictionSetelah sepuluh tahun hidup dalam siksaan, Hao akhirnya mampu terbebas dan kembali mengenal dunia luar. Namun baginya tidak mudah untuk melanjutkan hidup, dia butuh seseorang agar dapat dijadikan sebagai penopang yang bersedia menuntun ke jalan kebe...