RASA #2

4 0 0
                                    

Sekarang tanggal 16 agustus, Sazha menjadi panitia event konser di sekitar rumah, tentunya Tesa, Raya dan pemuda di sekitar  juga menjadi panitia.

Malam nya, Sazha dan semua panitia sibuk dengan tugas nya masing-masing untuk menyiapkan event yang akan di gelar nya besok.

tringg.. tringg.. tringg...

Bunyi nada dering dari ponsel Tesa.

"lho, Reksa?"  ucap Tesa setelah menggenggam ponsel nya.

Sazha langsung menatap Tesa sekejap, lalu mengalihkan pandangan nya kembali.

"ada perlu apa? tiba-tiba banget lo video call" tanya Tesa bingung. karena sebelum-sebelumnya Reksa tak pernah Berkomunikasi dengan Tesa lewat sosial media.

"mau nanyain Geo? Geo lagi ga sama gue nih.. kirain sama lo, gue lagi nyiapin acara event besok soalnya"  timpal Tesa lagi.

"gue ga lagi nanyain cowok lo, yang mau gue tanyain sepupu lo, hahaha.."  ucap Reksa dengan lantang, sembari ia tertawa seolah-olah memberikan kode sesuatu kepada Tesa.

Sontak Sazha langsung menoleh kembali, ia tertegun. jelas saja ia mendengar apa yang di katakan oleh Reksa karena ponsel Tesa menggunakan volume yang cukup tinggi.

"oh ini yang mau lo tanyain?"  jawab Tesa sembari mengarahkan kamera ponselnya kepada Sazha.

"cantik"  kata itu seketika keluar dari mulut Reksa.

Sazha hanya memandangi Tesa yang kegirangan melihat tingkah Reksa kepadanya. tak lama Reksa mengakhiri panggilan tersebut.

"cie.. PDKT ceritanya?"  ejek Tesa lalu mencubit pipi Sazha yang sedang memerah.

"apa sih Tes.. aku punya sosmed nya aja engga." kata Sazha mengelak. setelah saat itu bertemu, Sazha memang tak pernah berinteraksi lagi dengan Reksa. mereka tak saling mengikuti di sosial media manapun.

...

Hari ini event digelar, konser akan dimulai ketika pukul Tujuh Malam. sedari sore Sazha sudah siap bersama panitia yang lain. tugas Sazha sekarang hanya mengatur rangkaian acara.

Kini jam sudah menunjukkan pukul Tujuh Malam dan acara pun dimulai. Sazha dan Tesa menyaksikan konser tersebut di depan keramaian penonton.

Namun tiba-tiba saja Tesa menghilang dari samping Sazha, Sazha menyadari hal itu namun ia lebih memilih melanjutkan menyaksikan konser dibanding mempedulikan kemana pergi nya Tesa.

Ada seseorang yang menepuk punggung Sazha. benar saja itu adalah Tesa. kemudian Tesa membawa Sazha dari keramaian lalu menghampiri sekumpulan laki-laki, yang tak lain itu adalah Geo.

apa maksud Tesa mengajak Sazha menghampiri Geo dan teman-teman nya, batin Sazha. kali ini berbeda, teman-teman Geo nampak asing dengan teman-teman nya yang berada di caffe saat itu.

Hanya ada satu orang yang Sazha kenal, ya! itu Reksa,. Sazha hanya terdiam dan tak lama..

"Tes, bagi username sosmed sepupu lo dong" sahut seseorang di antara sekumpulan laki-laki itu.

"lawan gue balapan dulu, bro."  timpal Reksa secara tiba-tiba.

Sazha heran dengan perlakuan Reksa, namun tak dipungkiri jika Sazha juga terkesima melihat perlakuan Reksa kepadanya. seolah-olah Sazha adalah milik reksa.

Perasaan Sazha tak dapat ter kontrol, memang sejak awal bertemu Sazha sudah kagum melihat Reksa, namun Sazha tetap mengelak dan tetap teguh pada prinsip nya bahwa laki-laki itu memang terlihat sangat manis ketika belum di miliki.

Sama seperti permen karet. lama-kelamaan rasanya akan hilang memudar.

"jangan sampai kamu buka hati buat siapapun Sazha. ingat perlakuan Gavin. kesepian gaakan bikin kamu mati juga kan?"  gumam Sazha menegaskan pendiriannya kembali.

"Zha, foto bareng yuk!"  suara tak asing itu muncul dari belakang Sazha.

Seketika Sazha menoleh, terlihat laki-laki berdiri dibelakang nya. itu adalah Defan. pemuda yang juga sesama panitia di event konser itu.

Sebenarnya, dari awal Defan melihat Sazha, ia langsung begitu saja menyukai Sazha. ia selalu memperhatikan segala sesuatu yang Sazha lakukan, tak jarang ketika rapat panitia Defan selalu berusaha mencuri perhatian Sazha.

"kak Defan? dari kapan ada disini? Sazha kira kak Defan sama yang lainnya di backstage, hehe.."  ucap Sazha lalu kemudian menghampiri lebih dekat Defan.

Sazha menyetujui ajakan Defan, mereka lalu berfoto di tengah kerumunan sekumpulan teman-teman Geo.

Tanpa Sazha sadari Reksa sedari tadi memperhatikan ia dan Defan.

Namun Reksa tak melakukan apa-apa kala itu. Tesa dan Geo mencoba mencuri pandang, mereka seperti sedang berkomunikasi menggunakan bahasa mata. melihat situasi ini Tesa tak tinggal diam ia kemudian menghampiri Defan, seolah-olah mengalihkan Defan dari Sazha, karena ia mengetahui situasi ini tak beres, Defan baru saja menghalangi Reksa agar tak mendekati Sazha.

...

Geo memutuskan menunggu sampai acara selesai di rumah Tesa.

Selepas acara selesai Tesa mengajak Sazha untuk menemani-nya di rumah nya. karena disana hanya ada Geo dan teman-temannya.

Sesampainya di rumah Tesa, Geo membuka kan gerbang rumah. Di halaman rumah sudah ramai dengan teman-teman Geo. kemudian Tesa menarik Sazha duduk di sebelahnya.

Malam itu banyak perbincangan yang dibahas. namun Reksa malah fokus memperhatikan Sazha,

"eh, kita gapunya makanan nih, kalian pasti pada laper, kan?" tanya Tesa.

"biarin gue yang beli" ucap Reksa lalu kemudian ia beranjak dari duduk nya.

"serius? sendiri? emang lo tau tempat nya?"  tanya Tesa meyakinkan tawaran Reksa.

"ngga, tapi kan Sazha tau" timpal Reksa melirik Sazha.

Tak tahu apa maksud Reksa, Sazha kebingungan.

"oh oke, Zha temenin Reksa beli makanan ya!" ucap Tesa sembari tertawa tipis.

Tesa dan Geo sepertinya mengerti apa yang di lakukan Reksa.  Reksa sedang mencoba berinteraksi lebih dengan Sazha. maka dari itu ini adalah kesempatan yang tak mungkin Reksa sia-sia kan, berdua dengan Sazha lalu memulai pembicaraan yang membantu Reksa agar bisa lebih memperdekat jaraknya dengan Sazha.

...

Di perjalanan, Sazha dan Reksa dengan mudah nya mengenal lebih jauh satu sama lain. Sazha gadis yang humble, meskipun ia pendiam namun ia tak pemalu. kebetulan Reksa laki-laki yang humoris, jadi mereka mudah untuk beradaptasi. di sisi lain mereka juga sangat cocok!.

Setelah perbincangan panjang dijalan, sesampainya di rumah Tesa, mereka sudah tak canggung. Tesa dan juga Geo ikut senang, Reksa telah berhasil mengambil perhatian Sazha.

Saat itu, Sazha lupa akan patah hati dan trauma yang di alami nya kemarin.

...






DENIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang