#1 Fredrinn x Xavier
[ Mobile Legends Bang Bang ]Tag(s):
Omegaverse | Alpha!Fredrinn | Omega! Xavier | Knotting——————————————————————
"F-fredrinn!"
Entah sudah berapa kali Xavier menyebut nama alpha itu, namun ia bak orang tuli—ia tetap melanjutkan kegiatannya. Fredrinn, sang Alpha, mendorong titik lemah Xavier berulang kali dengan keras seperti hilang kendali. Ya wajar saja, dia sedang Rut.
"P-pelaan—AHhh!"
Xavier sungguh tidak bisa menyamai temponya dengan tempo sang alpha. Ini sudah ronde ke berapa, ia tak tahu. Xavier bahkan lupa ia sudah keluar berapa kali. Namun alpha itu bahkan belum sama sekali menunjukkan tanda-tanda ia akan keluar.
Satu hal lagi, Fredrinn tidak menggunakan kondom!
Mereka memang sudah menjadi sepasang kekasih—dan Fredrinn tidak pernah berhenti berkata bahwa ia akan menikahi Xavier. Angan-angannya tak henti ia ucapkan, untuk meminang sang omega. Jadi, Xavier tak masalah jika Fredrinn akan menghamilinya...Ya… begitu.
Pikirannya di luar sesaat, buat alpha itu tak suka diabaikan, kemudian menusuk lebih keras ke dalam, "O-oh! F-Fred—AHH!!" Xavier keluar, lagi.
Rasa pegal menyelimuti area kakinya, belum sempat ia bernafas normal, Fredrinn mengangkatnya ke pangkuannya dan berdiri, hendak mengganti posisi.
"Fredrinn! A-aku baru…AH! AHngg!!"
Lagi, Fredrinn memasukkan miliknya. Suara slick omega milik Xavier dengan gesekan penis Fredrinn menimbulkan suara decakan kulit yang ambigu. Fredrinn bahkan tak biarkan sang omega menyelesaikan kalimatnya.
Xavier yang masih lemas setelah ejakulasi hanya bisa pasrah tanpa melawan, desahannya semakin keras, suaranya pun menjadi sedikit serak. Fredrinn tanpa ampun menggenjot liang Xavier yang semakin sempit, menggeram kala ia berhasil membuat sang omeganya mendesah keras namanya.
Fredrinn tak pernah dapati Xavier yang manja, maupun bersikap manis di depannya. Xavier yang dikenalnya adalah orang yang cuek, mandiri, dan sangat menjaga sikapnya.
Melihat omeganya kini berantakan karenanya, memohon untuk berhenti padanya, dan mendesah namanya berulang kali, siapa yang tidak akan hilang kendali?
Pikiran kotor itu semakin membuat Fredrinn bersemangat, ia menghantam titik prostat Xavier tepat berulang kali, timbulkan jeritan desahan oleh empunya.
Fredrinn sama sekali belum keluar—ia hanya tak ingin ini berakhir. Kala dirinya keluar, pasti Xavier akan meminta untuk berhenti.
"Aahn! Angh—Oh! Hhngg F-Fredrinn~!"
Sial, sial, sial.
Fredrinn mengeluarkan feromon dominannya, membuat Xavier semakin pusing dan nafsu. Tidak ia sadari, feromonnya juga ikut keluar.
Kaki Xavier semakin lemas saat feromon Fredrinn seakan mendominasi dirinya. Matanya memutih, tangannya mencakar lengan Fredrinn yang memegangi pinggulnya sambil terus mendorong.
Posisi ini membuat penis Fredrinn masuk semakin dalam— memporak-porandakan liang Xavier yang banjir akan slicknya sendiri. Fredrinn sialan itu dengan sengaja menyentil puting Xavier, lalu meremasnya kuat, membuat sang Omega menengadahkan kepalanya akibat rangsangan sensitif.
Tak berhenti Fredrinn mainkan puting Xavier, meremasnya kuat, mencubit, hingga dada Xavier membesar— Ah, Xavier ikut masuk ke dalam masa heatnya.
Saat omega heat, proporsi tubuhnya akan berubah menjadi lebih siap untuk dibuahi.
"Hmh..."
"Alpha.."
Dengan satu kata itu, Fredrinn mendorong kuat miliknya, lalu menggenjot dengan brutal liang Xavier, sambil terus memainkan dadanya. Wajah Fredrinn mendekati leher omeganya yang terekspos bebas. Kulit putih Xavier—yang sudah diberi bercak merah oleh Fredrinn, namun tak ada sama sekali tanda di leher. Membuat nafsu Fredrinn meningkat.
Xavier, Xavier, Xavier… mark Xavier.
"AHH!!!"
Fredrinn menggigit kuat leher Xavier, membuat sang omega mendesah kuat, tak ia lepaskan sampai gigitan itu benar-benar dalam. Darah dari leher Xavier bercucuran akibat ulahnya, tidak ia pedulikan. Xavier merasakan kesakitan, juga perasaan lega—Fredrinn benar-benar ingin memilikinya.
"Alpha.."
"Xavier," suara rendah Fredrinn membuat Xavier menatap ke arah sang Alpha.
Entah sejak kapan mata Fredrinn berubah menjadi warna emas, menatap Xavier dengan tajam. Seringai di mulut Fredrinn terukir, membuat Xavier sedikit ketakutan. Badannya gemetar kala ia rasakan benda kepemilikan Alpha itu semakin membesar.
"K-knotting..?"
Sampailah saat benda itu dipaksanya bergerak, Xavier kembali mendesah kuat.
Ia mendesis kesakitan, "Fredrinn!! AHnn! S-sakit..!"
Fredrinn tersenyum bangga, "Sabar, sayang."
Sejujurnya Fredrinn ikut merasakan sakit, ukurannya yang membesar namun lubang omeganya kian menyempit membuatnya menggeram. Tapi rasanya nikmat. Rasanya menyenangkan, mengetahui setelah ini Xavier akan menjadi milik Fredrinn seutuhnya.
"Aku hamilin kamu, ya?" kata-kata itu lantas terlontar dari mulut Fredrinn, sambil mencoba menggerakkan miliknya yang masih tertancap di lubang Xavier.
"Hmmngh..nghh," tak ada jawaban dari omega, melainkan hanya desahan. Fredrinn kemudian meremas kedua buah dada Xavier, membuat fokus sang Omega kembali tertuju padanya.
"Jawab, sayang."
Xavier, dengan malu dan ragu-ragu mengangguk, bingung ingin menjawab dengan apa.
Decakan tak senang dari Fredrinn ditambah gerakannya yang semakin kasar membuat Xavier gemetar, "Jawab benerin." Oh, jangan lupakan feromon sang Alpha yang sedari tadi memabukkan dirinya.
"F-fredrinn, My Alpha...C-cum in me.. please fill me with your sperm...Mhmm!!!"
Xavier mendongakkan kepalanya kala ia rasakan Fredrinn yang semakin membesar di dalamnya. Sang Alpha itu hanya tersenyum, "Fuck...Xavier. I hope I can make you beg like this everyday."
Tangan Fredrinn memblokir pergerakan Xavier yang ingin lari darinya, "Ngapain sayang? Trying to escape from me?"
"AHhnh...! K-keluarin..! Sakit! Fredrinnh!"
"Tadi kamu yang minta, 'kan?" kekehan Fredrinn membuat Xavier merinding ngeri.
Fredrinn merasakan dirinya akan keluar, segera memegang pinggul omeganya dan memasukkan miliknya lebih dalam sampai ia merasa tidak bisa masuk lagi. Membuat Xavier keluar untuk kesekian kalinya, sembari mengatur nafasnya yang berantakan.
"Uh, hngh...hhh" Xavier mencakar lengan Fredrinn yang menggenggam pinggulnya erat, "Cum…in me.."
Fredrinn lagi-lagi tertawa. Sungguh, ini pertama kalinya ia melihat Xavier seperti ini.
"As you wish, sayang."
Tak lama setelahnya, Fredrinn mengeluarkan semua spermanya di dalam Xavier. Proses itu bahkan perlu waktu setidaknya sepuluh menit sampai Fredrinn benar-benar tak keluar lagi. Perut Xavier dibuat penuh olehnya.
Setelah dirasanya selesai, Fredrinn mengeluarkan miliknya, membuat spermanya keluar dari lubang Xavier karena kepenuhan.
Tubuh Xavier sendiri sudah penuh akan kissmark, bite, dan sperma dari dirinya sendiri.
"Beautiful."
Fredrinn gila rasanya membayangkan bahwa ini semua adalah ulahnya. Fredrinn menatap wajah Xavier yang sudah tertidur sejak tadi, sebab kelelahan karena diajak berhubungan seks hingga berjam-jam.
"Xavier…"
Sang alpha mencium lembut pipi omeganya, "You're mine now."
——————————————————
// RE-UPLOAD //
YOU ARE READING
Rare Pair 🔞 | Mobile Legends ONE SHOT [RE-UPLOAD]
Fanfiction[RE-UPLOAD] Rare Pair → istilah untuk kapal yang langka di suatu fandom. TAG(S): - Mobile Legends Bang Bang - Fanfiction, Fiksi - BxB, Boys Love, Yaoi - Smut 🍋 - NSFW 🔞 List Rare Pair ONE SHOT (will be added): 1. Fredrinn x Xavier 2. Hayabusa x H...