RASA #1

4 0 0
                                    

Hari ini, tepat tiga bulan setelah perpisahan Sazha dengan Gavin. kini, Sazha sudah bisa jauh lebih ceria dibanding beberapa pekan setelah berpisah.

Besok, Sazha akan meninggalkan kota tempat tinggalnya, ia akan tinggal bersama nenek nya di kota kelahirannya, bandung.

"Zha, lupain semua kenangan yang pernah kamu buat sama gavin. ini bukan era nya lagi.." ucap Sazha dengan tegas kepada dirinya sendiri.

...

Hari ini adalah hari keberangkatan Sazha, ia sangat senang karena di sana ia akan memulai kehidupan baru tanpa sedikitpun adanya percikan masalalu yang menghantui nya.

Ia tak mengkhawatirkan soal teman, disana banyak teman masa kecil Sazha, lagi semenjak SD,  Sazha memang bersekolah disana. Di tambah sepupu Sazha banyak yang juga sebaya dengannya.

"hari ini hari yang paling kamu tunggu zha, kehidupan baru, temen baru, warna baru" ucap sazha sambil tersenyum seraya ia memandangi jalanan.

"rasa baru juga?" cela bunda Sazha yang mendengar celotehan Sazha, sambil tertawa.

...

Sesampainya di rumah nenek, Sazha disambut hangat oleh keluarga besar di sana,

Sore nya ia langsung berkeliling bersama sepupu perempuannya, Raya dan Tesa.

Sudah cukup lama berkeliling, Tesa mengajak Sazha dan Raya ke sebuah caffe.

"eh ra, zha, cowok aku lagi disini juga sama temen-temen nya, gimana kalo kita gabung juga?" tanya Tesa.

"boleh tuh, kebetulan kita cewek semua kalo ada cowoknya lebih aman kan?" ucap Raya sembari melirik Sazha, yang seolah-olah meyakinkan Sazha untuk meng-iya kan ajakan Tesa.

Sazha hanya mengangguk setuju.

Sesampainya didalam, Tesa langsung menuju ke meja yang terdapat sekumpulan laki-laki. Sazha dan Raya hanya membuntuti Tesa.

"Zha sini, duduk disini" suruh Tesa menyiapkan dua kursi kosong untuk Sazha dan Raya.

Di sana terdapat Geo pacar Tesa, juga sahabat Geo, Reksa dan beberapa teman Geo lainnya.

"siapa nih Tes?, boleh juga" ucap salah satu teman Geo.

"matamu, sepupu gue ini. ga boleh macem-macem atau nanti gue gampar" ucap Tesa bercanda.

"Reksa nalanra wijaya" timpal Reksa lalu tiba-tiba saja mengulurkan tangannya kepada Sazha.

Semua orang diam membisu melihat kejadian tersebut. Sazha lalu mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan.

"Sazha.."  ucap Sazha pelan, ia ikut bingung karena situasi menjadi hening.

Perbincangan kembali meramaikan mereka, selama beberapa jam mereka berbincang Sazha hanya diam menyimak.

Waktu sudah menunjukan pukul delapan, ini sudah waktunya Sazha, Tesa dan juga Raya untuk pulang.

"eh, kita mau pulang nih, Sazha kan gabole keluar malem-malem amat sama oma, biasalah anak kecil, hahaha.."  ejek Tesa. lalu Sazha mencubit jengkel Tesa.

Lalu mereka bergegas untuk pulang. sesampainya di rumah Sazha berbaring di tempat tidurnya, sembari memikirkan apa yang baru saja terjadi.

"reksa nalanra wijaya" gumam Sazha.

Laki-Laki itu memang menarik.

"lucu, wangi, manis, tinggi.. duh! apa sih Zha?" Sazha hampir saja lupa, kalau ia pernah di sakiti oleh laki-laki.

"inget Zha, kamu gaboleh mengalami hal yang serupa, kaya perlakuan Gavin kemarin. Brengsek!" batin Sazha, lalu kemudian ia merasa kesal kembali mengingat hal-hal yang membuatnya sakit ketika bersama Gavin.

...






DENIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang