Suara bersahut-sahutan terdengar sangat jelas di dalam kelas 12 ips 2. Jam ke empat dinyatakan kosong karena guru sosiologi mereka sedang sibuk mengurus anaknya di rumah sakit. Alhasil, kelas yang semula tenang menjadi ramai seperti di pasar. Ada yang keluar untuk mengisi perut di kantin sekolah, ada yang bergosip ria, ada yang tertidur, dan juga bermain game dengan volume yang cukup keras.
Na Jaemin, salah satu murid dari kelas 12 ips 2 ini sedang duduk bersandar pada bangkunya. Kedua kakinya ia naikkan ke atas meja dengan kedua tangan yang sibuk memainkan game pada ponsel keluaran terbarunya.
"Anjing! Jangan curang dong!" Pemuda pemilik suara baritone di sebelah Jaemin protes sambil menendang bangku milik Jaemin.
"Gue gak curang sat! Lo nya aja yang lemot kayak kura-kura."
"Lo ngatain gue?!"
Jaemin menoleh cepat pada teman sebangkunya, menaikkan sebelah alis dengan tatapan heran. "Ngapa sih lo? PMS?"
"Iya. Nih liat aja ampe tembus ke celana."
"Goblok." Memutar bola matanya malas, Jaemin memilih untuk mengakhiri gamenya lalu menyimpan ponselnya ke dalam saku. Mood nya untuk bermain game lenyap begitu saja.
Teman sebangku Jaemin ikut menyimpan ponselnya ke dalam saku. Menghela nafas cukup keras sebelum menyandarkan punggungnya pada sandaran bangku. "Lagi bete gua."
"Udah tau. Berantem lagi kan lo sama Renjun?"
"Iya anjir."
"Makanya, jangan selingkuh mulu lo. Kayak lebih ganteng aja dari gua lo."
"Emang gua lebih ganteng dari lo kali. Lee Jeno itu pangerannya Dreamer."
"Udah kaya tokek rumahan lo puji diri sendiri." Dengus Jaemin seraya menggeplak kepala belakang Jeno.
"Jangan main kekerasan dong dude. Gue tikung lo!"
"Tikung aja. Jisung gak bakalan mau sama lo."
"Bangsat!"
•
•
•
•
•
•
Keadaan kantin tidak seramai biasanya, mungkin karena seluruh murid kelas sebelas sedang study tour, membuat penghuni kantin berkurang cukup banyak.
Jisung mendudukkan dirinya pada salah satu meja di bagian ujung kantin, dengan segelas milkshake cokelat dan juga dua novel tebal pada kedua tangannya. Ia menyeruput sedikit minumannya, berencana untuk membuka salah satu novel sebelum sebuah suara menginterupsi kegiatannya.
"Hai Jisung."
Jisung mengangkat wajahnya, "Oh, hai Bangchan."
"Sendirian aja?"
"Yah, kayak yang lo liat sekarang." Jawab Jisung santai kemudian melanjutkan niat untuk membuka novelnya.
"Heran deh, kenapa lo mau pacaran sama Jaemin? Ke kantin aja sendirian, gak di temenin."
Jisung mengernyit, menutup kembali novelnya kemudian menatap Bangchan. "Ya karena gue sayang dia. Dan masih pacaran juga ini, gak selalu 24 jam dia harus sama gue, dia juga punya urusan sendiri kan."
"Sayang doang lo sama dia? Berarti cintanya ke gue dong." Bangchan menaik turunkan alisnya-menggoda Jisung. Tak peduli pada penjelasan Jisung akan Jaemin yang tak harus selalu bersama pemuda cantik itu.
Mengendikkan bahu dengan wajah datarnya-Jisung lebih memilih menghiraukan Bangchan, ia malah mengeluarkan ponselnya dari saku dan membuka aplikasi instagram. Sepertinya menstalker akun idol korea lebih menyegarkan pikirannya daripada meladeni Bangchan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓨𝓸𝓾𝓷𝓰 𝓛𝓸𝓿𝓮
Romance"Bergandengan tangan, hanya melihat satu sama lain. Ayo berjalan perlahan, ayo mencoba saling mengerti satu sama lain."