Children O. T. H. Emperor. (II)

225. Serangan Udara (2)

Chapter 225

che

gedebuk.

Getaran yang mengguncang bumi mendekat dengan cepat dari jauh.

Mengikuti sinyal mundur darurat, beberapa tentara yang bergegas melangkah menuju benteng saling berhadapan dengan ekspresi bingung.

Ini bahkan bukan waktunya bagi troll glatcher untuk berkeliaran, tentang apa semua ini?

Dan mereka dapat mengkonfirmasi identitas getaran tersebut dengan mata kepala sendiri. Ini karena monster es besar tiba-tiba muncul di sudut ngarai yang melengkung.

"Aduh! Ini adalah glatcher troll!”

"melarikan diri! Lari!”

Bagaimana mereka, yang hanya prajurit tingkat rendah, bisa menghadapi Witchbeast raksasa itu?

Para prajurit menyebarkan schnishhehe mereka sebanyak mungkin dan mulai melarikan diri dengan sekuat tenaga. Untungnya, itu berakhir dengan cepat.

"Ugh, jangan pergi jauh!”

"Berhenti! Saya adalah sekutu Roh Siegsmund!”

... apa?

Para prajurit yang tersentak mendengar teriakan monster es dan melihat ke belakang melebarkan mata mereka dalam arti lain.

Di bahu monster yang berdiri di garis depan, mereka melihat sosok seseorang yang mereka kenal baik. Itu adalah Orden, archduke dengan wajah pucat.

"Ini Vince... mereka disebut aku tidak akan menyerangmu.”

bean ... maafkan aku?

"Saya datang untuk membantu retret. Kita kehabisan waktu, jadi naiklah ke sini!”

"... apakah kamu ingin naik? Maksudmu glatcher trolls?”

"Yakinlah bahwa pangeran berada di bawah kendali Anda.”

Kata-kata itu membuatku meragukan telingaku, tapi bukankah ketiga monster itu benar-benar berlutut dan menurunkan sikap mereka sekaligus!

Aku membuka mulutku saat melihat pemandangan yang luar biasa itu, tapi yang mengejutkan, ada penumpang di atas monster es itu. Aku bisa melihat wajah-wajah pangeran yang ketakutan, para ksatria penjaga, inkuisitor, dan bahkan beberapa rekan prajuritnya.

Pada saat itu, pangeran yang menempel di kepala Bingsu No. 1 menjulurkan kepalanya dan memperingatkan.

"Setidaknya sampai ke bahu! Setidaknya itu bagian dengan penurunan paling sedikit saat berlari!”

“… … .”

"ah! Jangan menunggangi pria di posisi ketiga. Dia jatuh beberapa kali dalam perjalanan. Jika Anda tidak hati-hati, Anda mungkin akan berakhir di tumpukan es!”

Para prajurit ragu-ragu dan memanjat tubuh monster es itu, merasa kerasukan. Jadi biarkan mereka duduk di sekitar bahu-

"Baiklah kalau begitu, ayo pergi.”

Kata-kata pangeran sebagai isyarat.

Kurur.

Membuat suara keras, ketiga glatcher troll perlahan mengangkat tubuh mereka.

"Pegang erat-erat! Jangan lupa untuk melindungi kepala dan leher Anda dengan aura Anda!”

Kata-kata sang pangeran bercampur dengan suara angin dan tidak dapat didengar dengan baik. Itu karena akselerasi monster yang tiba-tiba, angin kencang bertiup di wajah mereka.

Meraih bongkahan es secara acak, para prajurit berteriak.

gedebuk gedebuk!

Sekali lagi, udara di ngarai berguncang hebat, dan salju di tebing turun.