Tuan Besar Haikal Ramana Pramoedya dan Nyonya Besar Nara Abhista Alexandrea adalah pasangan yang menikah karena perjodohan keluarga.
Sesama keluarga konglomerat, kala itu kedua orang tuanya atau bisa juga di sebut buyutnya Jasmine, menjodohkan keduanya dengan tujuan agar bisnis mereka semakin berkembang maju.
Dan memang benar, semua usaha yang di geluti kedua keluarga—Pramoedya dan Alexandrea—sangat maju dengan cepat dan pasti, hingga mampu bersaing dengan perusahaan luar tidak hanya domestik.
Kala itu, Pramoedya memiliki bisnis di bidang properti. Awalnya mereka hanya menggeluti usaha apartemen; pembangunan dan penyewaan unit - unit di dalamnya. Kemudian setelah Haikal dan Nara menikah, Pramoedya merambah ke pembangunan hotel - hotel di lokasi strategis seperti bandara, stasiun dan kota - kota besar yang berpeluang banyak.
Sedangkan keluarga Alexandrea, mereka membangun sebuah badan usaha yayasan keluarga; tepatnya adalah sebagai penyelenggara pendidikan.
Seperti yang sudah di wariskan kepada putra kedua Haikal dan Nara; Robert. Yayasan Alexandrea kini memiliki gedung sekolah dari TK, SD, SMP dan SMA. Robert bahkan sedang membicarakan akan membangun sebuah universitas, bersama dengan investor asing yang tertarik menanam saham dan bekerja sama dengan Alexandrea.
Keluarga Alexandrea juga ikut dalam pengelolaan Mangata's Hospital.
Seperti yang di ketahui publik, Direktur Utama Yayasan Alexandrea kini di duduki oleh Robert. Ia yang merancang segala program baru untuk sekolah - sekolah yang mereka dirikan sesuai dengan jamannya.
Alexandrea Middle School, berbaris internasional. Kebanyakan yang menyekolahkan anak - anaknya di sini adalah keluarga yang berada, kalangan atas. Tapi bukan saja mereka yang berduit yang hanya bisa bersekolah di sini.
Akan tetapi, siswa siswi yang berprestasi gemilang seperti Jasmine juga mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan di sini. Dengan langkah awal mereka adalah serangkaian ujian tulis, prikotes, ujian bahasa inggris.
Beasiswa yang di adakan oleh Robert memang belum sepenuhnya gratis. Hanya saja dapat meringankan beban mereka. Maka dari itu, Jasmine harus bisa mencari kerja agar dapat memenuhi segala sesuatu yang tidak bisa di cover oleh beasiswanya.
Ibu Rahma memang membantunya, namun Jasmine kekeuh untuk tetap bekerja paruh waktu, di sela membantu Ibu Rahma mengurus panti dan sekolah.
"Itu bukannya Pak Zaven ya? Kakaknya Pak Robert?!"
"Wah, Istrinya cantik banget!"
"Bentar, kayanya Pak Zaven mirip sama seseorang. Siapa ya?"
"Pak Zaven, gila. Vibes sugar daddy."
Zaven dan Pamela turun dari mobilnya, di ikuti oleh William yang menemani mereka pagi ini.
Suasana di depan gedung sekolah mulai ramai, siswa dan siswi menyambut kedatangan Zaven dan Pamela. Yang biasanya, Robert saja jarang menginjakkan kakinya di Alexandrea Middle School.
Mereka hanya menyambangi gedung Sekolah Menengah Pertama ini sesekali, saat ada agenda penting.
Zaven dan Pamela tidak menghiraukan anak - anak itu, keduanya jalan bergandengan tangan menuju ruang kepala sekolah.
Bahkan tadi pagi, grup OSIS AMS ini sudah di hebohkan akan agenda dadakan ini. Zaven memerintahkan untuk para guru dan jajaran OSIS untuk berkumpul di ruang rapat pukul 09.00 WIB.
Di lorong menuju ruang rapat, dapat Zaven lihat ada seorang siswi berpenampilan baik, rapih, sedang sibuk dan repot dengan berkas di tangannya. Ada beberapa lembar kertas yang di sobek asal lalu di buang ke tempat sampah.

KAMU SEDANG MEMBACA
JASMINE [ END - REVISI ]
Novela Juvenil[ SEASON I | J Edition ] Kamu tidak akan bisa mengenal seseorang, kecuali kamu sudah masuk ke dalam kehidupannya. Begitu kata Jasmine, setelah mengarungi lautan kehidupan yang sama sekali tidak sedikit badai yang dihadapkan kepadanya. Jasmine remaja...