Dua bulan kemudian...Sementara Dikediaman rumah Ryzard, suasana pagi begitu nyaman dengan aroma kopi yang sedap tercium di udara.
Quilera sibuk memasak sarapan. Namun, sesuatu yang aneh terjadi saat ia sedang memotong tomat.
Tiba-tiba, Quilera merasa pusing dan badannya terasa tidak enak.
Ia mencoba mengabaikannya, berpikir mungkin hanya lelah karena bangun kesiangan. Namun, rasa tidak enak itu semakin menjadi-jadi.
"Sudah siap, sayang?" tanya Ryzard dengan senyum lebar,
mengenakan baju jas yang rapi dan wangi parfum yang selalu disukainya menarik salah satu kursi untuk dirinya duduk di depan meja makan.
Namun, begitu Quilera mencium aroma parfum kesayangan Ryzard, ia merasa mual dan segera menolehkan kepalanya dengan perasaan tidak nyaman.
"Kamu pakai parfum apa sih? Bau nya nggak enak banget!" protes Quilera dengan wajah cemberut.
Ryzard terkejut mendengar protes tersebut. Ia selalu menggunakan parfum yang sama, yang selama ini disukai Quilera.
"Pakai parfum biasa kok!" jawab Ryzard dengan nada bingung.
"Aku cuma sempat masak nasi goreng!" seru Quilera sambil membawa nampan berisi dua porsi nasi goreng lengkap dengan telur mata sapi, tomat, dan taburan daun bawang.
"Iya, gak apa-apa!" jawab Ryzard sambil mengambil satu piring dan meletakkannya di depannya, siap untuk menyantap hidangannya.
Namun, saat Quilera duduk dan mulai menikmati makanannya, tiba-tiba sebuah rasa mual menyergapnya dengan begitu tak terduga, membuatnya segera berlari menuju kamar mandi.
Ryzard yang melihat Quilera panik dan berlari ke kamar mandi, segera melompat dari kursinya dan mengikuti langkahnya dengan khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Call Me Papa Anka's [TERBIT]
RomanceGue nggak peduli ayah dari bayi ini,benih yang ditanam di rahim lo ini! Yang pasti gue cuman ingin menjadi ayah untuk bayi ini, meskipun ini bukan darah daging gue,gue akan memperlakukan layaknya anak kandung. Dan gue juga nggak bakalan melarang lo...