Prolog

12 4 1
                                    

"Senja mengajarkan bahwa hal yang indah datangnya belakangan, walau sebentar namun sangat berharga kehadirannya."

•••

Jika saja melupakan semudah membalik telapak tangan, mungkin sudah jauh hari dilakukan. Tapi pada nyatanya hati ini membungkam semuanya, dan justru berbaik hati menerima siapa yang ingin singgah disana.

Apakah karena hati ini terlalu baik untuk menerima? atau memang diri ini yang bersedia untuk digoreskan sebuah luka?

Bibir indah itu kini mematrikan senyum kecut, dengan relung yang masih menyangga agar tak lagi berdenyut.

Mungkin bagi seseorang yang tak berarti melupakan tidaklah sulit. Namun untuk seseorang yang memiliki tempat disudut hati? terlalu sakit jika akhirnya diri ini tetap memaksa untuk melupakan. Ada sebuah penawaran, bagaimana jika tetap mengenang semuanya tanpa ada kata melupakan?

Bayangan dia setiap hari yang memantul dari iris kecoklatan ini tampak nyata, hingga tak bisa memilah apakah dia ini masih terpaku ditempat semula atau menghilang bersama waktu. Biarlah semua seperti ini saja, hingga banyangannya lenyap dan tak mungkin lagi menyapa. Biarlah goresan luka ini menyangga pilu, hingga mengering sampai tak terasa sendu.

"Udah lah Key lupain aja Andra masih banyak cowok diluaran sana!" Nara menatap jengah dengan prilaku sahabatnya, ia masih menangis sedari tadi.

"Lagian jadi cewe bulol amat si lo!" Safira menggerutu.

Melodi menghela nafas lelah, kamarnya kini sudah berantakan akibat ulah sahabatnya. Sampah bekas makanan dimana-mana, dan sudah banyak tisu berserakan dimana-mana yang dipakai untuk mengelap air mata dan ingus. "Apa si Andra bakal kaya lo juga nangis begini?"

Keyla menatap Melodi dengan mata sembabnya, menggeleng lemah. "Ngga mungkin Mel, dia malah pengen putus dari gue sejak lama. Tapi bodohnya gue selalu tahan dia." Ujarnya.

"Terus sekarang kenapa ngga lo tahan dia hah? minimal ngemis-ngemis lagi kaya kemarin-kemarin." Ucap Safira kesal karna tingkah Keyla.

Mata Keyla mulai berkaca-kaca lagi, ia menunduk dan perlahan air matanya mulai jatuh. "Gue cape Ra, makanya gue iya-in aja waktu dia minta putus. Sekarang gue nyesel." Jawab Keyra sambil mengusap air matanya.

Safira menatap Keyla gemas, greget sendiri dengan tingkah sahabatnya yang bego kalau urusan percintaan. "Itu uda jalan terbaik Key, sorri ni Key selama ini gue liat lo yang kecintaan banget sama Andra."

"Gue nyadar kok Ra."

Jangan berlebihan dalam mencintai, jangan berlebihan dalam mempercayai. Karena sesuatu yang berlebihan akan membuat sakit yang tak tertahan.

"Kata orang jangan ngasih effort yang berlebihan dalam hubungan, karna semakin lo nunjukin lo sayang banget sama Andra dia bakal seenaknya sama lo. Andra bakal mikir lo gabisa hidup tanpa dia dan selalu nyepelein lo!" ucap Nara sahabatnya mengangguk setuju.

"Gue kira dengan memperlihatkan secara terang-terangan perasaan gue ke Andra itu bisa bikin dia bersyukur dan menghargai gue, tapi ternyata gue salah. Justru kebanyakan hal tersebut malah bikin dia ngetreat gue seenaknya." Keyla menghela nafas panjang, "Gue udah berusaha nurunin ego sesabar itu, setulus itu, berusaha biar hubungan ini baik-baik aja, usahain apa yang Andra mau, jauhin apa yang Andra gasuka, tapi kok bisa-bisanya gue masih dianggap sampah dan dibuang gitu aja." Lanjutnya.

Melodi mengelus punggung Keyla. "Emang dasarnya cowok ngga pernah cukup Key."

"Udah-udah jangan sedih lagi, ayo kita pelukan." Nara merentangkan tangannya lebar-lebar mereka pun langsung berhamburan memeluknya.

"Jangan sedih lagi Key masih ada kita disini.

•••

Selamat membaca kisah Keyla dan Andra.

"Sesingkat apapun kisahnya melupakan bukanlah hal yang mudah."

-Keyla Revalina Anderson-

-Keyla Revalina Anderson-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Rindu diujung senja•





















      

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rindu Diujung Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang