Dengan remote kontrol, Sky memainkan vibrator yang kini berada dalam tubuh Yara. Pria itu menikmati setiap ekspresi yang Yara tunjukann.
Wanita itu bergerak gelisah, deru napasnya terengah, desahannya terdengar merdu di telinga Sky.
Sesekali Sky mempercepat nya, membuat erangan Yara terdengar jelas. Keringat wanita itu sudah membanjiri tubuhnya membuatnya semakin terlihat seksi.
Sky meneguk ludahnya susah payah. pemandangan ini benar-benar membuatnya ikutan terangsang. Melihat Yara hampir toples dengan gerakan erotis membuatnya hampir gila.
Belum lagi melihat dua gundukan besar itu yang seakan menantangnya. Rasanya Sky tidak sabar untuk melahapnya.
"Enghhh Skkyy.. hen...hentikhannn ahhh"
Yara belingsatan kala benda itu semakin cepat. Membuat reaksi tubuhnya menggila. Wanita itu terengah-engah, nafasnya memburu sesekali terdengar desahan yang coba dia tahan. Wajah Yara sudah memerah, dia berkeringat semakin menambah kesan seksi di mata Sky. Hingga netra pria itu teruju pada selangkangan Yara, sudut bibir Sky seketika terangkat melihat cairan berlendir terpercik hingga meluber ke lantai berdebu itu. Cairan Yara sangat banyak.
"Enak hm?"
Yara tak merespon. Dia berusaha menghentikan reaksi tubuhnya yang menggila. Dia tak mampu menghentikan reaksi tubuhnya sendiri. ini menyiksanya.
Sky terus memperhatikannya, menikmati keindahan yang ada di hadapannya. Netranya terfokus pada dua gundukan besar yang seakan terpantul-pantul itu. Melihat jelas puting kemerahan Yara yang nampak menggiurkan. Sialan!
Baru kali ini Sky benar-benar ingin menyetubuhi seseorang. Biasanya dia hanya having sex saja dengan para wanita yang memujanya. Namun kali ini...
"Ahh...ahhmmphunn. Ssskyy sud..dahhh" Yara terengah. wanita itu belingsatan. Ketika Sky terus memainkan remote di gengamannya dengan enteng. menaik turunkan kecepatan vibrator sesukanya. Bahkan hingga ke arah Maksimal.
"Enghh Ahhh..ahh....Skyy oh..owhhhghh..."
Yara tak mampu berucap. Kata katanya tersangkut di tenggorokan.Sky tersenyum, dia menyukai desahan dan erangan wanita itu yang terdengar sangat merdu. Apalagi penampilan Yara sekarang. Dan entah mengapa di situasi ini Sky merasa Yara sangat cantik.
"Enghh ... ahhh hah hah!"
Sky mematikan videonya. menaruh ponselnya di saku dan mendekati Yara. Pria itu berjongkok di hadapan Yara yang masih bergerak erotis.
Hingga akhirnya Sky mematikan benda itu dan mengeluarkanya. Kemudian jemarinya kembali masuk ke liang senggama Yara yang sudah sangat becek. Lubang Yara nampak berkedut-kedut terasa meremas kuat jemarinya.
'banyak sekali' guman Sky dalam batinnya memperhatikan jemarinya yang basah dengan cairan Yara yang terlihat mengkilap.
Kemudian matanya beralih menatap Yara yang nampak terkulai lemas. Pria itu tersenyum.
"Gimana? masih berani membangkang?"
Yara menggeleng cepat.
"Bagus. Ini peringatan untukmu. Jika kau membangkang lagi Kau akan menerima hal lebih buruk dari ini"
Yara tak menjawab. Dia benar-benar lemas.
Sky tersenyum miring. Kemudian membantu merapikan penampilan Yara lagi. Memasangkan rok, mengancing seragamnya.
"Gunakan jaketku. Aku tak ingin tubuhmu menjadi pusah perhatian." titah Sky sambil menyodorkan Jaketnya.
Yara ragu menerima. "Sudah ambil saja. putingmu tercetak jelas" ujar Sky tanpa filter. sambil melirik bra Yara yang sudah tak berbentuk lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dolls
Teen FictionKetidaksengajaan malam itu membawa petaka bagi Yara. Karenanya membuat Sky harus menerima kekalahannya. Sky yang tak terima terus merecoki kehidupan Yara. Membuat kehidupan gadis lugu itu tak tenang. Sky terus memberikan ancaman bahkan perlakuan tak...