prolog.

1.1K 27 0
                                    

Pria berjas hitam itu masuk kedalam rumahnya yang sangat besar di Italia, pria yang bermata biru laut, hidung yang mancung itu mengeram kesal kenapa anak buahnya tidak becus bekerja padahal ia sudah memberikan uang yang cukup besar.

"Sial! Siapkan pesawat sekarang juga kita habisi pria tua bangka itu, berani sekali dia membohongi kita dan menikmati obat itu dengan santai" Marah zyandru.

Ya. Dia zyandru mahatma anargya pria berusia 33 tahun seorang ceo, mafia, bandara narkoba. Pria yang selama ini tidak tersentuh dengan perempuan lain, bahkan meliriknya saja enggan.

"Baik tuan" Ucap mereka langsung keluar rumah untuk menyiapkan apa yang tuanya minta.

Zyandru berjalan ke ruang keluarga menatap kedua orangtuanya yang sedang berbincang. "Pah, mah, zyan mau ke Indonesia dulu" Izin zyandru.

Mereka menoleh kaget mendengar ucapan anak mereka yang tiba-tiba. "Ke Indonesia? Mau apa? Apa ada urusan di sana?" Tanya luna----mamah zyandru.

Zyandru mengangguk. "Ya. Pria tua bangka itu memikat obat tanpa merasa bersalah, dia maling obat yang seharusnya dikirim ke eropa" Jawan zyandru.

"Astaga! Terus kamu mau pergi sekarang?" Tanya gyan----papah zyandru.

"Ya." jawba zyandru seadanya.

"Semoga kamu mendapatkan jodoh di sana" Celetuk luna berharap besar anaknya memiliki sosok istri yang bisa merawatnya.

Zyandru tidak kaget celetukan mamahnya ini sudah sangat biasa. "Tidak akan, zyan masih ingin sendiri" Ucap zyandru langsung keluar rumah.

"SIAPA TAU JODOH KAMU DISANA" Teriak luna yang tentunya dihiraukan anaknya.

***

Indonesia

Zyandru menatap sekeliling yang ramai ternyata Indonesia sangat ramai, hanya saja cuaca di Indonesia membuat ia kegerahan. "Mengapa Indonesia sangat panas?" Tanya zyandru pada asisten pribadinya.

"Memang Indonesia sangat panas, tapi di sini penduduknya sangat baik dan ramah. Tak jarang orang luar betah tinggal di sini" Jawab juno----asisten pribadi zyandru.

Mobil mereka berhenti saat mobil saat lampu merah menyala. Zyandru menatap sekeliling sambil mengetuk-ngetuk jarinya di pahanya.

Tok.tok.tok.

Zyandru mengerutkan keningnya. "Mau apa dia mengetuk kaca?" Tanya zyandru pada asistennya.

"Dia sepertinya berjualan minuman, biar saya beli" Ucap juno.

Zyandru membuka kaca mobil matanya menatap  mata sipit yang menatapnya dengan senyum tipis. "Kau anak kecil mengapa kau berjualan?" Tanya zyandru.

"Om minimum" Ucap gadis itu sambil menyodorkan air kemasan botol.

Zyandru mengamati wajah gadis itu mata yang indah, rambut yang panjang, pakaian yang sangat sederhana.

Dag.dig.dug.

Jantung zyandru berdengung kencang. "Sepertinya saya harus priksa ke dokter" Gumam zyandru.

Gadis itu melambai-lambaikan tangannya di depan wajah zyandru, Juno yang melihat itu melotot sempurna. "O-om kenapa melamun?" Tanya gadis itu tanpa rasa takut.

"Eh dek jangan lancang" Tegur juno.

Zyandru tersadar dari lamunannya. "Eh langsung sekali kamu" Ucap zyandru menepis tangan gadis itu dari hadapan wajahnya.

Only mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang