Bertahan hidup menjadi hal lumrah bagi embrio yang hidup pertama kali dalam rahim ibu, mengapa malaikat pada saat itu berulang kali bertanya
" kamu yakin mau hidup dibumi."
Dengan diputarnya beribu kali tayangan masa hidup yang harusnya sudah tidak perlu terkejut ketika kita sampai pada episodenya. Namun, namanya juga manusia lahir dengan tangisan entah bahagia atau duka memori hidup dirahim ibu sirnah begitu saja, aku berpikir apa waktu itu menolak? Tapi lelah dengan pertanyaan malaikat akhirnya aku menyerah, ya iya itu akhirnya aku menjawab saja
" yaudah deh serah lu aje".
Lalu lahirlah anak perempuan ke bumi dengan nama Helianas Krisandaisy, kata Mami namanya ia buat seindah mungkin supaya anak pertamanya menjadi sosok yang kuat, tahu rasa hormat, dan bersinar, doa Mami dan papi tertuang pada sebuah nama dalam lembar akta kelahiran.
Namun, garis hidup siapa yang tahu karena sang pencipta menjadi sang sutradara yang paling ternama, menuliskan bait demi bait kehidupan setiap orang sesuai dengan porsi dan perannya masing-masing. Aku tertegun begitu melihat anak kecil dengan rambut tipis dialbum foto, matanya oval, putih bersih, dan bola matanya berwarna coklat hazelut.
" loh mengapa besarnya kulit ku jadi seeksotis buah salak?" Pikirku.
Namun sekali lagi bukan aku merasa tidak bersyukur tapi hidup di Indonesia membuat aku seperti sangat jelek sekali, padahal kulit sawo matang itu indah juga, tidak ada bedanya dengan mereka yang kuning langsat.
Aku kembali bergegas mengambil jilbab ku, buru-buru ku gunakan karena sudah pukul 06.30 WIB, bisa mati kalo jalan indah permai ramai sehabis hujan, bisa-bisa aku sampai di kantor pukul 12.00 WIB, bisa jadi ayam geprek kalo begini caranya. Kuraih si pink dan bergegas menuju kantor, tempat aku mencari nafkah. Sialnya, aku benci hari Senin kenapa selalu padat? Harusnya baling-baling bambu memang ada di dunia nyata, jadi tidak perlu selap - selip dijalan Kembang bora, yang penuh sesak dengan mobil dan motor.
Ya begini lah hidup, seorang gadis berusia 24 tahun dengan tinggi 159 cm dan berat badan 54 kg. Aku pernah dibilang gendut dan dibandingkan dengan idola ku, kau mau tahu siapa? Mbak Nana Julaika, iya presenter sekaligus jurnalis kondang yang suka muncul di televisi dengan ikoniknya. Aku boleh tidak sakit hati ketika aku dibodyshaming rekan kerjaku sendiri?
" Mbak nana tuh badannya kecil ya, ga kayak ici gendut. Malah keliatan ici yang tua dibanding mbak nana, padahal mbak nana udah punya anak, ici masih single udah kayak ibu-ibu beranak tiga" celetuk oknum security gila yang ku sebut pejilat, hari itu ingin rasanya ku pukul dia pake martil, kalo enggak langsung sadar bahwa negara ini adalah negara hukum, apa tidak ada undang-undang yang mengatur tentang hukuman bagi pelaku bodyshaming perlu di hukum 100 tahun penjara?
Tapi sudahlah, kita hempaskan saja sampah masyarakat yang masih senang menyebut dirinya sebagai berlian, mari kita fokus pada pekerjaan hari ini, beramah tamah dengan pengunjung, sebagai gadis dengan bintang Aquarius dan perawakan muka jutek sebenernya aku lelah sekali harus senyum lima jari, aku harus recovery sabtu dan minggu untuk bisa kembali ke pengaturan ramah,tamah,rojinawi.
Bersyukurnya, aku punya teman kerja yang sangat bisa diandalkan namanya Antonius Isbat Renaldy, aku enggak tahu ya arti namanya Isbat apa, tapi lain kali mari kita tanyakan, siapa tahu aku mood untuk menuliskan kisahnya, itupun kalo diizinkan jadi jangan memaksa ku, aku juga enggak tahu Dramatica mau dibawa kemana alur ceritanya, tapi seperti hubungan anak-anak zaman sekarang, maka mari kita jalanin saja dulu! Enggak usah baper deh.
Kisrah kisruh hidup sebagai budak corporate membuat kehidupan ku berubah 180 derjat, kayaknya kalo boleh balik lagi, aku pengen banget jadi embrio atau kalo perlu enggak usah jadi anak manusia deh, jadi batu aja, tapi pegel enggak si jadi batu? Rasanya lelah banget hidup sebagai seorang manusia, hidup dalam ekspetasi manusia lain yang padahal aku suka sekali dengan diri ku sendiri, tapi mami ku bilang kita tak perlu hidup dalam ekspetasi orang tapi fakta data di lapangan kita adalah manusia dengan sejuta tuntutan mahluk hidup lainnya. Bersyukur jika ada dilingkungan super mendukung tapi harus lapang dada ketika karakter mu dibunuh secara hidup-hidup, tapi kayaknya kita enggak akan sampai pada cerita itu, pelan-pelan brodi aku masih mau kenalan dulu ni, sebelum kamu tahu sisi gelap dari ici yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramatica
AbenteuerIcy, hidup dalam skenario tuhan, si sulung dengan penuh ambisi, tapi harus berkawan dengan lika liku kehidupan. Ternyata hidup menjadi manusia itu penuh drama, tapi damai kita yang perlu mengikhlaskan. Ikutin terus cerita Icy dalam Alur sebuah Dram...