4. Buah rambutan.

562 22 1
                                    

Zyandru melipat kedua tangannya di dada, menatap azalia yang asyik makan roti coklat. Zyandru heran kenapa azalia sangat menyukai roti coklat padahal menurutnya sangat panis dan tidak enak di lidah.

Azalia yang merasa diperhatikan menoleh menatap zyandru. "Mau?" Tanya azalia menyodorkan roti bekas gigitannya.

Zyandru melirik roti yang disodorkan azalia, tanpa ba-bi-bu zyandru langsung melahap roti bekas istrinya. "Manis" Ucap zyandru disela-sela kunyahannya.

Azalia menatap rotinya yang tinggal sedikit. "Kenapa gigitnya banyak sih? Kan tinggal sedikit." Kesal azalia.

Zyandru menatap azalia yang cemberut. "Kan masih banyak roti sama selai, tinggal bikin lagi aja." Ucapnya.

Azalia mendongak menatap zyandru. "Memangnya boleh?" Tanya azalia tersenyum lebar.

Zyandru mengangguk cepat. "Kenapa tidak."

Azalia yang mendapat izin ia langsung melahap roti yang tinggal setengah itu. Ia kembali membuat roti yang baru. "Terimakasih om, aku senang banget aku kira aku tidak boleh makan lagi setelah makanan aku habis." Ucap azalia.

Zyandru mengerutkan keningnya. "Memangnya----"

"Kata ayah anak gadis tidak boleh makan banyak, nanti sakit." Ucap azalia sambil melahap roti yang baru saja ia buat kembali.

Zyandru menatap azlina dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. "Memangnya kamu makan sehari berapa kali?" Tanya zyandru penasaran.

Azalia menunjukkan jari telunjuknya. "Satu kali, itupun kalau jualan aku habis." Jawab azalia.

Zyandru melotot sempurna. "Ibu kamu tidak membela kamu?" Tanya zyandru.

"Ibu tidak tau, kata ayah kalau aku bilang sama ibu soal itu. Nanti ayah akan memukul ibu." Jawab azalia polos.

Mata zyandru melotot sempurna ia geleng-geleng kepala tak habis pikir. "Yasudah karena kamu nurut sama saya, kamu boleh makan apapun yang ada di sini, kamu boleh makan buah-buahan. Apapun yang kamu mau kamu boleh makan sepuasnya, tidak akan ada yang melarang kamu."

Mata azalia berbinar-binar. "Serius om?"

Zyandru mengangguk. "Iya. Kalau kamu butuh sesuatu terus tidak ada. Kamu suruh pelayan yang ada di sini untuk membelikan, jangan kamu sendiri yang beli. Mengerti?."

Azalia mengangguk cepat. "Ya. Terimakasih om, ternyata om baik juga----"

"Jelas dong, saya juga man----"

"Tapi lebih banyak jahatnya, ketimbang baiknya." Sambung azlina yang ucapannya sempat dipotong zyandru.

Zyandru yang awalnya tersenyum bangga seketika hilang begitu saja. "Salah lagi, gini banget jadi manusia memiliki dua sisi." Gumam zyandru.

***

Zyandru menatap ketiga temannya yang asyik minum alkohol. "Enak banget kalian datang-datang ngambil alkohol tanpa izin." Ucap zyandru.

Mereka tersenyum. "Pelit banget, kita ini sahabat lo." Ucap mereka kompak.

Zyandru memutar bola matanya malas. Zyandru membuka laptopnya melihat CCTV rumahnya ia ingin tahu istrinya sedang apa, sudut bibir zyandru terangkat membentuk senyum tipis. Melihat istri kecilnya yang sedang berkeliling taman.

"Lo kenapa?" Tanya alta menatap zyandru yang senyum-senyum sendiri.

Zyandru melirik mereka sinis. "Kepo banget, jangan ganggu saya." Sinis zyandru berjalan ke meja kerjanya menjauh dari teman-temannya.

Only mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang