Jaeyun tengah berlari menuju kelas. Ia datang terlambat karena tidak tahu kelas hari ini dilaksanakan lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan. Jaeyun tidak membuka grup kelas ataupun grup mata kuliah, sampai akhirnya Jungwon menelpon dan bertanya kenapa ia belum datang juga ke kampus padahal kelas akan dimulai kurang dari lima menit lagi. Jaeyun terus mengumpat di dalam hati, merutuki dirinya yang ceroboh.
Sekarang ia mulai menaiki tangga dengan tergesa, karena kelas hari ini ada di lantai 4. Sebenarnya Jaeyun bisa saja naik lift, tapi saat melihat lift khusus mahasiswa penuh ia pun terpaksa harus lewat tangga darurat. Rasanya kaki Jaeyun sudah tidak kuat lagi untuk menaiki setiap anak tangga, tenaganya sudah terkuras karena berlari dari parkiran.
Saat akan naik ke lantai 3, Jaeyun tidak sengaja bertemu dengan Sunghoon. Ada rasa senang pada diri Jaeyun, ia berpikir bahwa Sunghoon akan menjadi penyelamat dirinya sekarang.
"Jaeyun?" Gumam Sunghoon,
"Kamu mau kemana? Kenapa naik tangga darurat?" Lanjutnya.
"Mau ke kelas pak, saya kesiangan."
"Kok bisa? Bangun terlambat?"
Belum sempat dijawab, Sunghoon berjalan mendekati Jaeyun lalu mengusap pelan kepalanya sambil berbisik,
"Atau perlu saya telpon kamu lagi nanti?"
Pipi dan telinga Jaeyun terasa memanas, entahlah ia merasa sedikit malu mendengar bisikan dan perlakuan dari Sunghoon.
"Eh? Gak usah pak, ini salah saya aja gak tahu jadwal hari ini."
"Kalau gitu ini buat kamu, kebetulan kita ketemu sekarang." Sunghoon memberikan kantong bekal, ada satu botol air dan dua kotak makan.
"Loh untuk saya pak? Terima kasih."
Sunghoon mengangguk dan pergi begitu saja menuju lift khusus dosen, meninggalkan Jaeyun yang masih mematung ditempat.
Disana cukup sepi, jadi tidak akan ada yang curiga pada Jaeyun maupun Sunghoon. Apalagi Sunghoon tadi sempat berbisik langsung pada telinga Jaeyun dan mengusap kepalanya. Mungkin kalau ada mahasiswa lain disana akan ada kesalahan pahaman karena perbuatan dosen muda tersebut.
Jaeyun menatap bekal yang Sunghoon berikan, dosennya itu benar-benar memberinya bekal yang sudah pasti ini masakan Sunghoon sendiri.
Tak lama Jaeyun pun tersadar kalau ia masih harus melanjutkan perjalananan panjangnya menuju kelas yang berada di lantai 4. Jaeyun bertanya-tanya mengapa Sunghoon tidak membantunya sampai ke kelas lebih cepat dengan naik lift khusus dosen bersama dirinya.
Jaeyun menghela nafas panjang, dosennya itu hanya membantu mengisi perut saja.
"Pak, nanggung banget bantuinnya. Mana udah bikin jantung gue dag dig dug gini."
Ia pun kembali menaiki anak tangga.
YOU ARE READING
Mas Dosen - Sungjake
FanfictionTentang Jaeyun, mahasiswa kupu-kupu yang menjadi incaran dosen muda di kampusnya. "Pak Sunghoon, saya ini cuman penanggung jawab mata kuliah bapak." "Panggil saya mas, jangan bapak."